PDIP Intruksikan Tebar Baliho Puan Maharani, Elektabilitas di Bawah Anies Meski Jadi Wapres Prabowo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bahkan mengakui bahwa pemasangan baliho Puan Maharani merupakan intruksi PDIP.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA
Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Pemuda, Blora, Selasa (3/8/2021)(KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA) 

Dari hasil survey Indostrategic, popularitas Puan Maharani di tingkat tokoh capres, Puan Maharani berada di posisi keenam.

Tingkat popularitas Puan berada di angka 60,8 persen.

Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Pemuda, Blora, Selasa (3/8/2021)(KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA)
Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Pemuda, Blora, Selasa (3/8/2021)(KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA) (KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA)

Posisinya masih berada di bawah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ridwan Kamil.

Sementara, tingkat likeability terhadap Puan sebesar 36 persen atau berada pada posisi 10.

"Tentu ini menjadi evaluasi yang baik bagi Mbak Puan Maharani," ucap Khoirul.

Kemudian, jika pilpres digelar hari ini, elektabilitas Puan berada di bawah 1 persen.

Puan dipilih oleh 0,6 persen responden.

Tingkat elektabilitas Puan berada di bawah sejumlah tokoh, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Kemudian, Tri Rismaharini, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, serta Ahmad Syaikhu.

Kendati demikian, dalam survei mengenai pasangan capres, Puan memiliki torehan positif dengan menempati posisi kedua setelah pasangan Anies-AHY.

Dalam rilis survei, Puan dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) simulasi.

Pasangan Prabowo-Puan memiliki elektabilitas 14,65 persen. Sementara, posisi pertama yaitu Anies-AHY, meraih elektabilitas 20,25 persen.

Atas temuan tersebut, Khoirul berpandangan bahwa pasangan Prabowo-Puan akan memiliki angka yang tinggi jika pasangan itu mampu mengandalkan kekuatan dukungan partai politik besar.

"Kalau kita lihat dari kekuatan partai politik, maka Pak Prabowo dan Mbak Puan memiliki basis mesin politik yang lebih riil dan lebih kuat. Oleh karena itu ini menjadi satu dilema. Kalau misalkan kekuatan partai politik dan mesin politik menentukan, maka angka ini berpotensi ter-boosting lebih tinggi," jelasnya.

Kurang Empati

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved