Kisruh Partai Demokrat
Hinca Sebut Demokrat Baru Punya Kantor, Ruhut Bantah Ungkit Jasa Jhoni Allen : Harus Ada Terimakasih
Ruhut Sitompul membantah pernyataan bahwa Partai Demokrat baru memiliki kantor di Proklamasi 41, Menteng, Jakarta.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politikus PDIP yang juga mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul membantah pernyataan Hinca Panjaitan.
Ruhut Sitompul membantah pernyataan bahwa Partai Demokrat baru memiliki kantor di Proklamasi 41, Menteng, Jakarta.
Menurut Ruhut Sitompul, Partai Demokrat sudah memiliki kantor sejak lama di Jalan Pemuda No 712, Rawamangun, Jakarta Timur.
Kantor tersebut memang pernah ditempati DPP Partai Demokrat.
Namun kini kantor tersebut kini sudah kosong.
Saat ini kantor di Jalan Pemuda itu digadang-gadang bakal menjadi kantor Partai Demokrat kubu Moeldoko.
Menurut Ruhut Sitompul, Hinca Panjaitan tak benar bila mengatakan selama ini Partai Demokrat tidak memiliki kantor.
"Saya ingin mengatakan biar semua tahu,
belum ada kantor Demokrat ? kantor kami di Jalan Pemuda itu dari Jhoni Allen Marbun," kata Ruhut Sitompul dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab.
"12 tahun itu," timpal Darmizal.
Ruhut Sitompul menegaskan tak benar bila Partai Demokrat baru ada kantor di Proklamasi 41, Menteng.
"Jadi gak benar dong, dia (Hinca Panjaitan) bilang baru ada kantor di depan tugu Proklamator," kata Ruhut Sitompul.
Hinca Panjaitan menjelaskan kantor Partai Demokrat di Prokolamasi merupakan permanen.
Sedangkan di Jalan Pemuda, kata Hinca, hanya untuk sementara.
"Itu maksud saya milik bang, kalau itu (Jalan Pemuda) kan masih waktu itu ditempati sementara, kalau ini (Proklamasi) sudah permanen," kata Hinca Panjaitan.
"Iya tapi kan terimakasih, ada terimakasih," kata Ruhut Sitompul.
Diberitakan sebelumnya, Selama 15 tahun berkiprah, kata Hinca, Partai Demokrat baru memiliki kantor di era kepemimpinan dirinya dan SBY.
"15 tahun partai ini belum ada kantornya, saya sekjennya bersama pak SBY baru kami punya kantor di dalam proklamasi itu ," kata Hinca Panjaitan.
Darmizal lantas mengungkap soal kantor Partai Demokrat ini sempat diungkit SBY ketika bertemu Jhoni Allen di Cikeas.
"Itu diakui oleh pak SBY pada saat SBY mengundang Jhoni Allen ke Cikeas selasa 16 Februari 2021," kata Darmizal.
Menurutnya, saat itu Jhoni Allen mempertanyakan alokasi dana mahar Pilkada hingga setoran kader yang diberikan setiap bulannya.
"Karena kita pertanyakan, pak SBY ditanya Jhoni Allen, 'kemana uang yang disetorkan oleh kader kader bulanan dan mahar Pilkada,'
pak SBY bilang, 'pak Jhoni jangan lah terlalu membahas itu, salah satu hasil dari pilkada itu adalah kantor kita', " kata Darmizal.
Darmizal lantas mengklaim, bila nanti kubu AHY keluar maka Demokrat kubu Moeldoko bisa menempati kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41.
"Artinya bersyukur kita nih, jadi nanti mereka keluar nanti Parta Demokrat yang saya yang kami jalankan sudah memiliki kantor," kata Darmizal.
Sontak saja Hinca Panjaitan tak terima.

"Enak aja kau ambil itu," kata Hinca Panjaitan.
"Tidak itu kantor Partai Demokrat, bukan kantor," kata Darmizal.
Hinca Panjaitan tak terima bila kantor Partai Demokrat diambil alih oleh kubu Moeldoko.
"Iya jangan kau katakan begitu, itu semua kantor kader mulai dari satu batu bata sampai yang disusun rapih menjadi sebuah kantor, jadi jangan anggap itu kehebatanmu," kata Hinca Panjaitan.
"Saya sepakat itu menjadi kantor Partai Demokrat, bukan kantor orang lain, bukan kantor pribadi itu kita sepakat," kata Darmizal.
Hanya saja Darmizal mempertanyakan, bila memang kantor tersebut hasil mahar dan setoran kader, mengapa tak dilaporkan saat kongres Parta Demokrat 2020 lalu.

"Pertanyaannya kalau itu kantor Partai Demokrat dari mahar pilkada dan setoran kader sepanjang waktu kenapa tidak dilaporkan pada kongres 2020," kata Darmizal.
Hinca menegaskan bahwa laporan tersebut lengkap.
"Anda tidak ada dalam kongres, disitu lengkap laporannya,
datang ke kantor saya kasih saya yang jalankan disitu," tegas Hinca Panjaitan.
"Saya paham," timpal Darmizal.
"Jangan main tuduh saja," kata Hinca Panjaitan di Mata Najwa Ribut Berebut Demokrat.