Manfaat Alpukat

Manfaat Alpukat untuk Kesehatan, Menurunkan Kolesterol hingga Melindungi Mata

Buah ini juga kerap dijadikan menu diet karena memiliki lemak baik yang bermanfaat bagi tubuh.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Net
Alpukat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dipercaya memiliki manfaat bagi tubuh, buah yang satu ini cukup populer di kalangan masyarakat.

Apalagi buah ini tumbuh di iklim yang hangat dan mudah dijumpai di Indonesia.

Buah ini juga kerap dijadikan menu diet karena memiliki lemak baik yang bermanfaat bagi tubuh.

Ya, buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ini adalah alpukat.

Taukah Anda, bahwa buah dengan tekstur lembut ini merupakan satu-satunya buah yang menawarkan asam lemak tak jenuh tunggal yang sehat dalam jumlah besar.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com dengan judul "5 Manfaat Buah Alpukat yang Telah Terbukti Secara Ilmiah" Selasa (15/6/2021), alpukat termasuk makanan padat nutrisi alami yang mengandung hampir 20 vitamin dan mineral penting.

Dengan banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, alpukat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Berikut ini 5 manfaat alpukat bagi kesehatan tubuh.

1. Mengandung lemak sehat

Sebanyak 77 persen kalori di dalam alpukat berasal dari lemak sehingga alpukat merupakan makanan nabati paling berlemak.

Baca juga: Mengintip Kampung Alpukat di Mulyaharja Bogor, Ada yang Sudah Panen dan Baru Tumbuh Bunga

Baca juga: Cara Mengobati Jerawat Pakai Masker Alpukat, Begini Cara Buatnya

Mayoritas lemak dalam alpukat adalah asam oleat, yakni asam lemak tak jenuh tunggal yang juga merupakan komponen utama minyak zaitun.

Asam oleat dikaitkan dengan khasiat meredakan peradangan dan terbukti memiliki efek positif pada gen yang terkait dengan kanker.

2. Menurunkan kolesterol tinggi

Delapan penelitian terkontrol pada manusia telah menganalisis efek alpukat pada beberapa faktor risiko penyakit jantung, yakni kolesterol, trigliserida, penanda inflamasi, tekanan darah, dan lain-lain.

Studi ini menunjukkan bahwa alpukat dapat mengurangi kadar kolesterol total secara signifikan.

Selain itu, alpukat juga mampu menurunkan trigliserida darah hingga 20 persen dan menurunkan kolesterol jahat hingga 22 persen.

3. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebiasan mengonsumsi alpukat membuat seseorang menjadi lebih sehat.

Peneliti menganalisis data dari 17.567 peserta dalam survei NHANES di Amerika Serikat.

Orang yang mengonsumsi alpukat ternyata jauh lebih sehat dan memiliki berat badan yang lebih stabil dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alpukat. 

Baca juga: 5 Buah Ini Diyakini Bisa Bantu Atasi Perut Kembung, di Antaranya Alpukat

Baca juga: Alpukat hingga Jamur, Ini 6 Jenis Karbohidrat yang Tak Merusak Diet Keto

4. Membantu penyerapan nutrisi

Beberapa nutrisi larut dalam lemak sehingga tubuh membutuhkan lemak agar nutrisi tersebut bisa memberikan manfaat.

Vitamin A, D, E, dan K merupakan nutrisi yang larut dalam lemak, bersama dengan antioksidan seperti karotenoid.

Sebuah studi menunjukkan, mengonsumsi alpukat dapat meningkatkan penyerapan antioksidan hingga 15 kali lipat.

Jadi, alpukat bukan hanya buah yang sangat sehat, tetapi ia juga dapat meningkatkan nilai gizi makanan nabati lainnya.

Ilustrasi alpukat.
Ilustrasi alpukat. ((PIXABAY/JURAJ VARGA))

5. Melindungi kesehatan mata

Alpukat tidak hanya meningkatkan penyerapan antioksidan, tetapi alpukat juga mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi.

Antioksidan tersebut termasuk karotenoid lutein dan zeaxanthin yang sangat penting untuk kesehatan mata.

Studi menunjukkan bahwa antioksidan ini terkait dengan penurunan risiko katarak dan degenerasi makula secara drastis.

Baca juga: Tips 3 Hari Diet Alpukat, Dipercaya Efektif Turunkan Berat Badan hingga 3 Kg

Baca juga: Trik Diet Alpukat, Berat Badan Bisa Turun Dalam 3 Hari

Kampung Alpukat di Bogor

Potensi pemberdayaan pertanian di Kota Bogor semakin berkembang pesat.

Satu di antaranya adalah Kampung Alpukat di Kampung Pabuaran Pasir, RW 10 Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.

Warga Mulyaharja yang tergabung dalam Kelompok Taruna Tani (KTT) mulai merintis Kampung Alpukat sejak awal 2017.

Ketua Kelompok Taruna Tani Oji Afandi (47) atau yang akrab disapa Ojos ini bercerita Kampung Alpukat dirintis dengan penanaman 200 pohon alpukat di setiap depan pekarangan warga.

Setelah tumbuh berkembang kemudian dibuat centra atau display Kampung Alpukat yang diresmikan pada Juni 2019 dengan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

"Awalnya kita menanam itu 200 pohon kita tanam kemudian di 2019 kita launching dengan penanaman yang ke 1000 pohon dan sekarang kita infenterisir itu sudah 1500 pohon yang sudah kita tanam dengan kelompok taruna tani nya," ujarnya saat ditemui di Kampung Alpukat, Sabtu (6/3/2021).

Warga Mulyaharja yang tergabung dalam Kelompok Taruna Tani (KTT) Muara Jaya Tani membuat kawasan kampung alpukat Pabuaran di Kampung Pabuaran Pasir, RT 3/10, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.
Warga Mulyaharja yang tergabung dalam Kelompok Taruna Tani (KTT) Muara Jaya Tani membuat kawasan kampung alpukat Pabuaran di Kampung Pabuaran Pasir, RT 3/10, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Tanaman yang awalnya berukuran kurang lebih 5 hingga 10 centi meteri itu kini sudah mulai tinggi.

Bahkan pohon alpukat yang ditanam pada 2017 lalu kini sudah berbuah.

Sedangkan pohon alpukat yang ditanam dengan dihadiri Wakil Wali Kota Bogor ini sudah mulai tumbuh bunga.

"Ini yang kita tanam di 2019, mudah-mudahan satu tahun lagi kita panen, karena 200 yang kita tanam 2017 itu sudah bisa berbuah, rata-rata itu didepan rumah warga, tapi kalau yang disini karena display yang baru ditanam 2019 nah di 2021 sudah tumbuh bunga," ujarnya.

Untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan sambil menunggu proses pohon alpukat tumbuh besar, lahan seluas 3,8 hektare itu pun dimanfaatkan untuk menanam tanaman lain dengan sistem pertanian tumpang sari.

Karena untuk menanam alpukat memerlukan jarak antar pohon 6×6

Tanaman yang ditanam adalah pohon buah yang memiliki masa waktu berbuah kuramg dari satu tahun diantaranya adalah pisang, sirsak, palawija.

Namun nantinya setelah alpukat tumbuh besar tanaman ini yang berada disampingnya harus dibersihkan dan bisa diganti dengan tanaman yang berukuran kecil.

"ini tumpang sari karena fokus kita di kebun Alpukatnya intinya begitu, sambil hasil dari pisang ini dari palawija yang lain untuk menutup cost atau anggaran pemeliharaan alpukat, dan alhamdulillah banyak teman respon," ujarnya.

Pengembanngan kampung alpukat ini juga diikuti oleh para anak muda yang awalnya bekerja di industri rumahan beralih ke pertanian.

Kondisi itu dikarenakan beberapa tahun lalu induatri produksi sendal lokal industri rumahan mulai merosot.

Sejak itu Ojoz pun mengajak para anak muda untik ikut pemberdayaan pertanian

"Kelompok anak muda rata-rata di industri tapi sekarang mereka sudah bisa merasakan bagaiamana manfaat bertani," ujarnya.

(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti/Lingga Arvian Nugroho/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved