Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pengacara Heran Suami Tuti Dituding Bunuh Ibu Anak, Tangis Yosef Pecah : Kenapa Orang Gak Percaya?

Yosef, yang merupakan suami Tuti sekaligus ayah dari Amalia kerap disudutkan dan dituding jadi pelaku pembunuhan.

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube TVOne News
tangisan Yosef bantah tudingan habisi Tuti dan Amalia, pengacara sampai buka suara 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan di Subang hingga hari ke-48 masih belum menemukan babak akhir.

Polisi masih memburu pelaku pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak yang bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Yosef, yang merupakan suami Tuti sekaligus ayah dari Amalia kerap disudutkan dan dituding jadi pelaku pembunuhan.

Apalagi Yosef merupakan saksi kunci, karena menjadi orang pertama yang menemukan jenazah istri dan anaknya, pada 18 Agustus 2021 silam.

Yosef sudah 13 kali menjalani pemeriksaan polisi terkait pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Bahkan Yosef sudah 2 kali menjalani tes kebohongan.

Menurut Yosef, selama jadi saksi utama pembunuhan ibu dan anak di Subang, dirinya selalu jadi korban fitnah.

Hal itu lantaran Yosef selalu dituduh sebagai pelaku pembunuhan.

Baca juga: Curhat Istri Muda Yosef Dituding Sewa Pembunuh untuk Habisi Tuti, Mimin Sedih : Kok Saya Dipojokan

Apalagi yang menjadi korban pembunuhan itu adalah istri dan anaknya, Tuti dan Amalia.

Saat diwawancari Aiman reporter Kompas TV, Yosef ditanyai pengakuan melakukan atau menyuruh melakukan pembunuhan Tuti dan Amalia.

Dengan tegas, Yosef membantah menyatakan dirinya tak melakukan perbuatan keji tersebut.

“Tidak sama sekali, apapun yang dituduhkan, itu menjadi fitnah itu,” tegasnya.

Kemudian Yosef membeberkan kronologi saat kejadian saat dirinya tiba di TKP secara terperinci.

FOLLOW:

Ke hadapan reporter Aiman, Yosef mengaku keterangannya itu benar adanya.

Ia bahkan memberikan pengakuan sebelum dirinya memberikan kesaksian itu dirinya berani sumpah di atas Al Quran kepada sang kuasa hukum.

“Ini juga saya disumpah dulu sama pengacara, sampai pakai Al Quran pun boleh,”

“Saya tidak sama sekali melakukan dan tidak pernah menyuruh orang,” tegas Yosef.

Baca juga: Hindari Penyusup, Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak Dijaga 24 Jam, Polisi Segera Umumkan Bukti Baru

Yosef Sebut Fitnah soal Tudingan

Tudingan soal dirinya adalah pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia, Yosef sebut itu adalah fitnah luar biasa.

"Fitnah itu bertubi-tubi dimana-mana. Saya itu sampai merasa strres dengan tekanan-tekanan itu.

Ya sudah anak istri saya korban penusukan, terus sekarang langsung menuduh saya sebagai pelaku," ungkap Yosef sambil menangis tersedu-sedu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TV One News.

Diakui Yosef, saat ini dirinya merasa kesakitan.

Sejak ditinggal wafat Tuti dan Amalia, Yosef mengaku dirinya sakit.

Namun orang-orang masih tidak percaya dengannya dan masih mnuding Yosef terlibat.

"Saya merasa sakit, betul-betul sakit pak. Dia itu anak saya, betul-betul anak saya. Tapi kenapa orang gak percaya, gak ada yang percaya kalau saya itu sakit. Itu saya cerita yang sebenarnya," tutur Yosef.

tangisan Yosef bantah tudingan habisi Tuti dan Amalia, pengacara sampai buka suara
tangisan Yosef bantah tudingan habisi Tuti dan Amalia, pengacara sampai buka suara (Youtube TVOne News)

Kepada orang-orang yang sudah memfitnahnya, Yosef pun memberikan peringatan.

"Mudah-mudahan fitnah itu jadi doa," ucap Yosef.

Tak hanya itu, Yosef juga berdoa agar pelaku pembunuhan yang sebenarnya bisa cepat tertangkap.

"Cepet terungkap orang-orang yang betul menzolimi anak dan istri saya. Itu saja," pungkas Yosef.

Baca juga: Akhirnya Diungkap Polisi, Ini Foto Predator Seksual Reynhard Sinaga Babak Belur saat Ditangkap

Tanggapan Pengacara

Rohman Hidayat, selaku pengacara Yosef, mengaku ssedikit lelah karena kasus pembunuhan di Subang ini makin berlarut-larut.

Apalagi kliennya sampai harus diperiksa berulang kali oleh polisi.

"Kenapa harus berlarut-larut seperti ini. Apalagi yang mesti disampaikan oleh klien kita, Itu yang patut dipertanyakan," ujar Rohman Hidayat, dilansir dari Youtube TV One News.

Menurut Rohman Hidayat, dari 13 kali pemeriksaan, Yosef ditanyai hal yang sama dan jawaban yang diberikan pun selalu sama.

Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat ditanya wartawan di Satreskrim Polres Subang, Selasa (7/9/2021).
Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat ditanya wartawan di Satreskrim Polres Subang, Selasa (7/9/2021). (Tribun Jabar)

"Karena dari BAP ke BAP memang ada pengulangan pertanyanan, ada yang dipertegas juga ada. Tapi sampai hari ini, sudah 40 hari lebih belum ada ujungnya," paparnya.

Terkait fitnah terkait tudingan kalau Yosef adalah pelaku pembunuhan, pengacara pun heran.

Menurutnya, jika benar Yosef adalah pelakunya, seharusnya dari dulu suami Tuti itu sudah ditangkap polisi.

"Kalau pak Yosef pelakunya, harusnya dari dulu sudah ditangkap," tegas pengacara.

Baca juga: Dibunuh Pacar Usai Bercinta, Hasil Otopsi Gadis 14 Tahun Ungkap Soal Kondisi Rahim Korban

Pengakuan Polisi soal Calon Tersangka

Aparat kepolisian hingga kini masih berupaya menguak kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sudah 48 hari berlalu, polisi masih berupaya mengungkap sosok dalang di balik pembunuhan keji yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam.

Diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan terbunuh di dalam bagasi mobil di rumahnya, di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Cagak, Subang.

Untuk menguak kasus tersebut, Polres Subang bekerjasama dengan Polda Jabar dan Mabes Polri memeriksa sejumlah saksi.

Beberapa diantara saksi tersebut adalah Yosef suami korban, Yoris anak korban, Mimin istri muda Yosef, Danu keponakan korban hingga beberapa warga setempat.

Tenda di makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Makam keduanya dibongkar dan polisi melakukan autopsi ulang.
Tenda di makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Makam keduanya dibongkar dan polisi melakukan autopsi ulang. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Tak hanya itu, polisi bahkan harus melakukan autopsi ulang.

Padahal pada 18 Agustus 2021 saat korban ditemukan, Polres Subang sudah pernah melakukan autopsi di RS Sartika Asih Bandung.

Namun, rupanya masih ada bukti yang kurang.

"Apakah kematian tersebut dikarenakan benda tumpul atau benda tajam.

Yang kedua soal waktu kematiannya, bagaimana apakah kedua korban itu ada perlawanan atau tidak," papar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan iNews, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Perampok Santroni Warteg di Duren Sawit, Pelaku Sempat Makan Lalu Lempar Piring

Karena kecurigaan-kecurigaan tersebut, polisi pun memutuskan untuk kembali membongkar makam Tuti dan Amalia.

Pembongkaran makam tersebut dilakukan agar jasad Tuti dan Amalia bisa diautopsi ulang oleh tim forensik dari Mabes Polri.

"Hari Sabtu kemarin, kita lakukan autopsi ulang untuk menemukan kesesuaian dari bukti-bukti dan petunjuk yang sudah didapatkan oleh penyidik selama ini.

Juga untuk menemukan kesesuaian bukti dengan keberadaan korban saat itu," tegas Erdi.

Ternyata, kecurigaan polisi ini pun terbukti.

"Apakah sudah sesuai dengan hasil autopsi pertama, luka-luka dan penyebabnya masih sama?" tanya sang reporter.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021)
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ditanya seperti itu, Erdi enggan membeberkan hasil autopsi secara blak-blakan.

Meski begitu, Erdi menyebutkan memang ada perubahan hasil beberapa perbedaan antara hasil autopsi yang pertama dan kedua.

Mulai dari luka-luka dan penyebab yang ada di tubuh kedua korban, Tuti dan Amalia.

"Yang jelas sudah ada perubahan-perubahan pemikiran dan analisa dari hasil autopsi kemarin," papar Erdi.

Karena adanya perubahan hasil autopsi ulang, Erdi menyebut tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang tak lama lagi akan terungkap.

"Dimana kita bisa menentukan tersangka dalam beberapa waktu ke depan. Tidak lama lagi tersangka akan tertangkap," tegas Erdi.

Meski begitu, Erdi menyebut pihak kepolisian enggan terburu-buru dalam menentukan tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Untuk mencari tersangka itu kita tidak boleh gegabah, biar tidak salah orang. Itu akan beresiko," papar Erdi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved