Menerka 3 Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kakak Korban Beri Petunjuk Sosok Pelakunya
Berbagai spekulasi muncul untuk menerka siapa dan apa motif dari pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
Sementara Amalia Mustika Ratu menjabat sebagai bendahara di Yayasan Bina Prestasi.
Sebelum dijabat Amel, posisi bendahara tersebut diisi oleh istri muda Yosef.

"Waktu pertama itu memang yang mengelola itu Papa sendiri (Yosef), sama istri muda, tapi itu enggak masuk dalam struktur sih kalau si istri muda itu,"
"Di 2018 Amel lulus, baru Amel sama Mama dalam pengelolaan berdua. Kalau di struktur yayasan itu Amel sebenarnya sekretaris, Mama (Tuti) bendahara," ungkap Yoris.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengatakan berdasarkan keterangan kliennya, selama ini sama sekali tak konflik di yayasan.
"Sejauh ini tidak ada konflik atau masalah dalam pengurusan yayasan yang beliau dirikan," kata Rohman Hidayat seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Selama menjabat, hubungan antara Amalia dan Yoris terbilang baik.
Selain dengan istri muda, muncul nama Danu.
Keponakan Tuti yang juga pengurus yayasan.

Danu juga diketahui memiliki akses masuk ke rumah korban selain Tuti, Amel, Yosef dan Yoris.
"Pak Yosef selalu berhubungan baik dengan Amalia, Yoris atau Danu dari yayasan. Tapi saya tidak tahu pasti, bagaimana hubungan mereka dengan pak Yosef," ucap Rohman Hidayat.
Menurut Rohman Hidayat, Yosef tak mau berspekulasi bahwa pembunuhan istri dan anaknya dipicu konflik di Yayasan Bina Prestasi.
"Pak Yosef tidak mau berspekulasi soal itu karena merasa kepengurusan yayasan selama ini baik-baik saja," kata Rohman Hidayat.
3. Harta
Keluarga Yosef bisa dibilang berkecukupan.
Mobil juga harta yang melimpah menjadi satu dugaan motif pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Beberapa waktu sebelum dihabisi, Amalia Mustika Ratu bahkan baru mendapat hadiah mobil atas prestasinya selama menjabat bendara di Yayasan Bina Prestasi.
Malahan jasad ibu dan anak ini ditemukan dalam bagasi mobil mewah yakni, Totoyota Alphard.

Meski begitu, pelaku pembunuhan justru tak mengambil barang berharga di rumah Tuti dan Amel.
"Kalo pencurian memang tidak ada barang berharga yang, sudah dicek ya tadi sama tim tidak ada yang hilang hanya berantakan saja," ujar AKBP Sumarni.
Padahal menurut Rohman Hidayat, di dalam rumah Tuti juga terdapat uang tunai Rp 30 juta.
"Iya, ada uang Rp 30 juta di rumah tapi tidak diambil. Saat ditemukan uangnya masih ada dan sempat dijadikan barang bukti oleh polisi," kata Rohman Hidayat.
Menurut Yoris, kakak Amalia Mustika Ratu, perhiasan milik Tuti juga utuh tak diambil.
"Kalau untuk barang enggak ada yang hilang kecuali HP Amel yang tiga (berjumlah 3) itu. Soalnya pas kemarin dicek, uang yang Rp 30 juta untuk gaji guru masih ada. ATM Mama sama Amel masih ada. Emas juga masih ada, enggak hilang," ungkap Yoris.

Dalam kejadian ini, barang yang hilang hanya 3 handphone milik Amalia Mustika Ratu.
"Kalau barang yang hilang itu HP Amel. Satu HP iPhone 11 warna merah, HP iPad, yang ketiga itu HP Samsung," pungkas Yoris.
Clue / Bocoran dari Yoris
Yoris seakan sudah mengetahui pembunuh ibu dan adiknya.
Beberapa waktu lalu, Yoris membuat postinga di akun TikToknya.
Yoris memposting video yang berisi foto-foto Amel.
Video tersebut berlatar lagu berjudul Pesan Terakhir milik Lyodra.
Dalam keterangannya, tak banyak yang ditulis Yoris.
Ia hanya menulis singkat menggunakan Bahasa Inggris.
"The truth @amaliamustikaratu pesan terakhir," tulisnya dalam keterangan.

Tak hanya itu, lewat akun Facebooknya Yoris juga menulis curhatan dengan menyinggung soal kebencian, pertengkaran juga persaingan.
"Kamu datang telanjang,
Kamu pergi telanjang.
Kamu tiba dalam kondisi lemah,
Kamu meninggalkan duniapun dalam ko ndisi lemah.
Kamu datang tanpa uang dan barang, Kamu juga akan pergitanpa uang dan barang.

Mandi pertamamu? Seseorang membasuhmu, Mandi terakhirmu? Seseorang akan memandikanmu.
Inilah kehidupan!
Jadi mengapa begitu banyak kebencian, begitu banyak kecemburuan, begitu banyak pertengkaran, begitu banyak persaingan, begitu banyak keegoisan dan begitu banyak kebanggaan?
mengapa? sementara kita harus pergi dengan tangan kosong?
Jadilah orang baik... Waktu kita terbatas di bumi, jangan sia-siakan dengan hal yang sia-sia...
Wallahua'lam" tulis Yoris di akun Facebooknya.(*)