Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Tidur di Angkringan, Gara-gara Diusir dari Kosan : Tak Bisa Bayar

Wiwin mengatakan, sebenarnya memiliki 13 orang anak, tetapi masuk kartu keluarga (KK) baru 10 anak.

Penulis: khairunnisa | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kompas.com/Labib Zamani
Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Terpaksa Tidur di Warung, Gara-gara Diusir dari Kosan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib pilu dialami pasangan suami istri di Sukoharjo, Cahyo Yulianto (52) dan Wiwin Hariyati (48).

Cahyo dan Wiwin terpaksa hidup menggelandang bersama tujuh anaknya.

Pasutri dan tujuh anaknya itu sampai tidur di warung angkringan tempat mereka berjualan.

Hal itu terpaksa dilakukan satu keluarga tersebut lantaran diusir dari tempat kos.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Cahyo sekeluarga sebelumnya tinggal di indekos kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Karena menunggak uang sewa kos selama dua bulan, mereka diminta keluar oleh pemilik kosan.

Warung angkringan tempat mereka berjualan terletak di kawasan Jalan Solo-Semarang, tepatnya di trotoar depan SMP Negeri 3 Kartasura.

"Baru lima hari ini tidur di sini (warung) karena tidak bisa bayar kos-kosan. Sebelumnya saya kos di Colomadu sudah empat bulan. Tapi yang dua bulan tidak bisa bayar. Sama yang punya kos suruh pergi kalau tidak bisa bayar," kata Wiwin ditemui di warung angkringan, Kamis (16/9/2021).

Wiwin mengatakan, sudah meminta waktu untuk melunasi uang sewa kos yang menunggak dua bulan, namun pemilik kos menolaknya.

Baca juga: Viral Video Polisi Tendang Pemotor Sampai Tabrak Becak dan Jatuh, Begini Kejadian Sebenarnya

Wiwin dan keluarganya diminta meninggalkan indekos dari kawasan Colomadu.

"Saya sampai nangis. Saya minta tempo waktu pembayaran, tapi tetap tidak bisa. Kami disuruh harus bayar hari itu juga. Kalau tidak bisa suruh pergi," terang Wiwin.

Warga Giringan, Kartasura, ini mengaku berjualan makanan di warung angkringan di kawasan Jalan Solo-Semarang selama enam tahun.

Wiwin mengatakan, sebenarnya memiliki 13 orang anak, tetapi masuk kartu keluarga (KK) baru 10 anak.

Sedangkan tiga lainnya belum dimasukkan dalam KK.

Anaknya yang paling kecil usianya enam tahun dan paling besar usia 31 tahun.

Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Terpaksa Tidur di Warung, Gara-gara Diusir dari Kosan
Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Terpaksa Tidur di Warung, Gara-gara Diusir dari Kosan (Kompas.com/Labib Hamami)

"Di sini yang ikut tidur dengan saya tujuh anak dan suami. Jadi ada sembilan orang. Yang lainnya kerja dan tidur di kerjaannya. Cuma kalau makan ke sini," ungkap Wiwin.

Wiwin dan keluarga tidak memiliki tempat tinggal yang tetap.

Dia selalu berpindah-pindah rumah kos sebagai tempat tinggal sementara.

"Saya sudah 30 kali pindah tempat (rumah kos)," kata dia.

Peristiwa yang dialami Wiwin dan keluarga sempat viral di media sosial. Berbagai bantuan pun datang.

"Rencana mau cari kos baru buat anak-anak. Tapi nanti, untuk jualan masih tetap di sini," kata Wiwin.

Baca juga: Bukan Raffi Ahmad, Rafathar Tepok Jidat Disebut Anaknya Pelawak Ini, Putra Nagita Tertawa Ngakak

Janji Lurah

Lurah Kartasura Agus Jaelani mengatakan, Cahyo dan keluarga masih tercatat sebagai warga Kartasura.

Namun, sudah lama tidak tinggal di Kartasura.

Selama ini, ungkap Jaelani, Cahyo dan keluarganya tidak memiliki tempat tinggal yang menetap.

Mereka selalu berpindah-pindah tempat.

"Dia ke Klaten pernah dan selalu pindah-pindah. Yang terakhir di sini berjualan di sini," ungkap Jaelani.

Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Terpaksa Tidur di Warung, Gara-gara Diusir dari Kosan
Nasib Pilu Cahyo dan 7 Anaknya Terpaksa Tidur di Warung, Gara-gara Diusir dari Kosan (Kompas.com/Labib Hamami)

Jaelani mengatakan, pemerintah akan memfasilitasi Cahyo dan keluarga agar bisa mendapat tempat tinggal layak.

"Sambil kita berjalan. Ini kan mata pencarian beliau biar usahanya jalan. Terpenting nanti tempat untuk tinggalnya. Kita akan komunikasikan dengan Mas Cahyo," tutur dia.

Baca juga: Sosok Kapten Mirza Pilot Rimbun Air : Jiwa Sosial Tinggi dan Hoby Berternak

Cahyo Sekeluarga Dapat Bantuan

Dinas Sosial Sukoharjo mendatangi warung angkringan tempat Cahyo tinggal bersama keluarga dengan membawa bantuan sembako dan keperluan lainnya.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinsos Sukoharjo Sukimin mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada keluarga Cahyo.

"Memang syaratnya harus punya tanah. Karena tanahnya belum ada nanti pemerintah mengusahakan itu," kata Sukimin seusai memberikan bantuan kepada keluarga Cahyo di Kartasura, Sukoharjo, Kamis (16/9/2021).

Mengenai pendidikan anak-anaknya, lanjut Sukimin, pemerintah akan memasukkan anaknya ke panti.

Baca juga: Bukan Jadi Artis atau Istri Sultan, Cita-cita Asli Nagita Slavina Bikin Ayu Dewi Syok: Kamu Mageran?

Sedangkan anaknya yang besar akan disekolahkan.

Tidak hanya itu, kata Sukimin, pemerintah akan memberikan keterampilan kepada anak Cahyo melalui Balai Taruna Yuda.

"Semuanya gratis nanti dibayar oleh Bupati (Etik Suryani). Dikasih pembekalan keterampilan," kata dia.

Sukimin mengaku, Pemkab Sukoharjo akan memberikan jaminan kesehatan untuk keluarga Cahyo.

"Semua jaminan kesehatan dijamin pemerintah. Tetapi itu kelas tiga. 10 orang anaknya tadi sudah dijamin semua," terang dia.

(Kolase Kompas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved