Tren Penanganan Covid-19 di Kota Bogor Membaik, Berikut Data dan Faktanya
vaksinasi untuk tahap kedua bagi pelayanan publik dan lanjut usia (lansia) dalam sepekan sudah mencapai 10 ribu orang yang sudah di vaksin.
Hingga saat ini sudah ada 109.000 lebih orang yang terdata sebagai sasaran dan sudah dikategorikan.
Dalam arahan Menkes pada 3 Maret 2021, agar lansia diprioritaskan.
Senin (8/3) kemarin, Kota Bogor telah menerima vaksin sebanyak 5.550 vial.
Rencananya kata Kadinkes, sebagian akan dialokasikan bagi para lansia, saat ini yang sudah terdaftar sebanyak 61.178 orang.
"Nanti para lansia yang berada di zona-zona tinggi akan kami prioritaskan. Selain berbasis faskes, puskesmas dan rumah sakit, kami juga akan melakukan vaksinasi massal untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi,” kata Retno menutup paparan.
Selanjutnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo menjelaskan mengenai kondisi lalu lintas.
Dalam kondisi normal, berdasarkan data pada 2 Januari 2021, total kendaraan yang masuk dan keluar Kota Bogor sebanyak 110.989 kendaraan.
Namun ketika diterapkan kebijakan ganjil genap pada 6 Februari 2021 total kendaraan yang masuk dan keluar Kota Bogor sebanyak 89.054 kendaraan.
"Saat relaksasi ada peningkatan kepadatan yang luar biasa. Tapi selama penerapan kebijakan Ganjil Genap mobilitas masyarakat dapat ditekan sehingga pergerakannya relatif lebih rendah, baik didalam maupun diluar Kota Bogor," kata Eko Prabowo.
Berdasarkan data sumber dari dua tol, pada 6 Maret 2021 jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bogor sebanyak 108.000 kendaraan, sedangkan pada 7 Maret sebanyak 109.767 kendaraan.
Jika dibandingkan pekan lalu, kurang lebih hanya 98.600 lebih kendaraan.
“Berdasarkan data yang kita olah dengan data sebelumnya, perbandingan antara kondisi normal dengan penerapan ganjil genap, kita bisa menekan pergerakan kendaraan kurang lebih 46 persen. Ganjil genap sangat efektif dan mudah-mudahan menimbulkan kesadaran masyarakat,” katanya.
Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir menjelaskan kondisi pasar berdasarkan data yang lama saat ganjil genap kondisi pasar terbilang drop atau turun.
Pasar kering 40-50 persen dan pasar basah 20 - 30 persen. Sedangkan saat mulai relaksasi penurunan pada pasar kering 20-30 persen dan pasar basah 10-15 persen.
“Tanpa ganjil genap, kondisi pasar normal kembali, antusias pedagang meminta tidak ada lagi ganjil genap untuk mendongkrak ekonomi mereka karena kondisi pasar, khususnya pasar kering masa panennya ada di akhir pekan. Berdasarkan data yang ada 40 - 50 persen atau mungkin lebih pembeli di pasar Kota Bogor berasal dari luar Kota Bogor,” kata Muzakkir.