Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Virus Corona

Lonjakan Covid-19 Jabar, 9 Meninggal dari Klaster Hajatan Subang, di Purwakarta Pasien Antre ke IGD

Muncul klaters hajatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sembilan orang dilaporkan meninggal.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati
Tenda darurat yang dipakai untuk merawat pasien karena RSUD Bayu Asih sudah penuh - Update kasus Covid-19 di Purwakarta dan Subang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Lonjakan kasus Covid-19 terjadi Kabupaten Subang, Jawa Barat pada bulan Juni ini.

Peningkatan itu tak terlepas dari munculnya klaster di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong.

Tercatat jumlah kasus positif Covid-19 klaster di Desa Kihiyang mencapai 73 orang.

DIlaporkan sembilan orang meninggal dunia dari klaster Kihiyang ini.

Sebelumnya, korban meninggal pada klaster Kihiyang atau diduga klaster hajatan itu berjumlah delapan orang.

Namun hari ini bertambah satu orang yakni seorang kakek berusia 75 tahun.

Kakek itu meninggal dunia setelah dinyatakan positif hasil rapid antigen.

Ia diketahui baru saja menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.

Baca juga: Peningkatan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Mulai Muncul, Pasien Isolasi di Kabupaten Bogor Melonjak

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Drastis, Bima Arya Sebut Gubernur Jabar Sampaikan Situasi Siaga 1  

Kepala Puskesmas Binong, Subang, Anang, mengatakan, korban meninggal kali ini menambah jumlah korban meninggal positif Covid-19 klaster hajatan di Desa Kihiyang.

"Hari ini ada penambahan lagi korban meninggal satu orang, jadi totalnya sembilan orang," ujar Anang usai memakamkan jenazah korban di TPU Desa Kihiyang Kabupaten Subang, Rabu (16/6/2021).

Penyebab meninggalnya korban belum diketahui pasti lantaran kakek itu meninggal mendadak.

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (fernando zhiminaicela/Pixabay)

Pada pemeriksaan tes rapid antigen Selasa siang (15/6/2021) korban dalam kondisi sehat walafiat.

"Kebetulan kami juga belum mendapatkan informasi banyak, meninggalnya juga mendadak, kemarin sore kami mendapatkan hasil rapid antigen positif, malamnya kami mendapat kabar korban meninggal," kata Kepala Puskesmas Binong.

Karena ketiadaan peti mati, jenazah juga dimakamkan dengan dibaluti plastik.

"Karena kami tidak punya peti mati, kebetulan kami pakai plastik, tapi semuanya sesuai dengan protokol kesehatan, kami safety disinfektan juga kami semprotkan setiap sisi," katanya.

Baca juga: 196 Makam Covid-19 di Bandung Dibongkar, Ternyata Jenazahnya Tidak Terpapar Virus Corona

Baca juga: Viral Video Pasien Covid-19 Antre Masuk RSD Wisma Atlet, Ini Penjelasannya

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved