Ramadhan 2021
Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Ini Waktu yang Tepat Melafalkannya, Bisa Diulang Setiap Malam
Apakah cukup satu kali di awal bulan Ramadhan, atau harus mengulang setiap malam selama 30 hari?
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Salah satu rukun puasa Ramadhan itu adalah niat.
Lantas bagaimana baiknya melafalkan niat puasa Ramadhan yang benar.
Apakah cukup satu kali di awal bulan Ramadhan, atau harus mengulang setiap malam selama 30 hari?
Mubaligh Pakar Fiqh, Ustaz Tajul Muluk dalam tayangan Tanya Ustaz di Youtube Tribunnews.com mengatakan, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, bahwa sah dan tidaknya amal ibadah itu tergantung niat.
Ustaz Tajul Muluk terlebih dahulu menjelaskan bahwa puasa sendiri dibagi menjadi dua, yakni ada yang wajib dan ada yang sunah.
"Bila puasa itu sunah maka bisa dilakukan (niat) bahkan setelah bangun tidur pun itu masih bisa," katanya.
Kemudian Ustaz Tajul Muluk pun mencontohkan, pernah terjadi dan seringkali dialami oleh Nabi Muhammad SAW, ketika beliau misalnya pulang shalat subuh dari masjid.
"Saat itu, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada istrinya apakah ada yang bisa dimakan, ketika itu dijawab tidak ada ya Rasul, ya sudah saya puasa, jadi puasanya, walaupun niatnya di pagi hari," jelasnya.
Itu untuk puasa sunah, tapi untuk puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib, maka para ulama sepakat harus dilakukan penginapan niat.
"Jadi niat puasa itu harus dilakukan malam harinya," jawabnya.
Baca juga: Bolehkah Mencicipi Masakan saat Berpuasa ? Simak Penjelasan Lengkapnya
Baca juga: Makan Kurma saat Buka Puasa Disunnahkan Rasulullah, Ternyata Ini Manfaat Kurma untuk Kesehatan
Lalu sebenarnya cukup tidak niat itu hanya sekali ucap di awal Ramadhan, atau harus mengulang setiap malam?
Ustaz Tajul Muluk membeberkan, ada dua pendapat mengenai hal tersebut.
"Pendapat yang pertama, mereka mengatakan, yang penting sejak awal itu sudah meniatkan bahwa dia akan berpuasa sepanjang bulan Ramadhan, maka seandainya besok-besok dia lupa, dia bangun kesiangan, dia niatnya nunggu waktu sahur tapi bablas, nah ini bagi yang mengikuti mazhab yang pertama, maka dia tetap saja boleh dan harus melanjutkan besoknya dia puasa," bebernya.
Ia pun menjelaskan, tujuan dari mahzab tersebut yakni untuk memudahkan orang untuk mengantisipasi ketika lupa berniat.
"Selain itu, ini sebenarnya semacam penutup, ada antisipasi untuk mereka yang mencari alasan tidak berpuasa karena lupa niat. Ya sudah puasa saja, kan niatnya sudah di awal," ungkapnya.