Info Ibu Hamil
Program Hamil Anak Kedua, 6 Cara Cepat Hamil setelah Lepas KB, Perbanyak Berhubungan saat Masa Subur
Hal itu biasanya terjadi jika wanita menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebagian wanita mengeluhkan sulit hamil setelah berhenti KB.
Hal itu biasanya terjadi jika wanita menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan.
Padahal setelah lepas KB, ia berharap bisa segera hamil kembali.
Namun nyatanya, banyak wanita yang malah kesulitan hamil lagi setelah lepas KB.
Namun itu bukan berarti setiap wanita akan jadi tidak subur akibat kontrasepsi suntik, lho.
Oleh karena itu, anggapan ini yang harus dipahami lebih dahulu penyebabnya.
Dilansir dari Youtube DOKTER FRANSISKA DI PERANCIS, dr Fransiska menjelaskan, cara pertama yang harus dilakukan suami istri agar cepat hamil yakni melepas alat kontrasepsi.
"Yaiyalah gimana mau hamil kalau masih pakai alat kontrasepsi, ya gak? Karena seperti yang kita tahu, alat kontrasepsi ini gunanya untuk mencegah kehamilan," tuturnya.
Untuk wanita yang menggunakan KB suntik, kata dia, perlu 9 bulan untuk kembali subur.
"Karena biasanya ada yang sudah lebas KB suntik sekian bulan tapi belum juga hamil, karena hormon tubuh kita ini butuh adaptasi," jelasnya.
Setelah hormon sudah kembali, maka wanita akan siap untuk kembali hamil lagi.
Baca juga: Mengintip Peluang Wanita Hamil di Usia 40 Tahun, Dokter Ungkap Risiko dan Bahayanya
Baca juga: 3 Cara Hamil Anak Laki-laki Secara Alami, Perbanyak Makan Daging dan Sayuran
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, fungsi dari kontrasepsi atau KB adalah untuk menjarangkan kehamilan, bukan untuk menurunkan kesuburan.
Bahwa setelah lepas kontrasepsi menjadi sulit hamil, itu karena tubuh perlu waktu untuk mengembalikan kesuburan.
Hal ini terkait dengan kadar hormon yang masih disimpan dalam lemak dan hal ini bersifat reversibel (dapat kembali muncul).
Inilah yang terjadi pada para perempuan pengguna alat kontrasepsi suntik.
Cara kerja kontrasepsi model ini adalah mengekang hormon sehingga membuat telur tidak berovulasi.
Jika terlalu lama ditekan, tentu hormon membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa normal kembali, biasanya sekitar 6—18 bulan.
Jadi, Anda yang menggunakan metode kontrasepsi suntik— kalau ingin hamil— harus mempersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, paling tidak satu tahun sebelumnya untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi suntik.
Itulah mengapa, pasangan suami istri yang belum pernah memiliki momongan tak disarankan menggunakan kontrasepsi model ini.
Lebih baik menggunakan kontrasepsi pil KB karena tidak mengganggu siklus haid, sehingga saat konsumsi pil dihentikan, wanita bisa langsung hamil.
Baca juga: Tips Cara Hamil Anak Kembar Meski Tak Punya Garis Keturunan, Rutin Konsumsi Kacang-kacangan dan Ini
Baca juga: Rizki DA Ungkap Keganjilan Ayah Biologis Anak, Nadya Ngaku Hamil Pasca Pisah Ranjang : Kok Bisa?
Lalu, bagaimana dengan kontrasepsi IUD alias spiral?
Ini juga tidak akan membuat wanita sulit hamil.
Hanya saja, penggunaan kontrasepsi jenis ini tidak cocok dengan semua calon ibu.
Misal, jika wanita memiliki keluhan sering keputihan, atau menderita infeksi radang panggul.
Selain itu, jika penggunaan IUD sampai menimbulkan infeksi, bisa jadi karena ada perlekatan di saluran telur dan sekitarnya.
Kalau sudah begini, tentu akan membuat sulit memiliki anak di kemudian hari, sekalipun spiral telah dilepas.
Untuk mengatasinya, perlu menjalani fisioterapi, ditiup (hidrotubasi), atau bahkan operasi jika perlekatannya hebat.
Sebenarnya infeksi atau efek samping akibat penggunaan spiral ini bisa dicegah jika Anda rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan spiral.
Jadi, penyebab sulit hamil setelah memakai KB bisa banyak, antara lain berkaitan dengan usia, paritas (jumlah persalinan sebelumnya), dan faktor sperma.
Baca juga: Cara Hamil Anak Perempuan Secara Alami - Selain Makanan, Perhatikan Waktu saat Berhubungan Intim
Baca juga: Diancam Diikat Sule Jika Lihat Gerhana Bulan saat Hamil, Nathalie Holscher Ketakutan : Canda Kan?
Apalagi menurut catatan medis, karakter siklus menstruasi setelah lepas KB pada umumnya normal, hanya 10 persen kasus yang mengalami gangguan ovulasi.
Sedangkan pada penggunaan pil KB lebih dari 12 bulan, umumnya siklus menjadi lebih panjang dan akan kembali normal dalam 6—9 bulan.
Cara yang Bisa Dilakukan Agar Cepat Hamil
1. Jangan Stress
Kebanyakan pasangan suami istri, kata dia, sering kali menjadi stress gara-gara memikirkan kehamilan yang tak kunjung datang.
"Satu hal yang perlu diketahui, hubungan intim itu tidak hanya untuk memiliki keturunan, tapi juga untuk mendapatkan kesenangan," kata dia.
Untuk itu, pasangan suami istri yang mengalami stress akan mengganggu produksi sel sperma dan sel telur.
"Usahakan berhubungan intim satu sampai dua kali seminggu, tujuannya untuk tetap menjalin harmonisasi suami istri," tandasnya.
Baca juga: Cara Hamil Anak Kembar Tanpa Bayi Tabung, Banyak Konsumsi Ubi-ubian dan Susu Murni
Baca juga: Cara Hamil Anak Laki-laki Secara Alami, Perbanyak Konsumsi Daging dan Sayuran
2. Mengetahui Masa Subur
Tujuan mengetahui masa subur ini yakni agar tepat sasaran, terutama untuk pasangan yang ingin segera hamil.
"Sudah berhubungan setiap hari tapi tak kunjung hamil, nah itulah waktunya tidak tepat," katanya.
Untuk itu, menurut dia, berhubungan intim setiap hari sangat tidak direkomendasikan bagi pasangan yang ingin segera hamil.
"Karena kualitas spermanya tidak begitu baik, dan jumlahnya tidak sebanyak yang diinginkan," ungkapnya.
Sebab menurutnya, sperma membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk sampai betul-betul matang dan siap membuahi sel telur.
3. Posisi Berhubungan Intim
Menurut dr Fransiska, posisi yang tepat adalah posisi yang klasik, yakni wanita di bawah dan pria di atas.
"Posisi itu bisa membantu penyaluran sperma secara maksimal sampai ke sel telur, selama tidak ada gangguan reproduksi," ujarnya.
Dengan posisi tersebut, lanjut dia, proses pembuahan bisa dibantu dengan gravitasi.
"Sehingga bisa disalurkan dengan lancar dan baik, jadi hanya untuk membantu saja," tambahnya.
Baca juga: Cara Hamil Anak Laki-laki Secara Alami, Perbanyak Konsumsi Daging dan Sayuran
Baca juga: Cara Hamil Bayi Kembar Tanpa Ada Garis Keturunan, Ibu Usia di Atas 30 Tahun Berpeluang Lebih Besar
4. Waktu Berhubungan Intim
Beberapa penelitian, kata dia, menunjukan bahwa kondisi sperma paling optimal itu pagi hari.
"Sebenarnya enggak ada masalah pagi atau siang, yang penting ibunya jangan langsung berdiri atau beraktivitas, nanti spermanya keluar lagi," kata dia.
Untuk itu, sebaiknya setelah berhubungan intim, istri istirahat terlebih dahulu dengan berbaring.
5. Menjaga Kualitas Sperma
Untuk laki-laki, sebaiknya jangan terlalu sering berhubungan seksual.
Kemudian laki-laki juga diminta untuk menghindari rokok.
"Karena rokok itu diindikasi bisa mengganggu jumlah sperma, bentuk sperma," kata dia.
Selain itu kurangi juga alkohol, karena itu juga tidak baik.
"Makan makanan yang bergizi, sayur, buah, plus olahraga yang teratur, kalau perlu konsumsi vitamin," katanya.
Lalu, hindari juga mandi atau berendam air panas.
6. Pola Hidup Sehat
Untuk pasangan suami istri yang ingin cepat dikaruniai momongan, sebaiknya makan-makanan bergizi.
"Banyakin sayuran mengandung zat besi seperti sayuran hijau, beras merah, roti gandum," kata dia.
Kemudian sebaiknya kurangi makanan yang mengandung lemak jahat.
"Lebih baik konsumsi lemak baik, seperti pada ikan, omega 3 dan lainnya," tandasnya.
dr Fransiska juga mengatakan bahwa para wanita jangan malah minum susu dengan alasan takut gemuk.
"Sudah banyak yang low fat kok, minum juga vitamin E dan asam folat ya," jelasnya. (*)