Kronologi Aliran Sesat Muncul di Desa Bojong, Kades: Pengikutnya Sering Gak Pada Pakai Baju
Warga Desa Bojong, Cianjur, Jawa Barat dibuat heboh dengan kelompok diduga aliran sesat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Warga Desa Bojong, Cianjur, Jawa Barat dibuat heboh dengan kelompok diduga aliran sesat.
Pasalnya, pengakut aliran ini berpenampilan berbeda dari yang lainnya.
Pimpinan diduga aliran sesat itu berinisial DJ pria berusia 50 tahun.
Menurut Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, diduga sebagian warganya terpengaruh ucapan DJ sehingga ikut dalam aliran tersebut.
FOLLOW JUGA:
Kades menceritakan, awal mula diketahui dugaan adanya aliran sesat ini setelah ia mendapat informasi pada hari Senin dari warga.
Saat itu, warga melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa Desa.
Baca juga: Putrinya Jadi Korban Pencabulan Anak Anggota DPRD, Ayah Korban : Rumah Saya Digedor Tengah Malam
Baca juga: Kronologi Kantor Polisi di Lampung Dibakar Warga Gara-gara Begal, 2 Kanit Kabur Selamatkan Diri
Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.
"Senin itu juga saya langsung investigasi ke lapangan, saya mengobrol dengan orang yang dimaksud," ujar kepala desa.
Ia mengatakan, tak hanya sekali datang ke rumah yang dimaksud namun sampai tiga kali berkunjung.

MUI Dilibatkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur bakal dilibarkan untuk mencari tahu dugaan aliran sesat kelompok DJ ini.
Menurut Uyeng, rencananya pada Jumat (21/5/2021) besok DJ akan dipanggil oleh MUI untuk lebih mendalami sejauh mana aliran ini.
"Hari Selasa sudah diadakan evaluasi di desa, kami rencanakan investigasi tambahan dan mengundang MUI dan ulama bermusyawarah," katanya.
Baca juga: Misteri Perahu Terbalik di Boyolali Terungkap, Tiba-tiba Goyang saat Ditengah Waduk: 7 Orang Tewas
Baca juga: Cerita Makam Mengapung di Lokasi Perahu Terbalik, 9 Orang Tewas: Korban Terakhir Ngambang
Kedati demikian, pihaknya belum berani memvonis yang dilakukan oleh DJ dan pengikutnya ini merupakan aliran sesat.
"Kami tak bisa memvonis sesat atau tidaknya aliran ini, yang bersangkutan akan dipanggil oleh pihak desa apakah itu betul indikasi sesat, kami juga akan menempuh langsung tahapan pembinaan dan diberi pencerahan," katanya.
Kepala desa mengatakan, musyawarah akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat orang.
Baca juga: Cerita Penumpang Selamat Perahu Terbalik di Boyolali: Saya Mau Tangkap Tangannya Gak Sampai
Baca juga: Kronologi Gadis 17 Tahun Dibuat Tak Berdaya Pacar saat Rayakan Lebaran, Baju Gamis Jadi Barang Bukti

Pengikut Kembali di Islamkan
Kepala desa menyebut ada warga desanya yang ikut dalam aliran yang dianut oleh DJ.
Kendati demikia, saat ini ke-tujuh orang warganya tersebut sudah di-Islamkan lagi dengan mengucap syahadat.
"Ciri-ciri eksklusif mereka memiliki rambut merah, yang ikut baru kerabat dekat," katanya.
Kepala desa menyebut DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olahraga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi.
DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu.
Baca juga: Pengakuan Dukun yang Lakukan Ritual Mandi Pada Janda Lalu Menyetubuhinya: Dia Minta Dibersihin
Sering Tak Berpakaian
Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur melakukan pembinaan terhadap DJ (50) seorang warga Kecamatan Karangtengah yang diduga menganut aliran sesat.
Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.
Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan solat dan puasa.
"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujar Kades ditemui di ruangannya, Kamis (20/5/2021).
Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Cirebon)