Syok Anak yang Dirawat 19 Tahun Ternyata Bukan Anak Kandung, Ayah Ini Wafat Kena Serangan Jantung

Petugas salah satu rumah sakit di Kota Baru, Kelantan, Malaysia diduga keliru dalam memasang label nama pada dua bayi yang baru lahir, 19 tahun silam

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kompas.com/THINKSTOCK
Ilustrasi serangan jantung 

Sampel darah yang dianalisis berasal dari tiga perempuan muda tersebut, ibu Adriyani, Siti Aminah Ismail (66), dan Husin.

Hasilnya mengungkapkan bahwa Noratirah dan Adrayani adalah 99,99 persen saudara kembar.

“Saya sudah mengharapkan hasil DNA itu   karena banyak kesamaan yang saya bagi dengan Adryani Iwani,” kata Noratirah seraya menambahkan bahwa dia diberitahu hasil tes DNA oleh ibu kandungnya, Siti Aminah.

“Dia menelepon saya dan saya memasang telepon di pengeras suara agar ayah saya (Husin) dan saudara-saudara lainnya dapat mendengar,” katanya, seperti dilansir dari New Straits Times.

"Ayah saya menangis setelah mendengarnya dan kemudian mengeluh sakit dada," katanya.

Baca juga: Sok Jagoan Aniaya Sopir Truk, Nyali Pengemudi Pajero Ciut saat Ditangkap Polisi, Sempat Coba Kabur

Sejak saat itu, katanya, ia merasa ayahnya berubah, seperti menjadi orang yang berbeda.

Ia menjadi sangat pendiam dan menyendiri setelah itu.

Sebelum kematiannya, kata Noratirah, Husin juga mengatakan kepadanya bahwa dia sedih karena Noratirah tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan ayah kandungnya, Ibeni Yanin Mohd Salleh, yang meninggal pada tahun 2009.

Noratirah, lulusan Diploma Pendidikan Anak Usia Dini di Poli-Tech Kolej cabang Kota Baru, mengatakan dia kini  telah pindah dan tinggal bersama ibu kandungnya.

“Namun, saya tetap menjaga hubungan dengan saudara-saudara saya dari pihak ayah Husin, dan bila memungkinkan kami berkumpul di rumah ayah kami,” katanya seraya menambahkan bahwa semua anak Husin sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.

Sementara itu, Adryani Iwani Ibeni Yanin mengatakan ibunya (Siti Aminah) juga menangis setelah mengetahui bahwa Adryana Iwani bukan putri kandungnya.

"Dia juga khawatir kebenaran itu akan menyakiti Ana (panggilan untuk Ardyana Iwani) dan memanggil saya ke kamarnya untuk menginformasikan hal itu. Dia juga menyuruh saya untuk tidak memberi tahu tentang hasil tes DNA kepada Ana saat itu," katanya.

Sedangkan Adryana Iwani mengaku sedih karena baru mengenal ayah kandungnya selama dua bulan.

“Saat pertama kali bertemu dengannya, perasaan saya campur aduk, senang bisa bertemu dengan ayah kandung saya, dan juga takut dia tidak bisa menerima saya,” katanya.

"Saya memang sedih mengetahui bahwa saya menjadi milik keluarga lain setelah hidup selama 19 tahun. Yang lebih menyedihkan saya adalah tidak bisa bertemu ibu kandung saya. Kami menderita karena kesalahan orang lain," kata Adiryana, lulusan UiTM itu.

(Tribunnews.com/NST/Hasanah Samhudi)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved