Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Nasib Miris Pemuda Tewas di Tangan Pacar Sejenis, Dipicu Cemburu Kondisi Jasad Korban Mengenaskan

Akhirnya terungkap kasus penemuan mayat terbakar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Korban dibunuh lalu jasadnya dibakar.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Proses pemindahan jenazah dari RS Salewangan Maros, menuju ke RS Bhayangkara Makassar - Terungkap teka-teki pembunuhan pemuda yang ditemukan dalam kondisi terbakar. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus penemuan mayat terbakar di tepi jalan kawasan Mallawa, Maros, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu akhirnya terungkap.

Korban beridentitas R (21) ternyata tewas dibunuh lalu dibakar.

Sejauh ini polisi telah melakukan pendalaman hingga berhasil mengamankan delapan orang.

Diduga delapan orang itu terlibat dalam pembunuhan dan pembakaran korban.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menjelaskan, total pelaku yang diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan dan pembakaran jasad manusia itu berjumlah sembilan orang.

Saat ini baru delapan orang yang berhasil diamankan.

"Para pelaku ada sembilan orang dan berhasil ditangkap delapan orang. Sementara satu orang lainnya masih DPO," katanya, Kamis (17/6/2021).

Dari dari delapan pelaku yang telah diamankan, satu di antaranya adalah perempuan berinisial H alias Lala (23).

Sementara, tujuh lainnya adalah laki-laki berinisial MA (19), DAS (19), FS (16), AP (19), TH (22), AI (17) dan MAN (16).

Baca juga: Semalaman Tak Pulang ke Rumah, Bocah SD Ditemukan Tewas Mengenaskan di Pinggir Jalan

Baca juga: Ditemukan Tewas Terbakar, Pria Ini Sempat Dilaporkan Hilang, Tak Ada Kabar Setelah Dijemput Teman

MA diduga menjadi dalang dan pelaku utama pembunuhan Rian.

Kini sembilang orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.

Para pelaku terancam hukuman seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.

Kronologi dan motif

Kasus pembunuhan dan pembakaran tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda.

Lokasi pertama di Makassar, sedangkan yang kedua di Kabupaten Maros.

Merdisyam mengatakan, pembunuhan tersebut dilatari masalah asmara.

Aparat kepolisian sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara sesosok mayat pria ditemukan hangus terbakar di pinggir jalan Bukit Kemiri Tompo Ladang, Kabupaten Maros, Jumat (11/6/2021) - Fakta baru kasus penemuan mayat terbakar di Maros
Aparat kepolisian sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara sesosok mayat pria ditemukan hangus terbakar di pinggir jalan Bukit Kemiri Tompo Ladang, Kabupaten Maros, Jumat (11/6/2021) - Fakta baru kasus penemuan mayat terbakar di Maros (Polda Sulsel)

Pelaku menghabisi nyawa korban di sebuah hotel kawasan Pantai Losari, Makassar.

Setelahnya, pelaku membawa mayat korban ke Maros

Sehabis itu, pelaku pun membawa mayat korban ke Kabupaten Maros menggunakan mobil.

Setibanya di Bukit Tinggi, Kecamatan Mallawa, Maros, mayat korban dibakar pakai bensin dan api.

Sementara pelaku melarikan diri ke arah Kabupaten Bone.

Diketahui jika pelaku sempat ke warung untuk membersihkan diri.

Baca juga: Geger Mayat Pria Ditemukan Terbakar di Maros, Identitas Korban Terungkap, 2 Orang Diamankan

Baca juga: Warga Cibinong Bogor Geger Temukan Sesosok Mayat Bayi Tersangkut di Sungai Dekat Jenggot Pancing

Merdisyam mengungkapkan, pelaku membunuh korban karena merasa sakit hati.

Pasalnya, R disebut memiliki hubungan dengan orang lain.

Pelaku yang terbakar api cemburu itu kalap hingga menganiaya korban.

"Ini berawal dari hubungan asmara sejenis yang menemukan kecemburuan dan menimbulkan kemarahan terhadap pelaku, dan menganiaya dan meninggal korban," katanya, Kamis (17/6/2021).

Menurut pengakuan pelaku, penganiayaan berlangsung selama beberapa hari hingga korban meninggal dunia pada Kamis (10/6/2021).

Diketahui pelaku utama dan diketahui menjalin hubungan sesama jenis dengan korban R adalan MA.

Sebelum kejadian, MA mendapati sisa percakapan chat WhatsApp korban dengan pria lain.

MA terbakar cemburu hingga melakukan aksi penganiayaan terhadap korban di salah satu hotel.

"Jadi saat menjemput R di rumahnya menuju hotel, pelaku (MA) mengambil ponsel korban dan mendapati chat korban di WhatsApp dengan pria lain. Disitu pelaku cemburu dan melakukan penganiayaan," kata Merdisyam.

R yang telah dainaya MA bersama temannya dibawa ke rumah salah satu pelaku berinisial H alias L (23) di Jl Sungai Limboto Lorang 45.

Di sana, lanjut Merdisyam R kembali mendapat perlakuan kekerasan.

R yang merasa tersiksa sempat mencoba kabur dari rumah L.

Namun upayanya untuk kabur gagal lantaran didapati L.

MA kembali emosi dan melakukan penganiayaan terhadap R.

Akibat penganiayaan yang dilakukan MA dan temannya, R pun tewas di rumah Lala.

Jasad R lalu dibawa ke Kecamatan Mallawa Maros untuk menghilangkan jejak.

Sebelumnya diwartakan, saat korban ditemukan identitasnya belum ditekahui.

Terungkapnya identitas korban itu setelah sketsa dan rekonstruksi wajah disebarkan melalui media.

Hingga kemudian pada Senin (14/6/2021) datang seorang wanita paruh baya ke Polres Maros yang mengaku kehilangan anaknya.

Wanita itu mengungkapkan anaknya bernama R (20) berdomisili di Kecamatan Sumba Opu, Gowa.

Wanita tersebut mengaku kehilangan anaknya sekitar enam hari yang lalu.

Hal itu disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Nico.

"Ada seorang ibu dari Gowa yang mengaku kehilangan anaknya. Anaknya diketahui meninggalkan rumah sekitar 6 hari yang lalu dan belum kembali sampai sekarang," katanya

Wanita tersebut membawa foto dan KTP anaknya sebagai bukti identitas saat melaporkan kehilangan anaknya.

"Dari foto yang dibawa ibu ini, memang ada satu ciri yang sesuai dengan hasil autopsi yang dilakukan Bidokkes. Yakni bentuk gigi depan bagian atasnya berlubang," katanya.

Tak hanya itu, perawakan R yang juga tinggi kurus sangat mendekati ciri korban yang ditemukan terbakar.

proses pemindahan jenazah dari RS Salewangan Maros, menuju ke RS Bhayangkara Makassar. (TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH)

Pencocokan sidik jadi pun telah dilakukan untuk mengidentifikasi kecocokan keduanya.

"Ini Sidik jari KTP terduga korban kemudian kita cocokkan dengan sidik jadi korban, setelah dicocokkan dengan bukti pembanding, didapatkan 12 titik sampel yang identik," tuturnya.

(TribunTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved