Pengakuan 5 Warga di Sekitar TKP Pembunuhan Subang, Lihat Wanita Misterius hingga Darah Dekat Pintu

Penasaran, Dede bersama dua warga lainnya spontan memeriksa mobil Alphard yang terparkir di samping rumah.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribun Jabar/Dwiki MV
Suasana terkini lokasi meninggalnya ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus tersebut. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teka-teki kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang terjadi pada 18 Agustus 2021 belum terkuak.

Pihak kepolisian yakni Polres Subang, Polda Jabar, dan tim Bareskrim Polri masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak itu.

Untuk menangkap dalang pembunuhan, polisi sampai memeriksa 25 saksi.

Saksi tersebut terdiri dari warga sekitar yang berada di TKP pembunuhan.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut adalah kesaksian 5 saksi yang telah ditanyai polisi terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia :

Cucu, Tetangga Korban

Sosok pertama adalah Cucu, tetangga yang rumahnya tak jauh dari TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.

Di hari kejadian Tuti dan Amalia dibunuh, Cucu mengaku tak mendengar suara apapun di TKP.

Cucu baru kaget saat pagi-pagi sudah banyak orang bergerombol datang ke rumah Tuti.

Baca juga: Hilang 16 Hari, Wanita Cantik Ditemukan Tinggal Tulang Beluang, Ternyata Dirampok dan Dihabisi Pacar

Diakui Cucu, ia sudah keluar rumah untuk membuka gerbang dan pintunya pukul 05.30 WIB.

Tak berselang lama dari waktu tersebut, Cucu terkejut saat melihat warga mendatangi rumah Tuti.

"Saya enggak dengar apa-apa. Jadi Saya di rumah, di sini udah ramai. Kirain Saya, yang beli surabi di depan rumah. Saya buka pintu 05.30, buka gerbang, buka jendela, kirain rame biasa," ungkap Cucu dilansir dari Kompas TV.

Tak berprasangka buruk, Cucu syok saat diberi tahu suaminya.

Kesaksian Cucu, warga sekitar TKP pembunuhan Tuti dan Amalia
Kesaksian Cucu, warga sekitar TKP pembunuhan Tuti dan Amalia (Youtube channel Kompas tv)

Bahwa yang menyebabkan warga ramai di depan rumahnya adalah karena ditemukan jasad Tuti dan Amalia.

Mendengar hal tersebut, Cucu sontak teringat dengan malam sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi.

Satu hari sebelumnya, Cucu sempat pulang dini hari ke rumahnya.

"Pas suami keluar, katanya ada pembunuhan, katanya Bu Nung sama neng Amel dibunuh. Saya ngelihat sudah ramai di jalan. Malamnya enggak dengar apa-apa. Padahal pas malam Selasanya Saya baru pulang jam 12, langsung pulang ke rumah," akui Cucu.

Baca juga: Terus Diperiksa Intensif, Status Pernikahan Yosef dan Mimin Terungkap, Ternyata Cuma Nikah Siri

Dede Sopian, Pemilik Tempat Pencucian Mobil Dekat TKP

Sosok kedua yang sempat memberikan keterangan pada polisi terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia adalah Dede Sopian.

Dede Sopian (40) adalah pemilik tempat pencucian mobil yang berlokasi tak jauh dari TKP.

Dede memberikan kesaksian mengenai sosok misterius yang terekam CCTV di hari kejadian.

Kepada awak media, Dede mengaku diperlihatkan rekaman CCTV terkait mobil terparkir tepat di depan gerbang pencucian mobil miliknya.

Saat itu, Dede melihat sekilas sosok mencurigakan yang menyita perhatian

Dede lantas mengungkapkan sedikit ciri-ciri sosok tersebut.

Ciri pertama yang diingat Dede adalah sosok misterius tersebut berjenis kelamin perempuan.

Lalu yang kedua, sosok misterius tersebut mengenakan masker sehingga wajahnya tak terlihat jelas.

3 Ciri-ciri Sosok Misterius Kepergok Buang Barang Dekat TKP Subang, Jejaknya Terendus Anjing Pelacak
3 Ciri-ciri Sosok Misterius Kepergok Buang Barang Dekat TKP Subang, Jejaknya Terendus Anjing Pelacak (Youtube channel Kompas tv)

"Ia memakai masker," kata Dede Sopian dilansir pada Selasa (21/9/2021).

Selain itu, ada ciri-ciri lain dari sosok misterius tersebut.

Diakui Dede, wanita misterius tersebut memakai penutup kepala atau sejenisnya.

Baca juga: Dipolisikan Luhut, Fatia Maulidiyanti Lapor ke Komnas HAM, Kuasa Hukum Serahkan Beberapa Dokumen

Melihat rekaman CCTV dari polisi, Dede mengungkap detik-detik wanita misterius tersebut membuat sesuatu dekat TKP pembunuhan.

Diakui Dede, anjing pelacak tersebut diduga mengendus jejak sang wanita misterius hingga ke tempat pencucian mobilnya.

"Enggak tahu buang sesuatu, buang apanya. Bawa bungkusan saya lihat bawa kayak kresek. Cuma pas ada anjing pelacak itu ngendusnya ke tong sampah," ungkap Dede Sopian dilansir dari Kompas TV.

Lebih lanjut, Dede mengurai gelagat sang wanita misterius.

Dede Sopian menjelaskan dari awal sang wanita turun dari mobil, hingga tingkahnya saat mendekati tong sampah.

Kejadian itu terjadi pukul 07.00 WIB, bertepatan dengan momen saat jasad Tuti dan Amalia ditemukan di dalam bagasi mobil.

"Dari CCTV, ada mobil parkir. Terus ada orang turun, jadi kelihatan naik ke atas sini, masuk ke sini. Saya enggak tahu buang apa," ungkap Dede Sopian

"Mobil avanza, enggak tahu warna silver enggak tahu putih. Yang turun satu orang, Saya lihat mah perempuan. Kurang lebih jam 7-an. Dikasih lihat CCTV itu enggak lama. Di parkirnya pas depan gerbang. Orang itu kayak masuk, kelihatannya," sambungnya.

Lebih lanjut, Dede Sopian menyebut anjing pelacak yang dibawa polisi sempat mengendus jejak sang wanita misterius.

Hingga akhirnya, polisi membawa barang bukti sebuah barang dari dalam tong sampah.

Namun sayang saat dibawa, barang tersebut sudah berbentuk arang.

"Anjing pelacak sekitar sore, pertama ke sini ngecek tong sampah. Udah dari sini, ke belakang. Menemukan di tong sampah, ada, terlihatnya udah jadi arang. Enggak ada rasa curiga apa-apa," pungkas Dede Sopian.

Baca juga: Lewat Satu Bulan, Ternyata Ini Penyebab Polisi Sulit Ungkap Kasus Pembunuhan Subang : Kasus Komplek

Ajat, Tetangga Korban

Sosok ketiga adalah Ajat, tetangga Tuti dan Amalia.

Kebetulan tak berselang lama dari prakiraan pembunuhan Tuti dan Amalia, Ajat lewat di depan rumah korban

Ajat bercerita, pagi itu tepatnya Rabu 18 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 WIB ia hendak membeli bubur.

Ia mengatakan, sempat melihat seseorang tengah memarkirkan mobil Toyota Alphard.

"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekira jam 6 pagi waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil itu sedang parkir memutarkan mobil," katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/8/2021).

Ajat lalu menjelaskan proses parkir dari mobil tersebut.

1 Jam Sebelum Jasad Ibu Anak Ditemukan, Saksi Lihat Sosok Misterius di TKP, Gelagatnya Mencurigakan
1 Jam Sebelum Jasad Ibu Anak Ditemukan, Saksi Lihat Sosok Misterius di TKP, Gelagatnya Mencurigakan (kolase Tribun Jabar)

Berawal dari memundurkan mobil sampai dengan memutar balikkan posisi mobil hingga kembali ke dalam halaman parkir dari rumah tersebut.

"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas itu terus saya melihat mundur terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," papar Ajat.

Tanpa menaruh curiga, Ajat langsung melanjutkan perjalanannya.

Namun, sekira pukul 07.30 WIB saat dirinya kembali, rumah tersebut sudah ramai dengan warga sekitar.

Di mana ibu dan anak ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam bagasi mobil.

