Kisah Kakek Ali Penjual Gemblong Ketan di Puncak Bogor, Tak Kenal Lelah Meski Usianya Sudah 96 Tahun
Seorang penjual gemblong ketan di kawasan wisata Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor ini tak kenal lelah meski usianya sudah senja.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNNEWSBOGOR.COM, CISARUA – Seorang penjual gemblong ketan di kawasan wisata Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor ini tak kenal lelah meski usianya sudah senja.
Pria tua berusia 96 tahun ini tak pernah mengenal lelah dalam berjuang mencari nafkah.
Saat menjajakan gemblong ketannya, Kakek Ali memakai kopiah hitam dan kemeja lengan pendek.
Kakek Ali menjajakan barang dagangannya kepada pengunjung dengan mendatangi ke mobil-mobil yang keluar dari kawasan wisata Cimory Riverside.
Saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com, Senin (4/10/2021) mengaku berjualan meski usianya sudah sangat tua karena tidak ingin merepotkan keluarga.
“Saya tidak ingin merepotkan anak-anak saya dan keluarga,” kata Ali.
Lebih jelas ia mengatakan, karena setiap anak-anaknya mempunyai kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu ia memilih untuk berjualan gemblong ketan supaya bisa mandiri.
“Supaya mandiri dan tidak cepat sakit,” tegasnya.
Kendati demikian, Ali menambahkan anak-anaknya sering melarang untuk berjualan.
“Dilarang mah sering. Tapi, saya pikir daripada bosan di rumah mending saya jualan,” tambahnya.
Ketika ditanya sudah berapa lama berjualan, Ali mengaku sudah berjualan semenjak tahun 1962.
“Kalau jualan dari tahun 1962. Kalau jualan di sini (depan Cimory Riverside) sudah 15 tahun,” tambahnya.
Mulai berjualan dari pukul 10.00 sampai pukul 17.00, Ali mengamu mendapat untung dari hasil penjualanya kisaran 100-200 ribu per hari.
“Alhamdulillah, kalau untung ada aja. Paling 100 ribu. Kadang-kadang 200 ribu. Satu full ini ada 400 buah gemblong ketan. Kadang habis kadang engga,” ucapnya.