Bohong Donasi Rp 2 T, Anak Akidi Tio Diduga Terlilit Utang Rp 3 M, Dokter Keluarga Sampai Minta Maaf
yang kena prank soal sumbangan Rp 2 triliun itu tidak hanya dokter keluarga Akidi Tio, Prof Hardi, tapi juga seluruh warga Indonesia.
Penulis: Uyun | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap alasan anak Akidi Tio, Heriyanti, mengapa ia nekat prank sumbangan Rp 2 triliun.
Apalagi, yang kena prank kali ini tidak hanya dokter keluarga, Prof Hardi, tapi juga seluruh warga Indonesia.
Pada awalnya, Heriyanti mengku menyumbang dana Rp 2 triliun atas nama mendiang sang ayah, Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Alhasil, Heriyanti pun digelandang ke Polda Sumsel dan terancam jadi tersangka.
Bahkan anak bungsu Akidi Tio juga dijerat pasal penghinaan negara dan penyebaran berita bohong.
Kini, setelah anak Akidi Tio ditangkap polisi, fakta mengejutkan lainnya terkuak.
Baca juga: Prank Sumbangan Rp 2 T, Anak Dijerat Pasal Penghinaan Negara, Ini Sosok Akidi Tio, Wafat Tahun 2009
Heriyanti, ternyata terlilit utang Rp 3 miliar dengan dalih biaya pengobatan Akidi Tio saat sakit.
Diduga demi menutupi utangnya, ia sengaja lakukan prank Rp 2 triliun.
FOLLOW:
Fakta ini diungkap oleh wartawan senior Ilham Bintang mengutip tulisan dari Dahlan Iskan, yang dikirim ke redaksi Wartakotalive.com (grup Tribunnews Network).
Di dalam tulisan itu terungkap bahwa Heriyanti memiliki utang Rp 3 miliar.
Baca juga: BREAKING NEWS - PPKM Level 4 Dilanjutkan hingga 9 Agustus 2021 di Beberapa Kota/Kabupaten
Uang sebesar itu ia pinjam dari seorang janda cantik yang katanya akan digunakan untuk mengurus harta Akidi Tio yang ada di sebuah bank di Singapura.
Si Janda cantik teman Heriyanti itu telah berkali-kali menagih uang tersebut, tetapi selalu diberikan janji-janji palsu.

Sementara itu, Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro Sik mengatakan kasus putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti, dalam menyebarkan berita Hoaks ternyata sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Sehingga, kasus 'sumbangan Rp 2 triliun dari mendiang Akidi Tio' ini merupakan berita hoaks kali kedua yang dibuatnya.
Hal tersebut diungkap oleh Ratno saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).
"Tersangka ini sudah lama kita selidiki, dan ini adalah kali kedua tersangka melakukan tindakan seperti ini," kata Ratno dikutip dari Tribunnews.com, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Sumbangan Rp 2 T Ternyata Hoaks, Anak Akidi Tio Terancam Jadi Tersangka, Curiga 7 Hari Dana Tak Cair
Pengakuan Prof Hardi
Akibat aksi Heriyanti, dokter keluarga Akidi Tio, Prof Dr dr Hardi Darmawan pun ikut buka suara.
Karena seperti diketahui, saat menyerahkan Heriyanti sumbangan Rp 2 triliun, Prof dr Hardi ikut mendampingi anak Akidi Tio.
Prof Hardi mengaku belum mendengar kabar putri Akidi Tio diisukan jadi tersangka.

Menurut Prof Hardi, keluarga Akidi Tio mengaku memiliki dana tersebut.
Namun Prof Hardi belum pernah melihatnya secara langsung.
"Kalau pihak keluarga katakan pada saya uang itu ada. Tapi saya belum melihat secara fisik," ujar Prof Hardi, dikutip dari Sripoku.com.
Baca juga: Asmara Pemilik Warung Nasi dan Sopir Angkot di Bogor Berujung Maut, Pelaku Kabur ke Hutan Sukabumi
Saat dicecar polisi, Prof Dr dr Hardi Darmawan, mantan Dirut RS RK Charitas tersebut sempat gemetaran.
"Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti atau tetap mendukung dia," tanya Kombes Pol Ratno Kuncoro.
"Bapak setuju kita penjarakan dia," kembali Ratno bertanya.
Mendengar pertanyaan itu, Prof Hardi Darmawan hanya diam.

Ia masih tampak kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Saya tidak tahu (uangnya ada atau tidak). Dia mengatakan pada saya ada (uang itu)," ujar dr Hardi.
Kombes Pol Ratno Kuncoro kembali menimpali pertanyaan, apakah Prof Hardi Darmawan setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.
"Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujarnya.
Kemudian, Prof Hardi pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah kena prank, karena donasi Rp 2 triliun yang dijanjikan belum ada.
Ia mengaku malu karena ikut dibohongi oleh anam bungsu Akidi Tio tersebut.
Setelah sampai di Polda Sumsel, Prof Hardi langsung menuju ke ruangan dimana Heriyanti sedang diperiksa.
Berikut tulisan soal dugaan Heriyanti anak Akidi Tio terlilit utang:
"Kemarin malam saya hubungi dia. Kemarin pagi saya ajak bicara lagi. Dia orang Padang yang lahir di Sumsel. Juga punya darah Langkat. Dia cantik sekali. Pintar sekali. Menguasai bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda.
Pekerjaannya pun sangat terhormat –sekarang ini. Suatu saat saya akan buka siapa Si Cantik itu: Anda pun akan bilang "Oh....dia!".
Anda tahu wanita itu. Hampir orang se-Indonesia juga tahu siapa suaminya," sambung Dahlan lagi.
Di tulisan terbaru ini Dahlan malah ikut bikin misteri baru.
Bikin persoalan baru lagi. Tentang sumbernya yang dia masih tutupi. Sebagai sesama pemburu Akidi Tio -- begitu istilah 'Kumparan' untuk kami --saya pun mengontak Dahlan Iskan.
Kami ngobrol via telpon, Minggu (1/8).
Cerita Dahlan bikin pecah tawa kami berdua. Perempuan cantik yang dalam tulisannya, adalah sahabat Heryanti, anak Akidi Tio.
Dari 7 bersaudara, hanya Heryanti itulah tampaknya sepenuh harapan berjuang mengurus warisan ayahnya.
Dari cerita Dahlan juga, saya malah menangkap kesan sebenarnya Si Cantik masih ragu juga memastikan pencairan uang Rp 2 triliun hari Senin ini.
Dia bilang percaya uang cair Senin, tapi itu lebih harapan Si Cantik saja. Soalnya, dia punya kepentingan.
Janda cantik kaya raya (suaminya baru meninggal 6 bulan lalu) itu pernah meminjami uang Heryanti sebanyak Rp 3 miliar.
Pinjaman itu dipakai untuk mengurus warisan Akidi Tio sebesar Rp 16 triliun di Bank Singapura. Harapannya tentu uangnya bisa dibayar kalau Rp 2 triliun terbukti cair.
Si cantik sudah berkali- lagi menagih, tetapi selalu dijawab Heryanti "tar sok ntar sok". Heryanti menunggu pencairan uang Akidi Tio di Singapura.
- Mas Dahlan percaya ?
+ 50 : 50.
- Kenapa ? Kan sudah wawancarai banyak sumber. Sudah 4 tulisan.
+ Karena sumber saya banyak juga yang ragu. Dokter Hardi Dermawan, dokter keluarganya, sudah tidak mau saya hubungi lagi.
- Hehehe, terus? Apalagi yang meragukan?
+ Saya juga sempat membaca rekaman percakapan satu komunitas di Sumsel. Kasian, mereka stress semua. Mereka cemas kalau ternyata 2 T nihil. Kemana muka mereka mau ditaruh?
- Oh, sampai begitu yah?
+ Iya.
- Boleh saya minta kontak sumber Anda, Si Cantik?
- Saya sudah janji tidak akan membagi kontaknya.
- Siapa sih sumber Anda? Ada orangnya ?
+ Ada dong, masak tidak?
- Kalau begitu bagi namanya saja.
+ Waduh. Ndak boleh. Saya janji juga begitu.
- Bagaimana kalau saya janji juga tidak akan membagi. Ini hanya untuk pengetahuan saya saja. Tidak akan saya siarkan sampai waktunya boleh.
+ Waduh. Jangan deh. Saya kasih klunya aja yah xxxxxxx . Dia selebriti. Pasti Anda mudah melacaknya.
Demikian sidang pembaca, misteri demi misteri masih menyelimuti sumbangan 2 T itu. Sabar yah. Mudah- mudahan Senin hari ini urusan beres, seperti yang dijanjikan keluarga almarhum.
Catatan: sumber tulisan ini dari wartawan senior Ilham Bintang yang dikirim ke Wartakotalive.com.