Manfaat Alpukat
Manfaat Alpukat untuk Wanita, Meningkatkan Kesuburan dan Memperbesar Peluang Kehamilan setalah IVF
Mengonsumsi alpukat dipercaya bisa memperbesar peluang kehamilan bagi ibu yang sedang menjalani program bayi tabung.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Siapa yang tak kenal dengan buah alpukat yang kaya akan manfaat ini.
Alpukat bahkan sering disebut sebagai superfood karena memiliki segudang khasiat bagi tubuh.
Alpukat memiliki kandungan yang bisa membantu program diet, menyehatkan tubuh, untuk promil, bahkan untuk kecantikan.
Karena segudang khasiatnya itu, alpukat juga kerap dijadikan makanan penunjang pasangan suami istri yang sedang mengupayakan kehamilan.
Sebab, pasangan yang ingin memiliki momongan biasanya disarankan untuk memperhatikan asupan gizi dan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Sebab, dengan asupan nutrisi dan gizi yang baik, hal itu dipercaya bisa meningkatkan kesuburan.
Sehingga, peluang untuk memperoleh kehamilan pun akan semakin besar.
Nah, salah satu rekomendasi makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kesuburan, khususnya pada kaum wanita, adalah buah alpukat.
Penelitian menunjukkan, rutin mengonsumsi buah alpukat dan salad dengan campuran minyak zaitun dapat membantu wanita untuk mendapatkan keturunan.
Hal ini juga berlaku khususnya bagi pasangan suami istri yang tengah menjalani program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF).
Baca juga: Resep Menu Alpukat Cocok untuk Program Diet, Catat Manfaat Alpukat yang Tak Banyak Diketahui
Baca juga: Sederet Menu Alpukat Ini Cocok untuk Program Diet, Simak Manfaat Alpukat yang Jarang Diketahui
Dilansir dari Kompas.com, peneliti berpendapat, lemak tak jenuh tunggal yang banyak ditemukan dalam minyak zaitun, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, dan biji lebih baik ketimbang jenis lemak lain untuk calon ibu.
Kemudian, wanita yang mendapatkan asupan lemak tak jenuh paling tinggi memiliki peluang kehamilan 3,4 kali lebih besar setelah IVF ketimbang yang mengonsumsi dalam jumlah terendah.
Sebaliknya, pada wanita yang mengonsumsi lemak jenuh terlalu banyak, produksi sel telur mereka cenderung lebih sedikit sehingga memengaruhi keberhasilan program IVF.
Lemak jenuh ini biasa ditemukan pada mentega dan daging merah.
Para ilmuwan juga percaya bahwa lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan kesuburan dengan menurunkan peradangan dalam tubuh.