Fakta Baru Pembunuhan Berantai di Kulon Progo, Targetnya 4 Wanita, Pelaku Beraksi Pakai Obat Flu

Fakta terbaru kasus pembunuhan berantai di Kulon Progo. Dua wanita muda menjadi korban dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.

Pixabay.com
Ilustrasi - Fakta terbaru kasus pembunuhan berantai di Kulon Progo. 

Takdir Sunariati korban kedua merupakan gadis muda nan ramah yang bekerja di pengepakan briket.

Ia ditemukan sudah tidak bernyawa dalam bangunan sepi dermaga wisata Glagah pada 2 April 2021 lalu.

Baca juga: Mamah Muda yang Tewas Dimutilasi Tinggalkan 2 Anak yang Masih Balita, Suami: Dia Pamit Beli Susu

Baca juga: Ngaku Sakit Hati, 2 Ibu Rumah Tangga Habisi Wanita Paruh Baya, Cara Pelaku Tutupi Ulahnya Terbongkar

Polisi kemudian menangkap pelaku, NAF, beberapa jam setelah Takdir ditemukan.

Tertangkapnya NAF sekaligus mengungkap kasus pembunuhan sebelumnya dengan korban Desi Sri Diantari, warga Pedukuhan Gadingan, Wates.

Pelaku melakukan perbuatan serupa, yakni pembunuhan diawali dengan meracuni korban dengan minuman soda yang dioplos dengan obat flu.

Target pelaku ada 4

Setelah didalami, terungkap teranyata ada empat perempuan yang menjadi target pelaku.

Dua perempuan meninggal dunia dan dua lainnya selamat.

Adapun dua target yang selamat adalah R (21) asal Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih dan C (22) warga Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

“Kedua orang ini selamat. Namun, sesuai pengakuan pelaku, yakni tersangka NAF yang mengaku memang ada niatan hal (kejahatan) tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKP Munarso, Kamis (3/6/2021).

Adegan pelaku dan korban dalam rekonstruksi pembunuhan berantai di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku adalah pemuda 22 tahun yang bekerja sebagai supir.
Adegan pelaku dan korban dalam rekonstruksi pembunuhan berantai di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku adalah pemuda 22 tahun yang bekerja sebagai supir. (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Motif kejahatan NAF adalah berniat mengambil semua barang yang dibawa para korbannya.

Ia beraksi dengan cara memberi minum oplos pada korban terlebih dahulu, lalu dibunuh, lantas membawa lari barang milik korban.

Target yang selamat mengalami hal serupa.

Munarso menceritakan, R nyaris menjadi korban sebelum kasus jenazah Desi ditemukan.

Pada sebuah warung, R sempat makan soto yang sudah diberi minuman oplos campur obat flu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved