Lewat Satu Bulan, Ternyata Ini Penyebab Polisi Sulit Ungkap Kasus Pembunuhan Subang : Kasus Komplek
ada satu kendala yang dimiliki tim sehingga belum mengetahui siapa dalang pembunuhan Tuti dan Amalia.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sudah satu bulan lebih, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat belum terungkap.
Untuk mengungkap dalang di balik pembunuhan sadis ibu dan anak tersebut, Polres Subang kini mendapat bantuan dari tim Bareskrim Polri.
Meski begitu, hingga hari ke-38 pembunuhan, pelaku pembunuhan belum juga terungkap.
Terkait hal tersebut, pihak dari kepolisian akhirnya buka suara.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono membeberkan perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Diakui Brigjen Rusdi Hartono, timnya masih berupaya keras mengumpulkan bukti.
Namun dalam waktu dekat, Brigjen Rusdi Hartono berharap sosok pelaku segera terungkap.
"Untuk kasus di Subang, penyidik terus bekerja untuk menuntaskan kasus ini. Karena memang kasus ini kompleks sekali. Bagaimana penyidik menentukan tersangka kasus ini, melalui proses," ungkap Brigjen Rusdi Hartono dilansir pada Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Niat Pergi Setelah Temukan Jasad Tuti dan Amalia, Yosef Sempat Bilang Ini ke RT : Menenangkan Diri
Demi mengetahui siapa pembunuh Tuti dan Amalia, polisi sampai melakukan tes kebohongan pada dua saksi.
Saksi tersebut adalah Yosef dan istri mudanya, Mimin.
Seperti diketahui, Yosef adalah suami sekaligus korban pembunuhan.
"Keyakinan penyidik harus itu didukung dengan alat bukti yang bisa ditemukan oleh penyidik. Segala upaya dilakukan termasuk dengan melakukan tes kebohongan," ungkap Brigjen Rusdi Hartono.
Mengenai hasil tes kebohongan yang telah dijalani Yosef dan Mimin, polisi masih menunggu hasil analisa.
"Masih dalam proses. Hasil tes kebohongan apa segala macam masih dalam proses analisa," ujar Brigjen Rusdi Hartono.
Terkait belum terkuaknya kasus pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu, polisi punya alibi.
Diakui polisi, ada satu kendala yang dimiliki tim sehingga belum mengetahui siapa dalang pembunuhan Tuti dan Amalia.
Kendala tersebut adalah lantaran tidak adanya saksi yang melihat langsung kejadian pembunuhan tersebut.
"Masalahnya ini kompleks sekali. Terutama adalah tidak ada saksi yang melihat kejadian itu sendiri. Sehingga bagaimana Polri mengungkap kasus ini dengan melakukan olah TKP, mencari bukti-bukti. Dari bukti itu yang nanti diteliti sehingga penyidik bisa mengungkap kasus ini," ungkap Brigjen Rusdi Hartono.
Baca juga: Kesaksian Ujang Disuruh Yosef Periksa TKP Pembunuhan Amel, Sebut Pengakuan Suami Tuti Ini Tak Benar
Kesaksian Pak RT
Penyelidikan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terus bergulir, sederet saksi mengurai cerita.
Salah satunya adalah Dede, Ketua RT di Desa Jalan Cagak, tempat tinggal Tuti dan Amalia.
Dede adalah orang ketiga yang datang ke TKP pembunuhan.
Untuk diketahui, orang pertama yang datang ke TKP pembunuhan adalah Yosef, sementara sosok kedua adalah Ujang, petugas kebersihan.
Kedatangan Dede ke TKP pembunuhan adalah karena laporan dari Ujang.

"Satu jam Saya bekerja di kebun, tiba-tiba Saya mendengar orang berteriak di jalan. Ternyata yang berteriak memanggil Saya itu Pak Ujang. Dia berkata ke Saya 'Pak RT, sepatu di rumah Pak Yosef banyak darah'," cerita Dede dalam kanal Youtube Heri Susanto, Jumat (24/9/2021).
Mendengar aduan dari Ujang yang melihat darah di rumah Yosef dan Tuti, Dede langsung menuju ke TKP.
"Setelah itu Pak Ujang sama warga berangkat lewat jalan, kalau Saya lewat belakang, lewat kebun (ke TKP). Setelah itu Saya lari, sampai di rumah Pak Yosef dari samping," pungkas Dede.
Baca juga: Semangat Baca Pesan Ajakan Mesum dari Selingkuhan, Tubuh Pria Mendadak Lemas saat Ketemu Sosok Ini
Tiba di TKP, perhatian Dede tertuju pada darah di depan pintu rumah.
Dede juga terkejut saat melihat ada bekas gusuran atau tarikan di sekitar garasi.
"Pertama yang Saya lihat itu di depan pintu, samping sebelah timur, ada darah cukup banyak di lantai keramik. Ada arah seperti gusuran atau tarikan benda apa itu mengarah ke garasi, dan ada bercak darah," imbuh Dede.
Penasaran, Dede bersama dua warga lainnya spontan memeriksa mobil Alphard yang terparkir di samping rumah.
"Saya lalu lari ke depan, masuk ke halaman, ada dua warga saya Pak Gogon dan Pak Dadar. Saya tengok di bawah mobil, jarak 2 meter. Kelihatan di belakang mobil Alphard itu ada genangan air dan darah," ujar Dede.

Saat itu, Dede kembali dikejutkan dengan temuan warganya, Pak Dadar.
Sebab Dadar melihat ada kaki di dalam mobil Alphard.
Belakangan diketahui, kaki tersebut adalah jasad Tuti dan Amalia yang sudah terbujur kaku di dalam bagasi.
"Lalu tiba-tiba Saya ditepuk sama warga Saya, Pak Dadar 'Pak RT, coba lihat itu di dalam mobil ada kaki'. Saya lihat di belakang jok, di samping kanan, di atas, yang ada hordengnya, kelihatan ada kaki, enggak tahu itu kaki siapa, cuma kelihatannya kaki itu kaki karena enggak bergerak," cerita Dede.
Baca juga: Punya Bukti Kuat, Polisi Bakal Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Subang, Calon Tersangka Mengkrucut
Melihat ada kaki di dalam mobil, Dede pun meminta warganya untuk menjauh dan memeriksa lebih lanjut.
Dede spontan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.
Ternyata polisi sudah tahu kejadian tersebut dan langsung ke TKP.
"Lalu saya ikuti dari belakang. sampai di TKP orang sudah penuh. saya disuruh bantu pasang garis polisi sama kapolsek. polisi masuk ke dalam," kata Dede.
Yosef dan Istri Mudanya Diperiksa Lagi
Yosef (55), suami Tuti Suhartini (55) dan ayah Amalia Mustika Ratu (23), kembali dicecar pertanyaan oleh pihak kepolisian dalam lanjutan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, mengatakan, pada undangan dari penyidik kali ini kliennya kembali dilakukan penegasan pada keterangan-keterangan sebelumnya.
"Jadi, pemeriksaan Pak Yosef hari ini hanya penegasan BAP. Ada sedikit yang diulang, ada sedikit yang ditegaskan," ucap Rohman kepada wartawan di Satreskrim Polres Subang, Jumat (24/9/2021) dini hari.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang Mengerucut, Psikolog Forensik Ungkap Sosok Wanita Misterius di Mobil Avanza
Menurut Rohman, ada 56 pertanyaan yang dilayangkan pihak penyidik dalam pemanggilan kliennya yang ke-12 ini.
"Jadi jumlah pertanyaannya hanya 55 sampai dengan 56 pertanyaan lah barusan."
"Hanya sebatas kejadian yang sebelum-sebelumnya saja ditegaskan kembali," katanya.
Menurut Rohman, pada BAP kali ini tidak ada pertanyaan-pertanyaan lain selain pertanyaan yang sebelum-sebelumnya sudah ditanyakan penyidik.
"Gak ada, masih tetap uraian aktivitas Pak Yosef di tanggal 17 Agustus sampai 18 Agustus. Udah itu saja," ujarnya.
Kasus kematian Tuti serta Amalia masih misterius siapa dalang di balik tewasnya mereka berdua.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih terus berusaha mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.(*)
(TribunnewsBogor, Tribunnews, Tribun Jabar).