Mantan Menteri Kehutanan : Kebun Raya Bogor Sangat Terbuka Jadi Lokasi Wisata Konservasi
Kebun Raya Bogor sebagai tempat konservasi yang menjalankan lima tugas dan fungsi (tusi) terus berupaya agar semua berjalan secara proposional.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kebun Raya Bogor sebagai tempat konservasi yang menjalankan lima tugas dan fungsi (tusi) terus berupaya agar semua berjalan secara proposional.
Saat ini Kebun Raya Bogor melalui mitra pengelola sedang melakukan inovasi dan peningkatan fasilitas riset konservasi dan edukasi.
Upaya itu yang juga menjadi perhatian publik yang memberikan banyak pandangan.
Melihat dinamika masyarakat tentang Kebun Raya Bogor Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban menyampaikan pandangannya saat berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
MS Kaban mengatakan bahwa sesuai perkembangan situasi saat ini pastilah ada perubahan-perubahan.
Namun kata MS Kaban secara prinsip Ia mengingatkan bahwa Kebun Raya Bogor ini merupakan kawasan konservasi yang sifatnya ex situ.
"Ini yang saya kira teman-teman peneliti itu bisa memahami bahwa ini adalah kawasan konservasi yang sifatnya eksitu dia didatangkan dari luar kemudian dicoba disini, nah jadi ada satu ekosistem yang sudah jadi kebun raya dia sudah jadi dikenal dunia mau tidak mau dia akan dikunjungi sehingga peluang untuk menjadi kawasan wisata sangat terbuka jadi kawasan wisata konservasi," katanya.
Seperti diketahui konservasi eksitu berbeda dengan konservasi insitu.
Baca juga: Jaga Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor Operasikan Mobil Bertenaga Listrik
Konservasi ex situ adalah konservasi yang melindungi spesies tumbuhan ataupun hewan langka yang terancam punah dengan mengambil dari habitat yang tidak aman dengan menempatkannya ke tempat perlindungan manusia, caranya yaitu dengan mendirikannya kebun binatang, kebun raya, dan taman safari.
Sementara itu Konservasi In situ adalah konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetik pada populasi alami tumbuhan ataupun satwa, misalkan sumber daya genetic hutan dalam populasi alami dai spesies pohon.

"Yang mana ini merupakan proses untuk melindungi spesies tanaman dan hewan yang akan terancam kepunahan pada habitat aslinya, caranya sendiri yaitu dengan mendirikan taman nasional, suaka marga satwa serta cagar alam," ujar MA Kaban saat ditemui di Kebun Raya Bogor, Selasa (5/10/2021).
Melihat itu MS Kaban menyapaikan bahwa pendapatnya tentang Kebun Raya Bogor harus tetap mempertahankan citra kawasan wisata konservasi.
"Karena disitu ada perkembangan ilmu pengetahuan yang harus tetap terjaga dan terpelihara, nah tetapi karena dia ada terminologi wisatanya nah dia harus dikelola, jadi pengelolaan bisnisnya harus tetap ada gitu tapi tentu harus dicari titik treetoff nah saya kira karena ini masih tetap dibawah LIPI. LIPI itu saya kira banyak sekali pakar-pakar hayati yang bisa menjaga titik keseimbangan ya menjaga titik keseimbangan antara titik konsep konservasinya dan dengan konsep ekonomi," katanya.
Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Favorit, Piknik di Kebun Raya Bogor Sehat dan Menyenangkan
Dalam konsep kovservasi ex situ kata MS Kaban banyak konsep yang bisa dimunculkan seperti adanya nuansa budaya.