IPB University

Teliti Supply Chain, Mahasiswa IPB University Ungkap Sampah di Kepulauan Seribu Berkurang saat Covid

Hasil penelitian selama pandemi Covid-19, sampah di Kepulauan Seribu menunjukkan angka penurunan.

IPB University
Empat mahasiswa IPB University melakukan penelitian tentang supply chain sampah di Kepulauan Seribu. 

Tidak hanya itu, beberapa sampah bernilai akan dijual ke pengepul di Tangerang dan beberapa didonasikan ke DKI Jakarta.

Dengan demikian hanya menyisakan sampah-sampah residu dan B3 yang harus disalurkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang menggunakan kapal-kapal pengangkut sampah.

“Berdasarkan hasil kajian menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu sudah dalam kondisi yang baik,” papar Intan Yunianti.

Ia menjelaskan, hal tersebut ditunjukkan dengan sudah adanya alur tata kelola yang baik.

Mulai dari sumber sampah seperti rumah tangga sampai ke TPST Bantar Gebang.

Selain itu, lebih dari 50 persen rumah tangga prioritas di Kepulauan Seribu memilah sampah berdasarkan jenisnya.

Hal ini tentu dapat membantu proses pengelolaan sampah yang ada di Kepulauan Seribu.

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dan mereduksi jumlah sampah di Kepulauan Seribu, diperlukan peningkatan kerja sama antar pemerintah daerah setempat dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang konsumsi masyarakat.

Intan juga menyebut, untuk mengurangi jumlah sampah kiriman di laut akibat adanya faktor cuaca seperti angin barat dan angin timur, diperlukan strategi pengelolaan yang baik.

“Upaya yang bisa dilakukan adalah tidak boleh adanya pembuangan sampah di sekitar pesisir teluk Jakarta. Ini dilakukan supaya ketika terjadinya perubahan cuaca tidak menyebabkan penumpukan sampah di Kepulauan Seribu,” tambah Intan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved