Virus Corona di Bogor

Khawatir Pasien Covid-19 Membludak, Pemkab Bogor Pertahankan Keterisian Tempat Isolasi

Setelah persentase BOR di Kabupaten Bogor sempat melebihi angka 80 persen jauh dari standar WHO 60 persen, kini angka tersebut kembali diturunkan.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Seorang pasien di RSUD Cibinong terpaksa diperiksa petugas tenaga kesehatan di tenda yang didirikan di luar gedung demi menghindari penumpukan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, Rabu (23/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berupaya mempertahankan keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Setelah persentase BOR di Kabupaten Bogor sempat melebihi angka 80 persen jauh dari standar WHO 60 persen, kini angka tersebut kembali diturunkan.

"Kemarin kan sempat tinggi, di atas 80 persen, tapi saya minta ditambah tempat tidur supaya BOR-nya tidak naik terus," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (30/6/2021).

Ade mengaku bahwa sementara ini pihaknya mempertahankan agar persentase BOR atau keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 tak sampai 80 persen.

Sebab, dikhawatirkan lonjakan pasien Covid-19 tidak tertangani karena penuhnya tempat isolasi.

"Bertahan di 80 persen ke bawah lah. Kita minta kepada pihak rumah sakit untuk menambah kamar tidur (isolasi) supaya BOR-nya menurun," kata Ade.

Ade mengatakan bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor juga sedang membuat tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) agar rumah sakit swasta berperan aktif ikur memerangi Covid-19.

"Berdasarkan Permenkes, itu kan 30 persen harus disediakan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit swasta. Kita akan lihat apakah benar sudah 30 persen atau belum," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved