Viral Mie Rebus Mahal
Viral Mie Pakai Telur di Puncak Bogor Harganya Rp 54 Ribu, Pembeli Lain Ikut Curhat Tunjukkan Nota
Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viral cerita netizen saat makan di salah satu kedai di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Cerita tersebut menjadi viral lantaran harga yang dibanderol kedai makanan itu dinilai tak masuk akal.
Bukan hanya tak masuk akal, netizen juga menyoroti dugaan salah hitung dari penjual.
Hal itu menyebabkan tagihan yang diberikan kepada pembeli menjadi tinggi dibanding aslinya.
Dikutip TribunnewsBogor.com, seorang netizen yang memiliki akun bernama Arina @ngegasteruss mengunggah sebuah nota dari kedai makan.
Arina memposting nota dari kedai makan bernama Kedai Rizqi Maulana.
Baca juga: 14 Tahun Jadi Menantu, Annisa Pohan Kenang 2 Tahun Wafatnya Ani Yudhoyono Lewat Foto-foto Ini
Dalam nota yang beredar tertulis bahwa harga 2 porsi mie instan pakai telur dipatok dengan harga Rp 54 ribu yang artinya 1 porsi Rp 27 ribu.
Namun di nota tersebut harga 1 porsinya ditulis Rp 18 ribu.
Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.
Kemudian untuk sajian lainnya, seporsi nasi dipatok Rp 10 ribu, segelas teh manis hangat Rp 10 ribu, jagung bakar Rp 17 ribu, seporsi roti bakar coklat Rp 25 ribu dan seporsi telur setengah matang Rp 25 ribu.

Sadar unggahannya ramai diperbincangkan, Arina pun mengurai cerita.
Yakni perihal dirinya yang sempat tak sadar dengan harga di nota kedai tersebut.
Diakui Arina, ia memang tidak memperhatikan harga di nota pembelian.
Baca juga: Pengakuan Pria 32 Tahun Nodai Gadis Remaja di Kebun Tebu, Aksinya Kepergok Ayah Korban
Hingga akhirnya, Arina baru sadar ada kesalahan di nota tersebut.
"Ya allah rame banget, pas bayar memang kita buru2 ga dicek lagi..
Taunya Pas kita amati kembali secara teliti, kok ada yg janggal Tertawa berguling di lantai eh ko ini 18x2 malah 54 rb ya.
Mau balik lagi posisi kita udh sampe di cipayung
alhasil kita tandain aja itu warkop, gak lagi deh kesitu," cerita Arina, dilansir pada Rabu (2/5/2021).

Setelah nota pembayaran tersebut diunggah di medsos, beredar pula nota pembayaran lain dengan nama kedai yang sama.
Di nota tersebut tertulis 6 gelas teh manis dipatok Rp 90 ribu, segelas kopi hitam Rp 10 ribu dan segelas teh tawar hangat Rp 8 ribu.
Baca juga: Diajak Ngobrol Pakai Bahasa Inggris, Respon Bilqis Putri Ayu Ting Ting Bikin Ivan Gunawan Kagum
Nota dari pembeli lain itu ditulis oleh seorang netizen bernama Yudis Aldani.
Pembeli tersebut tampaknya sempat berkunjung ke kedai viral tersebut sebelum Arina.
Dalam curhatannya, Yudis Aldani tampak kapok berkunjung ke kedai tersebut.
Unggahan nota pembayaran di salah satu kedai di Puncak Bogor ini pun di medsos Twitter sampai Selasa (1/7/2021) petang sudah dibagikan lebih dari dua ribu kali dan dihujani lebih dari ribuan komentar.
Kata Camat Cisarua
Viralnya cerita harga selangit kedai di Puncak, Bogor tampaknya sudah didengar oleh camat setempat.
Camat Cisarua Deni Humaedi saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui pasti soal kedai yang menawarkan harga yang dinilai tak wajar tersebut.
Dia mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ke kedai terkait.
Pak Camat akan mengkonfirmasi, apakah harga makanan di Puncak yang viral itu murni kesalahan perhitungan kasir atau ada faktor lain.
"Saya coba tanya (cek) dulu itu yang dimana, saya coba konfirmasi dulu," kata Deni Humaedi saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (1/7/2021).
Baca juga: Pekerja Tewas Tersengat Listrik di Gunungputri, Korban Dievakuasi Tim Rescue dari Atas Gedung
Kasus Serupa
Sebelum ramai kasus harga kedai di Puncak, Bogor, curhatan pembeli di Malioboro Yogyakarta terlebih dahulu viral.
Serupa dengan kisah kedai di Puncak, Bogor, harga makanan di salah satu warung di Malioboro dinilai tidak masuk akal.
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial curhatan netizen soal pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas.
Netizen tersebut menyatakan, kejadian itu terjadi di Malioboro.
Unggahan tersebut menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai Twitter, Facebook, dan Instagram.

Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.
Baca juga: Cerita Sosok Tanpa Busana Menyelinap ke Rumah Pak RT Tengah Malam, Pelaku Bawa Benda Ini Lalu Kabur
Dalam konten itu, akun Tiktok bernama @aulroket secara gamblang mengeluhkan mahalnya harga pecel lele, yang dibanderol hingga Rp37 ribu.
Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, serta Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.
"Gua nggak mau nyebut lah, pokoknya di deretan ini, kenapa kapitalis banget, hallo?"
"Jadi, buat kalian, viewer gue orang Yogya, coba kasih tau, kenapa makan di daerah sini tuh harganya suka tak sesuai," ujarnya.
Sri Sultan Hamengkubowono X buka suara terkait harga pecel lele mahal di kawasan Malioboro yang viral.

Viralnya harga pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta, ini bermula saat seorang wisatawan mengeluh dalam sebuah video yang diunggah di TikTok.
Terkait hal ini, Sri Sultan mengatakan, pedagang yang sengaja membanderol harga mahal memang akan mendapatkan untung banyak.
Namun, ujarnya, hal tersebut justru membuat pelanggan enggan kembali ke warung milik si pedagang.
"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi buntung, durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi)."
"Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," bebernya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/5/2021), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Sri Sultan meminta agar para pedagang di Malioboro dan sekitarnya dapat mengambil hikmah dari viralnya video soal harga pecel lele.
"Bagaimana dengan pengalaman kemarin itu menjadi teman-teman PKL di sana mengkoordinasikan potensi yang ada."
"Jangan hanya bicara Malioboro saja tapi lingkungannya juga bisa dikomunikasikan," pungkasnya.
(TribunnewsBogor/Khairunnisa/Naufal Fauzy)