"Waktu itu memang saya tidak ada curiga apa-apa saat melintas, waktu saya pulang kok di rumah itu sudah banyak waga ramai-ramai."

"Ternyata kata warga ada yang tewas di dalam bagasi mobil," ungkapnya.

Baca juga: Kecurigaan Amalia saat Yosef Pamit ke Rumah Istri Muda, Sampai Minta Tunggu Tuti Selesai Sholat

Ujang, Petugas Kebersihan, Orang Kedua yang ke TKP

Sosok keempat yang dimintai keterangan oleh polisi adalah Ujang.

Ujang adalah petugas kebersihan yang bekerja di sekitar rumah Tuti dan Amalia.

Ujang juga adalah orang kedua yang datang ke TKP usai peristiwa pembunuhan terjadi pada ibu dan anak itu.

Diungkap Ujang, pada Kamis pagi 18 Agustus 2021, ia menjalankan pekerjaannya seperti biasa.

Tiba di lokasi pekerjaannya yakni di dekat rumah Tuti, Ujang langsung mengasah parangnya.

Diakui Ujang, ia adalah petugas kebersihan yang sehari-hari bertugas membersihkan rumput dan tanaman di pinggir jalan.

"Pertama-tama Saya mau kerja. Berangkat kerja dari rumah jam 07.05 WIB. Sampai ke jalan depan jam 07.15 WIB. Datang ke sana Saya ngasah parang biar tajam. Ngasahnya di sebelah timur rumah korban," ungkap Ujang dikutip Jumat (24/9/2021).

Sibuk mengasah parang, Ujang dikejutkan dengan sosok Yosef.

Kesaksian Pak Ujang, orang kedua yang datang ke TKP usai Tuti dan Amalia dibunuh
Kesaksian Pak Ujang, orang kedua yang datang ke TKP usai Tuti dan Amalia dibunuh (Youtube channel Heri Susanto)

Dengan terburu-buru, Yosef spontan meminta kepada Ujang untuk memeriksa rumahnya.

Sebab saat itu diakui Yosef, rumahnya berantakan.

"Tiba-tiba Pak Yosef datang dari belakang, enggak tahu dari mana datangnya dan kapan datangnya, dia bilang 'Pak Ujang, Pak Ujang, tolong lihat rumah Saya berantakan'. Itu jam 07.30," imbuh Ujang.

Diminta mengecek rumah Tuti, Ujang pun lari mengikuti Yosef.

Baca juga: Kesaksian Ujang Disuruh Yosef Periksa TKP Pembunuhan Amel, Sebut Pengakuan Suami Tuti Ini Tak Benar

Saat itu, Ujang mengaku tak masuk ke rumah Yosef dan hanya memeriksa bagian depannya saja.

"Pak Yosef lari, otomatis Saya ikutin. Saya masuk ke rumah. Saya mah enggak masuk, cuma liat dari luar. Emang berantakan di kursi itu," ungkap Ujang.

Mengecek mobil di samping rumah Tuti, Ujang terkejut melihat darah.

Kekagetan Ujang semakin bertambah saat ia melihat pintu belakang rumah Tuti.

Ujang melihat genangan darah yang sangat banyak di sana.

Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) - 5 teka-teki kasus tewasnya ibu dan anak di Subang.
Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) - 5 teka-teki kasus tewasnya ibu dan anak di Subang. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Saya lihat ke belakang mobil, ada percikan air. Turunan dikit ada darah 'Astaghfirullah ini ada apa'. Kemudian Saya lihat ke belakang, pintu dapur itu terbuka. Lihat ke bawah itu darah banyak sekali," ujar Ujang.

Melihat hal tersebut, Ujang spontan melayangkan inisiasi ke Yosef.

Ujang meminta izin kepada Yosef untuk memberi tahu Pak RT soal kondisi rumah berantakan penuh darah yang ia lihat.

Saat itu diakui Ujang, yang punya ide untuk melapor ke Pak RT adalah dirinya, bukan Yosef.

"Lalu Saya bilang ke Pak Yosef 'Pak Saya mau lapor ke RT'. Pak Yosef enggak bilang 'Kita bagi tugas'. Enggak bilang gitu sama saya. Cuma bilang 'Iya siap'," ungkap Ujang.

Setelah itu, Ujang langsung melapor ke Pak RT yang sedang dalam perjalanan ke kebun.

Selesai melapor, Ujang pun kembali ke TKP namun tak masuk ke rumah.

Tak berselang lama, Ujang meninggalkan TKP dan kembali bekerja.

Baca juga: Bahagianya Jessica Iskandar Dilamar Sang Kekasih, Intip Profil Vincent Verhaag Calon Suami Jedar

Dede, Ketua RT, Orang Ketiga yang ke TKP

Sosok terakhir yang turut memberikan kesaksian kepada polisi adalah Dede, Ketua RT Desa Jalan Cagak, tempat tinggal Tuti dan Amalia.

Dede adalah orang ketiga yang datang ke TKP pembunuhan.

Untuk diketahui, orang pertama yang datang ke TKP pembunuhan adalah Yosef, sementara sosok kedua adalah Ujang, petugas kebersihan.

Kedatangan Dede ke TKP pembunuhan adalah karena laporan dari Ujang.

"Satu jam Saya bekerja di kebun, tiba-tiba Saya mendengar orang berteriak di jalan. Ternyata yang berteriak memanggil Saya itu Pak Ujang. Dia berkata ke Saya 'Pak RT, sepatu di rumah Pak Yosef banyak darah'," cerita Dede dalam kanal Youtube Heri Susanto, Jumat (24/9/2021).

Mendengar aduan dari Ujang yang melihat darah di rumah Yosef dan Tuti, Dede langsung menuju ke TKP.

Kesaksian Pak RT Dede saat mendengar permintaan Yosef setelah temukan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil
Kesaksian Pak RT Dede saat mendengar permintaan Yosef setelah temukan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil (Tribun Jabar/Youtube Heri Susanto)

Tiba di TKP, perhatian Dede tertuju pada darah di depan pintu rumah.

Dede juga terkejut saat melihat ada bekas gusuran atau tarikan di sekitar garasi.

"Pertama yang Saya lihat itu di depan pintu, samping sebelah timur, ada darah cukup banyak di lantai keramik. Ada arah seperti gusuran atau tarikan benda apa itu mengarah ke garasi, dan ada bercak darah," imbuh Dede.

Penasaran, Dede bersama dua warga lainnya spontan memeriksa mobil Alphard yang terparkir di samping rumah.

"Saya lalu lari ke depan, masuk ke halaman, ada dua warga saya Pak Gogon dan Pak Dadar. Saya tengok di bawah mobil, jarak 2 meter. Kelihatan di belakang mobil Alphard itu ada genangan air dan darah," ujar Dede.

Saat itu, Dede kembali dikejutkan dengan temuan warganya, Pak Dadar.

Sebab Dadar melihat ada kaki di dalam mobil Alphard.

Baca juga: Dihujat Fans Leslar Gara-gara Posting Foto Lesty Hamil, Penyanyi Dangdut Ini Ngakak : Kena Prank !

Belakangan diketahui, kaki tersebut adalah jasad Tuti dan Amalia yang sudah terbujur kaku di dalam bagasi.

"Lalu tiba-tiba Saya ditepuk sama warga Saya, Pak Dadar 'Pak RT, coba lihat itu di dalam mobil ada kaki'. Saya lihat di belakang jok, di samping kanan, di atas, yang ada hordengnya, kelihatan ada kaki, enggak tahu itu kaki siapa, cuma kelihatannya kaki itu kaki karena enggak bergerak," cerita Dede.

Melihat ada kaki di dalam mobil, Dede pun meminta warganya untuk menjauh dan memeriksa lebih lanjut.

Dede spontan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Ternyata polisi sudah tahu kejadian tersebut dan langsung ke TKP.

Untuk diketahui, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang terjadi 40 hari yang lalu itu hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

Polisi melakukan berbagai upaya guna mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan sadis ibu dan anak itu.

Seperti melakukan tes kebohongan hingga tes psikologis.

Adapun dua saksi yang hingga kini masih intens diperiksa polisi adalah orang dekat korban.

Mereka adalah Yosef dan istri mudanya, Mimin.

Yosef adalah suami sekaligus ayah korban pembunuhan.

(TribunnewsBogor, Tribun Jabar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved