Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Curhat Ibu yang Anaknya Disiksa Pria di Tangsel, Bantah Punya Pacar Baru : Hati Mama Juga Sakit

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin mengatakan WH menyiksa putri kandungnya karena cemburu pada mantan istrinya.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
WH, pelaku penganiayaan anak kandung di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (20/5/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pria asal Tangerang Selatan viral setelah video menganiaya putri kandungnya tersebar di media sosial.

WH kini sudah diamankan Polisi karena menganiaya putrinya.

WH menyiksa putri kandungnya di kamar kos Jalan Pondok Jagung Tumur 26.

"Suruh ngurus anak beginian, ta*, bangs**," kata WH dalam video tersebut..

Kata-kata kasar terlontar dari mulut pria pengangguran itu sambil menjambak dan memukuli anak perempuannya.

Di dalam video, korban terlihat tak meneteskan air mata.

Namun, bocah malang itu diam tak berdaya sampai terkapar dipukul ayahnya.

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin mengatakan WH menyiksa putri kandungnya karena cemburu pada mantan istrinya.

Menurut Iman, mantan istri WH sudah memiliki pacar baru di Malaysia.

WH, pelaku penganiayaan anak kandung di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (20/5/2021).TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
WH, pelaku penganiayaan anak kandung di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (20/5/2021).TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir ()

"Yang videokan tersangka sendiri, divideokan kemarin, kemudian baru dikirimkan ke ibunya," kata Iman dikutip dari Tribun Jakarta.

Menurut AKBP Iman Imanuddin, WH bermaksud untuk mencari perhatian dari mantan istrinya.

"Motifnya berdasarkan hasil pemeriksaan adanya kecemburuan sehingga melampiaskan kepada anak tersebut," jelas Iman.

Lewat akun Facebooknya, ibu korban yang juga mantan istri WH memposting bantahan terkait keterangan tersebut.

Rrere Rahayoe justru tak terima disebut telah memiliki kekasih baru.

"Di saat berduka , kenapa ada berita yg tidak sesuai tanpa konfirmasi dari pelapor," tulisnya di Facebook.

tak terima disebut punya pacar baru
tak terima disebut punya pacar baru (Facebook)

Meski begitu, pemilik akun Rrere Rahayoe hingga pukul 14.30 WIB belum membalas pesan TribunnewsBogor.com.

Rrere Rahayoe juga menuliskan curahan hatinya soal keadaan yang dialami oleh putrinya.

"Saya bukan perempuan baik ataupun ibu yg baik.Tp sy hanya seorang ibu yg ingin memperjuangkan hak anak saya.

Bukan mksd saya membuat malu mempertontonkan video anak sy di seluruh media sosial..

Saya ingin anak saya mendapatkan hak dan perlindungan nya, sbgai ibu yg menjaga anak nya wlpn jauh dan banyak issu tak baik kpda saya..

Maafin mama, kirana ..

Mama ga bisa di samping kirana dan memeluk kamu nak,

Hati mama juga sakit dan hancur dengan keadaan ini, kamu yg jadi korban..

Mohon maaf atas pihak yg tidak berkenan, sy hanya berjuang untuk hidup anak saya .. " tulis Rrere Rahayoe.

Curhta ibu anak yang dianiaya pria di Tangerang
Curhta ibu anak yang dianiaya pria di Tangerang (Facebook)

Kondisi Korban

Melansir Tribun Jakarta, Bocah perempuan usia lima tahun yang menjadi korban kekejaman WH (35), ayah kandungnya masih menjalani penyembuhan trauma (trauma healing).

Ia kini dalam pengawasan polisi yang bekerja sama dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, pihaknya fokus menangani psikologi si anak yang terguncang atas aksi ayah kandungnya.

"Usia korban baru lima tahun dan sekarang dalam proses mitigasi terhadap traumanya. Kami bekerja sama dengan Pemkot Tangsel kemudian dari Kodim 05 06, sehingga saat si anak kondisinya sudah mau berkomunikasi dan dalam asesmen untuk psikologisnya," ujar Iman saat konferensi pers kasus penganiayaan anak tersebut di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (20/5/2021) tengah malam.

Bahkan pihak kepolisian belum membawa korban ke dokter untuk visum.

"Belum," singkat Iman.

"Sampai dengan saat ini masih dalam perawatan kami. Kami harus memastikan si anak atau korban ini mendapatkan keamanan, mendapatkan kenyamaan dan mendapatkan mitigssi yang baik dan benar dari pemerintah kita," tambah Iman.

Aksi penyiksaan anak kandung itu direkam sendiri oleh ayahnya.

Tribun Jakarta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved