Breaking News

Terkuak Akal Bulus Dani, Ngaku Mudik Jalan Kaki Ternyata Bohong, Rekayasa Setahun Dibongkar Istri

Faktanya, mudik jalan kaki yang dilakukan Dani dan Masitoh ternyata bohong belaka.

Penulis: khairunnisa | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Ist
Pasangan suami isteri Dani dan Masitoh, sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung untuk Pulang kampung karena d-PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konfeksi rumahan di Gombong. (Istimewa) 

Tapi ia dan suaminya dengan membawa kedua anaknya sengaja melakukan perjalanan untuk menghidupi keluarga.

Dani (38) dan Masitoh (36) sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat jalan kaki pulang mudik dari Gombong (Jawa Tengah) ke Soreang, Kabupaten Bandung karena tak punya pekerjaan setelah di-PHK di tempat kerjanya. Mereka berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5) sore dan Jumat (7/5) siang baru sampai di Ciamis.
Dani (38) dan Masitoh (36) sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat jalan kaki pulang mudik dari Gombong (Jawa Tengah) ke Soreang, Kabupaten Bandung karena tak punya pekerjaan setelah di-PHK di tempat kerjanya. Mereka berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5) sore dan Jumat (7/5) siang baru sampai di Ciamis. (Tribun Jabar/Andri M Dani)

Semua kisah rekayasa Dani dan Masitoh itu berawal dari tempat bekerja Dani yang gulung tikar.

Hal itu lah yang membuat keluarga Dani nekat hidup menggelandang di jalanan.

"Mesin jahit diambi bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan. Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh saat ditemui di tempat karantina, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Kenang Momen Tiap Malam Bareng Raditya Oloan, Putra Joanna Ungkap Janji Terakhirnya untuk Sang Ayah

Setahun Lakukan Rekayasa

Dilansir dari Tribun Jabar, Masitoh istri Dani mengaku sekitar seminggu lalu, mereka nekat melakukan perjalanan.

Perjalanan itu Dani dan Masitoh mulai dari Cangkuang, Bandung.

"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta. Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," kata Masitoh.

Masitoh mengatakan, dari Cikarang, mereka menuju Cikampek, Karawang, Subang, Indramayu.

"Di Indramayu kami dapat tumpangan dinaikkan ke bus. Ditanya tujuannya mau ke mana, kalau sebutin jauh-jauh kasihan orang itu, jadi saya sebut yang dekat saja ke Tegal, ongkos Rp 100 ribu," tuturnya.

Setelah di Tegal, menurut Masitoh, ia dan keluarganya jalan ke Gombong, Jawa Tengah.

Nah, dari Gombong, mereka balik lagi.

"Jadi muter, pergi dari utara, pulang lintas selatan," katanya.

Cerita Pilu Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki, Cuma Bawa Rp 120 Ribu, Jalan 6 Hari Belum Sampai Bandung
Cerita Pilu Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki, Cuma Bawa Rp 120 Ribu, Jalan 6 Hari Belum Sampai Bandung (kolase Kompas.com dan maps)

Menurutnya, dia melakukan perjalanan seperti itu sudah satu tahun.

"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Cuma tidak hanya sambil diam, tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved