Tebas Leher Bocah saat Tidur, Pelaku : Takut Tersiksa Kalau Hidup, Mending Sekalian Saya Bunuh
Bocah kecil berusia 9 tahun itu tewas setelah lehernya ditebas menggunakan pedang samurai yang dibawa oleh pelaku
Penulis: Damanhuri | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR,COM -- Seorang bocah SD tewas dibunuh oleh tetangganya sendiri yakni UA pria berusia
20 tahun.
Bocah tak berdosa berinisial AATA itu menjadi sasaran amukan UA saat sedang tertidur pulas di kamarnya.
Bocah kecil berusia 9 tahun itu tewas setela lehernya ditebas menggunakan pedang samurai yang dibawa oleh pelaku.
Tak hanya bagian leher, UA yang saat ini sudah ditangkap polisi itu juga melayangkan pedangnya ke tubuh pelaku.
Baca juga: Kisah Gadis 14 Tahun Tak Sadar Sedang Diperkosa Sosok Misterius di Kamar: Celana Sudah Melorot
Baca juga: Kisah Janda Muda Tak Sanggup Tahan Hasratnya, Nekat Minta Ibu Carikan Pria untuk Bercinta di Rumah
Kejadian memilukan ini terjadi di Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Usai diciduk polisi, UA mengaku menyesal karena telah membunuh anak kecil yang tak berdosa.
Menurut pengakuan UA, sebenarnya target utama dia bukanlan bocah tersebut.
Melainkan ayah kandung korban.
"Sebenarnya saya tidak tega waktu mengetahui orang yang saya tebas ternyata masih anak-anak. Karena khawatir takut tersiksa meski hidup, jadi sekalian saya bunuh," kata UA.
Menurutnya, senjata pedang samurai yang dibawanya ke rumah korban ia beli dari seseorang di luar Pulau Madura melalui via online seharga Rp 2.5 juta.
"Beli samurai itu sekitar tujuh bulan lalu. Awalnya dibuat pajangan saja di rumah," kata dia.
Korban Dibunuh saat Tidur
Korban AATA rupanya dibunuh oleh UA saat sedang tidur lelap di dalam kamarnya.
Bocah berusia 9 tahun berinisial AATA menjadi korban salah sasaran pembunuhan yang dilakukanUA di Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Bocah 9 tahun ini pun langsung terbangun saat merasakan tebasan samurai itu mengenai kepalanya.
Baca juga: Cerita Gadis 17 Tahun Ditindih Satpam Klinik saat Menjaga Ibunya yang Sakit: Aku Teriak, Mama Bangun

Melihat korban bangun, UA bukannya berhenti, justru kalap dengan menebaskan samurainya ke tubuh korbannya beberapa kali hingga tak bernyawa.
Padahal saat itu dia sadar jika sasarannya bukan bocah 9 tahun itu, tapi ayah korban.
Kejadian tragis itu berlangsung pada Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 23.45 WIB dan direka ulang pada Selasa (6/4/2021).
Dendam Keluarga
Awalnya UA dendam kepada Karimullah (58) ayah korban karena permasalahan keluarga.
Setelah siang hari tak bisa menemui Karimullah di rumahnya, dia kembali pada malam harinya.
Saat itu dia membawa samurai berukuran 108 cm yang dibelinya dari online shop seharga Rp 2,5 juta.
Samurai tersebut ia pegang dengan tangan kanannya.
Setelah itu, UA mulai memasuki rumah korban.
Saat tiba di bagian teras rumah korban, UA mulai membuka sarung samurainya.
Baca juga: Prostitusi Bertarif Dolar Terbongkar, Mucikarinya Gadis Umur 27 Tahun : Short Time Rp 3,5 juta
Lalu sarung samurai itu ia letakkan di teras rumah korban.
Selepas itu, UA masuk ke dalam rumah korban dengan cara menendang pintu depan rumah korban menggunakan kaki kanannya sembari menodongkan samurai yang ia bawa ke arah depan pintu.
Setelah pintu depan rumah korban terbuka, UA mulai menyisir dua kamar korban.
Pertama, UA masuk ke kamar bagian kiri.
Ia mendobrak pintu kamar bagian kiri itu dengan kaki kirinya sembari memegang samurai di tangan kanannya.
Setelah pintu kamar tersebut terbuka, UA mendapati seseorang yang sedang tertidur memakai selimut dalam posisi badan miring ke kanan.

Ketika mendapati ada orang tidur, UA kalap, dan langsung menebaskan samurai ke kepala korbannya.
Ternyata, yang tidur adalah anak Karimullah.
Bukannya berhenti, UA justru kalap dengan menebaskan samurai berkali-kali hingga bocah itu tak bernyawa.
Setelah menghabisi nyawa korban, UA langsung menuju ke kamar sebelah kanan.
Kamar itu ia dobrak menggunakan kaki kanannya.
Baca juga: Pengakuan Predator Anak Perdaya Gadis Kecil saat Jajan di Warung: Minta Jatah ke Istri Gak Dikasi
Setelah kamar tersebut terbuka, di dalam kamar itu tidak ada orang sama sekali.
Hingga akhirnya, UA pulang sembari menenteng samurainya yang berlumuran darah.
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, antara pelaku dan korban masih memiliki ikatan keluarga.
Ibu pelaku, masih sefamili dengan Ibu orang tua korban.
Kata di, pelaku ditangkap oleh anggotanya di rumah Bibinya, yang berlokasi di Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin 8 Maret 2021 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Saat ini, pelaku sudah mendekam dibalik rumah tahanan Mapolres Pamekasan guna dilakukan penyidikan
lebih lanjut.
Sakit Hati
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pembunuhan anak di bawah umur
ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada Ayah korban.
Awalnya, masalah sakit hati tersebut membara di hati pelaku, bermula dari konflik percekcokan antara dua keluarga, yaitu antara keluarga pelaku dan keluarga korban.
Kata dia, sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku sempat datang ke rumah korban untuk mencari
Ayah korban.
Namun, di hari itu, Ayah korban sedang tidak ada di rumahnya.
Sehingga, pelaku memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya, pelaku kembali datang ke rumah korban waktu malam hari, dengan maksud dan tujuan
yang sama, yaitu ingin bertemu dengan Ayah korban.
Namun, malam itu, pelaku datang ke rumah korban sembari membawa sebilah samurai dan menghabisi anak
korban.
Atas perbuatannya pelaku terancam dikenai Pasal 340 SUB 338 SUB 351 Ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman mati (seumur hidup) atau paling lama 20 tahun penjara.
(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)