Pemuda Aniaya Mantan Kekasih di Mobil Sewaan, Pelaku Emosi Ajakan Balikan Ditolak
Meski sudah berpisah karena kehadiran orang ketiga, AA masih menaruh cinta kepada mantan kekasihnya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Meski sudah berpisah karena kehadiran orang ketiga, AA masih menaruh cinta kepada mantan kekasihnya.
Sayangnya, saat ajakan balikan ditolak, mahasiswa berusia 20 tahun ini langsung melayangkan bogem mentah kepada wajah mantannya itu.
Perilaku warga Dusun Karangpundut, Desa Punduttrate, Kecamatan Benjeng ini sungguh keterlaluan. Selain menganiaya mantan kekasihnya, Y, dia juga menyekap korban di dalam kamar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Y (21) hendak ke Mojokerto tinggal di sebuah rumah kos. AA mengendarai mobil langsung menawarkan diri untuk membantu membawakan barang milik korban.
Namun dalam perjalanan, pelaku ternyata punya maksud lain. Dia mengungkapkan perasaan agar korban bersedia menerima kembali sebagai kekasih.
Mendengar itu, korban langsung menolak ajakan balikan pelaku. Merasa usahanya untuk kembali bersama tidak dihargai.
AA naik pitam, menganiaya Y dengan tangan kosong di dalam mobil sewaan. Darah korban bercucuran, karena pukulan tangan dari pelaku.
Meski berusia lebih muda satu tahun dibanding korban, dia nekat berbalik arah mengurungkan niat menuju Mojokerto.
Baca juga: Diduga Dianiaya saat Ikuti Diksar Mapala, Seorang Mahasiswa Tewas, 16 Panitia jadi Tersangka
Korban malah diajak ke rumah pelaku di Benjeng. Di sana, korban disekap di dalam kamar pelaku. Korban merasa ketakutan karena luka di bagian pelipis terus mengeluarkan darah.
Setelah berselang beberapa menit kemudian,pelaku terlihat tertidur.
Korban akhirnya memberanikan diri mengambil Handphone miliknya yang disita pelaku. Y kemudian menghubungi pacarnya untuk meminta pertolongan.
Kapolsek Benjeng AKP Sholeh Lukman mendapat laporan dari dua orang, salah satunya adalah kekasih korban bernama Miftakhul Khoir warga Mantup, Lamongan.
"Pelaku dan korban kami amankan di dalam kamar rumah pelaku di Benjeng," ucapnya, Selasa (23/3/2021).
Saat penggerebekan, orang tua pelaku juga berada di lokasi. Namun, mereka mengaku tidak tahu kalau ada perempuan di dalam kamar anaknya.
Mereka mengira kamar ditutup karena tersangka sedang tidur.