Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Mitos Bulan Safar, Benarkah Bulan Sial? Ini Jawaban yang Benar

Sebagian kalangan masyarakat mempercayai untuk tidak menggelar hajatan atau acara-acara besar di bulan Safar karena akan bernasib sial.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Kolase tribunkaltim.co
Bagi sebagian sobat muslim, ada mitos bahwa Safar adalah bulan sial. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bagi beberapa orang muslim, ada mitos bahwa Safar adalah bulan sial.

Bulan Safar biasanya diidentikkan dengan kesialan.

Bulan Safar kerap diyakini penuh bencana, musibah, kenahasan, dan sebagainya.

Mereka misalnya tidak berani menggelar hajatan pernikahan atau acara besar lainnya kala memasuki bulan Safar.

Ada juga yang menyebutkan Safar diambil dari nama sebuah penyakit dipercaya oleh orang Arab jahiliyah.

Penyakit tersebut menyerang perut hingga terasa sakit karena ada ulat besar besar yang bersarang di dalamnya.

Mitos apakah Safar bulan sial akan terjawab dalam artikel ini.

Baca juga: Masuk Bulan Safar 1443 H, Ini Keutamaan dan Amalan yang Bisa Diamalkan Mulai Besok 7 September 2021

Melansir sejumlah sumber, anggapan bahwa Safar adalah bulan sial itu sangatlah keliru.

Rasulullah SAW tak pernah mengatakan kalau bulan Safar merupakan bulan sial.

Rasulullah SAW justru menyebut bahwa seluruh bulan adalah baik dan mendatangkan kebaikan.

Artinya, tidak ada bulan yang penuh bala dan mendatangkan sial.

Follow us

Terkait kebenaran Safar adalah penyakit yang menyerang perut karena ada ular besar bersarang, itu adalah mitos.

“Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa” (HR. Bukhari).

Baca juga: Tak Sekedar Bunga Tidur, Ini Arti Mimpi Meninggal Dunia Menurut Islam, Pertanda Baik atau Buruk?

Selain itu, hadis lain mengatakan:

“Tiada kejangkitan dan juga tiada mati penasaran, dan tiada juga Safar,” kemudian seorang badui Arab berkata, ‘Wahai Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam, unta-unta yang ada di Padang Pasir yang bagaikan sekelompok kijang, kemudian dicampuri oleh seekor unta betina berkudis, kenapa menjadi tertular oleh seekor unta betina yang berkudis tersebut ?’. Kemudian Rasulullah Saw menjawab: “Lalu siapakah yang membuat unta yang pertama berkudis (siapa yang menjangkitinya)?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Walau begitu, tak ada salahnya kita sebagai umat Islam selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap segala macam musibah.

Sebab, musibah bisa terjadi kapan saja, tak hanya di bulan Safar.

Baca juga: Profil Muhammad Kece, Youtuber yang Diduga Menista Agama Islam, Kini Dilaporkan ke Polisi

Menghadapi kesulitan seperti ini, Islam mengajarkan kita untuk banyak berzikir istigfar agar terhindari dari masalah.

Jika sedang mengalami musibah, zikir istigfar ini bisa juga untuk menyudahi kesusahan tersebut.

Istighfar hanya terdiri dari satu kalimat, namun mampu mendatangkan beribu solusi.

Istigfar selain mampu mendatangkan ampunan dari Allah juga bisa menghilangkan berbagai permasalahan hidup kita, termasuk kekeringan akibat kebakaran lahan, gempa, tsunami, kabut asap dan berbagai kemalangan lainnya.

Oleh sebab itu, perbanyaklah mengucapkan istigfar.

Tak hanya di bulan Safar tetapi juga di bulan-bulan lainnya.

Baca juga: Sering Disebut Bulan Sial, Ini Keutamaan Bulan Safar dan Amalan yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini

(TribunnewsBogor.com/Tribunkalteng.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved