Tren Penanganan Covid-19 di Kota Bogor Membaik, Berikut Data dan Faktanya

vaksinasi untuk tahap kedua bagi pelayanan publik dan lanjut usia (lansia) dalam sepekan sudah mencapai 10 ribu orang yang sudah di vaksin.

Istimewa/Pemkot Bogor
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Senin (9/3/2021). 

Untuk sektor perdagangan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Bogor, Ganjar Gunawan menyampaikan, berdasarkan mapping saat tidak dilakukan penerapan Ganjil Genap ada anomali atau fenomena menarik terkait traffic customer, dari 26 titik ada 6 titik yang mengalami kenaikan kunjungan ke ritel atau toko swalayan, sisanya menurun.

Total pengunjung ke pusat perbelanjaan, pada pekan ke-4 Februari 2021 ketika diterapkan ganjil genap tepatnya 27-28 Februari 2021, berdasarkan sampling m total pengunjung kurang lebih sebanyak 140.259 pengunjung. Namun ketika tidak diberlakukan jumlah pengunjung pada pekan pertama Maret hanya 129.384 pengunjung.

Artinya turun sekitar 10 ribu lebih pengunjung atau sekitar 7 sampai 8 persen.

Terkait penjualan BBM di 10 SPBU secara random, berdasarkan koordinasi dengan Hiswana Migas, untuk konsumsi BBM rata-rata mengalami penurunan, mengingat mobilitas warga dan kendaraan menurun, rata-rata penurunan juga terjadi di beberapa restoran dan hotel.

“Kesimpulan kami, traffic customer tidak semata-mata akibat dampak Ganjil Genap tetapi juga dipengaruhi gajian karyawan. Untuk swasta rata-rata gajian di akhir bulan, sekitar 25-28 setiap bulan untuk memenuhi belanja bulanan. Dari ritel tidak terlalu mempermasalahkan Ganjil Genap karena yang pertama ritel memiliki semacam prime time pengunjung, kedua tergantung sistem gajian bulanan. Berbeda dengan rumah makan, cafe dan resto yang tidak menginginkan penerapan ganjil genap," papar Ganjar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman menerangkan okupansi hotel, objek wisata dan omzet.

Berdasarkan perbandingan data, di awal ada penurunan seiring tren dari tahun ke tahun di awal tahun yang memang rendah.

Namun kata dia, ada peningkatan di saat kebijakan ganjil genap di periode akhir bulan Februari 2021 sebesar 54,87 persen, kemudian awal Maret sudah ada peningkatan kembali 57,08 persen.

Untuk objek wisata, di awal penerapan ganjil genap penurunan wisatawan ada di kisaran 30-60 persen, di akhir Februari penurunannya meningkat 20 persen sampai ke maksimal angka kisaran 80 persen.

Saat relaksasi di pekan pertama angka menunjukkan adanya peningkatan sebesar 14 persen.

“Belum signifikan karena ada pemberlakuan terkait persyaratan menerapkan rapid antigen di beberapa tempat wisata di Kota Bogor,” kata Atep.

Untuk omzet resto dan cafe, awal penerapan ganjil genap, menurun kurang lebih 45 persen.

Pada ganjil genap tahap berikutnya penurunannya meningkat menjadi 65 persen dan di Sabtu Minggu relaksasi ada peningkatan kembali omzet sekitar 20 persen menjadi kembali ke 40 persen.

“Secara keseluruhan untuk pariwisata dengan adanya relaksasi, ada respon dengan adanya peningkatan yang cukup signifikan di hotel, tempat makan, resto dan tempat wisata,” ujar Atep.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved