Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Geger Pasutri Tewas di Rumah, Hasil Autopsi Ungkap Penyebabnya : Ada Tanda Ini di Leher Wanita

Pasangan suami istri di Garut ditemukan tewas di rumah mereka. Penyebab keduanya meninggal dunia mulai terungkap.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Pixabay.com
Ilustrasi - Pasangan suami istri di Garut ditemukan tewas di rumah. Polisi ungkap hasil autopsi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus penemuan mayat suami istri di Garut, Jawa Barat perlahan terungkap.

Diketahui pasangan suami istri ( pasutri )itu ditemukan tak bernyawa di rumah mereka pada Jumat (2/7/2021) kemarin.

Keduanya merupakan warga Kampung Cinunuk Tengah, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Pasutri tersebut pertama kali ditemukan oleh tetangganya.

Mulanya saksu curiga dengan bau tak sedap yang berasal dari rumah pasutri tersebut.

Suami istri tersebut hidup berdua, sedangka anak-anaknya bekerja di luar daerah.

Dari keterangan warga, suami istri itu biasanya setiap pagi terlihat beraktivitas di depan rumah.

Namun sudah beberapa hari keduanya tidak terlihat.

Hingga kemudian tercium bau tak sedap dari rumah pasutri itu.

Baca juga: Tangisi Suami yang Tewas, Akal Licik Istri dan Selingkuhan Terkuak, Sewa 4 Eksekutor Ngaku Dirampok

Baca juga: Firasat Sang Ibu Sebelum Niken Tewas Jadi Korban Kapal Tenggelam: Tiba-tiba Cium Pipi Saya

Warga pun mengeceknya dan mendapati pasutri itu dalam keadaan tak bernyawa.

Hasil penyelidikan polisi

Polisi yang mendapat laporan penemuan mayat saat itu langsung melakukan penyelidikan.

Jenazah pasutri itu pun diautopsi untuk kepentingan penyelidikan.

Hasilnya, Iceu Juwita (64), tewas dengan tanda kekerasan di bagian lehernya.

Proses evakuasi suami istri warga kampung Cinunuk Tengah, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, yang meninggal.
Proses evakuasi suami istri warga kampung Cinunuk Tengah, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, yang meninggal. (Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari)

Sedangkan suaminya, Oding Saripin (82), ditemukan di kamarnya dalam keadaan tidak bernyawa diduga karena meminum racun.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopian menjelaskan kemungkinan pelaku adalah suaminya sendiri.

"Setelah melakukan kekerasan terhadap istrinya, kemungkinan suaminya bunuh diri dengan meminum racun," ungkap Dede.

Proses hukum dari kasus ini, menurut Dede, gugur demi hukum karena terduga pelaku meninggal dunia.

"Keluarganya juga sudah menerima, anak-anaknya juga menerima," ucapnya.

Baca juga: Ibu Mertua Ungkap Sosok Menantu dan Cucu yang Tewas Dibunuh Tukang Galon, Ternyata Mantan Perawat

Baca juga: Pergoki Tukang Galon Hendak Perkosa Jasad Ibunya, Anak 9 Tahun di Pinrang Ditusuk hingga Tewas

Sementara itu berdasarkan keterangan saksi, pasutri itu sering terlibat cekcok.

Alasan keduanya terlibat cekcok, sang suami meminta istrinya untuk menjual rumah.

"Tapi istrinya menolak karena rumah tersebut peninggalan suami pertamanya," ucap Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopian.

Diketahui kematian sang istri lebih awal dari kematian suaminya.

Tim forensik juga menemukan tanda kekerasan di leher korban.

"Sekitar dua hingga tiga hari setelah korban (istri) meninggal, lalu suaminya," ungkapnya.

AKP Dede Sopian mengatakan perempuan tersebut ditemukan meninggal dunia dengan keadaan mulut tersumpal.

"Jadi kami sampaikan hasil autopsi korban yang perempuan itu ada dugaan kekerasan, adanya penyumbatan di saluran pernafasan yang ada tanda-tanda disumpel dan lehernya ada bekas tekan oleh tangan," ungkapnya, Sabtu (3/7/2021).

Sementara sang suami yang diketahui bernama Oding Saripin (82) ditemukan di kamarnya dalam keadaan tidak bernyawa.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Wanita Hamil yang Kubur Jasad di Lubang Septic Tank, Suami: Saya Sakit Hati

Baca juga: Detik-detik Ibu Habisi Nyawa Bayi yang Baru Dilahirkan, Pelaku Kubur Korban di Tempat Ini

Dede menjelaskan dari hasil autopsi, sang suami diduga tewas karena menenggak racun karena di dalam paru-parunya terkandung senyawa racun.

"Suaminya yang meninggal di tempat tidur, hasil autopsi diduga dikarenakan adanya racun yg terkandung di paru-paru," ucapnya.

Dede menambahkan untuk membuktikan kematian pria tersebut karena racun harus dilakukan tindakan lebih lanjut setelah autopsi yaitu toksikologi di Mabes Polri.

"Karena di Bandung tidak ada maka harus dibawa ke Mabes Polri, tapi keluarga ingin segera dilakukan proses pemakaman," terangnya.

(TribunJabar.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved