Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kondisi Terkini Covid-19 di India, Kematian Melonjak, Jalanan Penuh Tumpukan Kayu Pembakaran Mayat

Banyak dari mereka yang akhirnya menangis di jalanan karena keluarganya meninggal dunia sebelum sempat dirawat karena terlalu lama menunggu antrean.

Editor: Tsaniyah Faidah
AP PHOTO/CHANNI ANAND (Tribun Ambon)
Petugas kesehatan dan kerabat membawa jenazah korban COVID-19 untuk dikremasi di sebuah krematorium di Jammu, India, Jumat, 23 April 2021. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Berikut kondisi terkini mengenai gelombang tsunami Covid-19 yang menyerang India.

Mengutip APNews, di beberapa rumah sakit, para keluarga pasien dibiarkan membawa sendiri keluarganya untuk mencari rumah sakit yang masih menyediakan oksigen.

Beberapa di antaranya berujung pada kematian lantaran kelangkaan oksigen di banyak rumah sakit.

Satu di antara kisah tragis itu menimpa seorang wanita yang tak disebutkan namanya.

Ia telah kehilangan adiknya yang berusia 50 tahun setelah ditolak berkali-kali oleh banyak rumah sakit.

Ia pun menyalahkan Perdana Menteri Narendra Modi atas krisis yang seharusnya bisa diantisipasi ini.

"Dia telah menyalakan kayu bakar di setiap rumah," katanya dalam video yang direkam oleh majalah The Caravan.

Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021.
Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021. (aljazeera.com)

Selama empat hari berturut-turut hingga Minggu (25/4/2021) kemarin, India terus mengalami rekor harian penambahan kasus.

Terdapat 349.691 kasus baru di India pada Minggu (25/4/2021) dengan total kasus mencapai lebih dari 17 juta.

Selain itu, Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 2.767 kematian dengan total 192.311 kasus.

Kendati demikian, warga percaya jumlah korban meninggal dunia lebih banyak dari yang dilaporkan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket, Orang-orang Kaya India Pilih Kabur, Rogoh Rp 550 Juta untuk Sewa Jet Pribadi

Sebab, pemerintah tidak memasukkan pasien suspek Covid-19 dan pasien yang meninggal karena penyakit penyerta.

Adapun, rekor tersebut tidak lepas dari munculnya strain baru Covid-19 yang lebih mudah menular dan berbahaya.

Rekor tersebut juga langsung merusak klaim pemerintah yang menganggap berhasil menangani Covid-19 pada Januari lalu.

Kini, krisis paling dalam akibat 'tsunami' Covid-19 ini terjadi di kuburan dan beberapa krematorium India yang kewalahan.

Antrean jenazah di satu krematorium di Lucknow. Pihak keluaga harus menunggu antara lima hingga enam jam untuk bisa mengkremasikan jenazah anggota keluarga. (FOTO: SUMIT KUMAR).
Antrean jenazah di satu krematorium di Lucknow. Pihak keluaga harus menunggu antara lima hingga enam jam untuk bisa mengkremasikan jenazah anggota keluarga. (FOTO: SUMIT KUMAR). (Via BBC Indonesia)
Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved