Tumbalkan Mata Anak Kandung, Orangtua dan Nenek di Gowa Ngaku Dapat Bisikan Gaib Pulang dari Kuburan

Diduga demi ritual ilmu hitam, orangtua tumbalkan anak, pelaku dapat bisikan gaib sepulang dari kuburan

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Mynewshub.cc
Ilustrasi ritual pesugihan 

Dua orang diantaranya dibawa ke Rumah Sakit Dadi Makassar untuk menjalani pemeriksaan mental.

"Kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar sebab ada dugaan awal gangguan mental namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit,” ucap Boby.

Baca juga: Diendus Anjing Pelacak, Sepatu Putih di TKP Ternyata Milik Amel, Jawaban Yosef soal Helm Dicurigai

Sementara itu Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan pihaknya sementara menyelidiki kasus KDRT ini. 

Begitupula dengan dugaan pesugihan pelaku sehingga menganiaya korban yang tak lain anak mereka sendiri. 

Sejauh ini, kata dia, proses penyelidikan telah memeriksa empat orang saksi.

Ilustrasi
Ilustrasi (Mynewshub.cc)

Para saksi-saksi ini merupakan orang yang berada di lokasi kejadian. 

Menurut dia, kedua orangtua korban yang menjadi pelaku saat ini telah dilakukan observasi di RS Dadi Makassar. 

Sebab, pihaknya menduga kedua orangtua korban mengalami gangguan jiwa. 

Selain itu, AKBP Tri Goffaruddin berencana akan berkoordinasi dan melibatkan pihak depertemen agama dan tokoh masyarakat terkait dugaan pesugihan tersebut. 

Baca juga: Polisi Sulit Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak, Kriminolog Duga Melibatkan Banyak Pelaku : Ada Faktor X

Senada yang dikatakan Boby Rachman. Dugaan pesugihan atau ritual katanya, masih sementara penyelidikan. 

Dari informasi, menurut Boby Rachman, dugaan pesugihan ini memiliki perkumpulan. 

Dugaannya sekira ada 40 orang yang diduga menjadi kelompok pesugihan itu. 

"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, kementerian agama dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelasnya

(TribunBogor/Kompas/TribunTimur)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved