Breaking News

Ramadhan 2021

Hukum Berbohong demi Kebaikan di Bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Apakah Bohong demi Kebaikan Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Buya Yahya soal yang Jadi Kewajiban

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Shutterstock
Ilustrasi berbohong 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setiap orang pasti pernah berbohong meski sekali dalam hidupnya.

Baik itu bohong yang disengaja ataupun tidak disengaja.

Atau terpaksa berbohong demi kebaikan agar tidak membuat orang lain khawatir.

Bahkan ada juga loh bohong yang diwajibkan menurut Buya Yahya.

Lantas, apa hukumnya jika seseorang berbohong demi kebaikan di bulan Ramadhan? Apakah puasanya sah atau justru membatalkan puasa?

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Al-Bagjah TV Senin (26/4/2021), Pengurus Yayasan Al Bagjah Buya Yahya menjelaskan soal bohong.

"Bohong adalah bicara sesuatu yang tidak sesuai, nah yang tidak sesuai ini ada maslahatnya, tidak semua bohong itu haram, misalnya bohong untuk mendamaikan perselisihan," jelas Buya Yahya.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak terus terang itu tidak selalu bohong.

Misalnya saja seorang anak yang berbohong tentang kondisi kesehatannya kepada sang ibu.

"Jadi kalau ditanya ibunya sehat nak? Alhamdulillah sehat, padahal sedang sakit, apakah ini serta merta bohong? Yang sehat kan banyak, sakitnya cuma batuk aja, matanya semua sehat kok," tutur Buya.

Baca juga: Mengenal Nuzulul Quran, Apakah Ada Kaitan dengan Malam Lailatul Qadar ? Simak Penjelasannya

Baca juga: Ciuman dan Berhubungan Badan, Mana yang Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Ustaz

Sehingga hal itu tidak termasuk bohong, karena tujuan sang anak mengaku sehat yakni agar senang hati ibunya.

"Enggak bohong itu, tidak terus terang bukan selalu bohong, apalagi untuk kemuliaan, untuk jaga orangtua agar tidak khawatir," tegasnya.

Namun jika sang ibu bertanya secara detail, maka jawabannya juga bisa lain lagi.

"Misal ibunya tanya, 'nak aku dengar kamu sakit perut ya?' Untuk menghibur bilang saja iya kemarin sakit sekarang sudah sembuh, tapi jangan bilang enggak," tutur Buya.

Sementara bohong yang membatalkan puasa, kata Buya, yakni bohong yang merugikan orang lain dan diri sendiri.

"Bohong kepada orang lain bisa jual beli dan sebagainya, bohong kepada orang lain adalah aib dia dosa kepada Allah, dengan jujur malah bahaya, karena akan merugikan dirinya," urainya lagi.

Untuk contoh berbohong demi kemaslahatan, kata Buya, yakni mendamaikan orang yang berselisih.

"Misal ada dua orang musuhan, terus disampaikan salam kepada keduanya, ini baru namanya bohong maslahat karena untuk mempertemukan dua hati," ujarnya.

Namun, jika ada sesuatu hal yang tidak boleh disampaikan, maka sebaiknya jangan berbohong dan jangan juga disampaikan.

"Coba ditutupi dengan yang lainnya seperti kisah nabi Ibrahim, jadi tidak bohong tapi membicarakan yang lainnya, atau dialihkan ke yang lainnya," kata Buya.

Baca juga: Mana yang Membatalkan Puasa, Ciuman atau Behubungan Badan? Ini Kata Ustaz soal Jaga Hawa Nafsu

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Berpuasa, dengan Syarat Janin dan Ibunya Sehat, Tidak Sedang Mengonsumsi Obat

Untuk itu diperlukan kecerdasan agar tidak membohongi siapapun.

"Maka kecerdasan dia untuk menutupi sesuatu yang tidak boleh disampaikan, tidak berbicara yang beda, tidak bicara bohong, tapi bicara yang lainnya," katanya.

Selain itu, Buya juga mengatakan kalau istri tidak bisa protes jika suami tidak memberitahukan gajinya.

"Misalnya, suami gak memberitahu gajinya itu bukan bohong, dia hanya tidak memberitahu," ucapnya.

Bahkan menurut Buya, ada juga bohong yang menjadi sebuah kewajiban.

"Misalnya ada orang yang dianya yang salah, tanya macam-macam misal kamu berzina ya? oh kurang ajar, harusnya ditempeleng, bukan malaikat kok tanya-tanya," tegas Buya.

Pertanyaan seperti itu menurut Buya bukan hal yang wajib dijawab dengan jujur.

"Itu menuduh namanya bukan bertanya, gak perlu dijawab orang semacam itu karena dia kurang ajar, urusan pribadi dengan Allah hendaknya disembunyikan," tandasnya.

Kemudian Buya Yahya mengatakan, barang siapa yang pernah berbohong sebaiknya minta ampun saja pada Allah SWT dan tak perlu disampaikan kepada siapapun.

Baca juga: Ciuman dengan Pasangan Bisa Batalkan Puasa? Ini Kata Ustaz soal Menahan Hasrat saat Berpuasa

Baca juga: Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan, Apakah Puasanya Batal?

"Tapi kalau masih jadi sebab kemaksiatan, jadi segeralah tobat, sampaikan kebenarannya," tutup Buya Yahya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved