dr Kevin Santai Minta Maaf Setelah Lecehkan Ibu Hamil, Ernest Pasang Ekspresi Jijik : Gak Banget

terlihat adegan dr Kevin sedang memperagakan pemeriksaan vagina dengan teks percakapan dengan bidan.

Penulis: Uyun | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kolase TikTok
Dr Kevin minta maaf setelah lecehkan ibu hamil, ini kata Ernest Prakasa 

FOLLOW':

dr Kevin mengaku ia tak bersikap bijaksana saat pembuatan video tersebut.

"Di mana di video tersebut saya tidak berhati-hati dalam memilih soundtrack, dan memasang ekspresi wajah yang terkesan melecehkan. Sekali lagi saya ingin meminta maaf, khususnya untuk kaum wanita," dia melanjutkan.

Ia lalu berjanji bahwa ke depannya akan lebih berhati-hati dalam membuat video konten.

"Dan berjanji akan lebih fokus ke video-video konten yang bersifat edukasi. Terimakasih." katanya.

Baca juga: Bukan Liburan, Dimas Diduga Terinfeksi Covid-19, Ngeluh Ini saat Telponan, Raffi : Sehat-sehat Lu !

Baca juga: Ngaku Nabi ke-26 dan Hina Rasululullah, Youtuber Ini Jadi Buronan Polisi

Melihat ekspresi tenang dan santai dari dr Kevin, Ernest Prakasa makin geram.

Saat itu, Ernest Prakasa pun menyetujui aksi netizen yang meminta IDI ikatan Dokter Indonesia untuk mengeluarkan peringatan keras pada dr Kevin.

"Ini @PBIDI
ga mau ngurusin anggotanya yang bang*at begini? Lo bang*at,"

Menurutnya, tindakan dr Kevin itu sudah melecehkan perempuan, khusunya ibu hamil.

Ditambah lagi, Ernest Prakasa menilai sang dokter muda itu sengaja buat konten yang mendatangkan viral.

"Kayanya ada batasan yang cukup jelas antara dokter yang jadi kreator konten sama dokter yang melecehkan / mengobjektivikasi pasiennya demi konten. Ini orang enggak banget si," tulis Ernest Prakasa sambil pasang wajah jijik.

SIP terancam dicabut

Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) adalah salah satu pihak yang mengecam konten tersebut karena reka adegan dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan perempuan.

Kompaks pun miminta mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang bersangkutan.

"Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus," kata Kompaks dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved