Pengakuan Polisi yang Banting Mahasiswa Saat Demo, Akui Refleks : Tidak Ada Tujuan Melukai
Kasus dugaan kekerasan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Tangerang, Banten, Rabu (13/10/2021) terus jadi perbincangan
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus dugaan kekerasan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Tangerang, Banten, Rabu (13/10/2021) terus jadi perbincangan.
Beberapa pihak ikut berkomentar terkait video yang viral di media sosial ini.
Terbaru, oknum polisi yang membanting mahasiswa dikabarkan sudan meminta maaf.
Diberitakan sebelumnya, tampak pada video yang viral, seorang anggota polisi membanting mahasiswa peserta demo
Video polisi banting pendemo ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram @seputartangsel.
Dalam video yang beredar itu, terlihat polisi tengah membubarkan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa.
Beberapa pendemo pun ditangkap oleh polisi karena aksi unjuk rasa itu berujung ricuh.
Salah satu adegan yang terekam dalam video, yaitu saat polisi menangkap salah satu pendemo.
Tampak polisi berpakaian lengkap hitam-hitam itu tengah mendekap pendemo yang mengenakan almamater berwarna biru.
Namun, tak lama kemudian, polisi itu dengan sigap langsung membanting mahasiswa tersebut.
Baca juga: Sosok Pedemo yang Dibanting Polisi Saat Aksi, Ngaku Cuma Pegal-pegal : Saya Masih Hidup
Baca juga: Sempat Kejang-kejang, Begini Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Polisi Saat Demo di Tangerang
Tampak saat dibanting, bagian tulang belakang langsung menghantam lantai keramik di lokasi itu.
Pendemo itu pun langsung tak sadarkan diri.
Beberapa petugas kepolisian langsung berupaya menyadarkan pendemo.
Mereka menepuk-nepuk pundak pendemo tersebut.
Dalam unggahan akun itu disebutkan aksi demonstrasi awalnya berjalan dengan damai dan lancar.
"Beberapa orator menyuarakan tentang kegagalan pemerintahan Ahmed Zaky Iskandar-Madromli dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang. Sayang, ada kericuhan. Ada pengunjuk rasa dibanting dan diinjak sampai kejang-kejang," tulisnya.

Minta Maaf
Terkait video viral itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menerangkan oknum polisi tersebut berisial NP berpangkat brigadir polisi.
"Oknum anggota yang melakukan tindakan kepada mahasiswa berinisial NP, dengan pangkat brigadir," ujar Wahyu Sri Bintoro dilansir dari TribunTangerang.com, Rabu.
Baca juga: Viral Polisi Banting Mahasiswa Saat Demo HUT Kabupaten Tangerang, Korban Kejang-kejang
Baca juga: Jubir Demokrat Ngaku Kepeleset Lidah Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, PDIP : Harusnya ke Amien Rais
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan oknum NP yang melakukan tindakan membanting seorang peserta aksi tersebut, mengaku tindakan refleks tanpa tujuan menyakiti korban.
"Oknum NP mengaku tindakan itu bersifat refleks dan tidak ada tujuan melukai korban sama sekali," terang Wahyu.
Saat ini, oknum NP tersebut telah dilakukan pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) dan juga Divpropam Polda Banten.
Wahyu juga menjelaskan NP telah meminta maaf secara langsung kepada korban dan keluarganya yakni ayah dan ibu korban.
"Kemudian kepada oknum anggota berinisial NP, saat ini telah dilakukan pemeriksaan oleh Divpropam Mabes Polri dan Divpropam Polda Banten," jelasnya.
"Kemudian oknum NP ini sendiri, juga telah minta maaf secara langsung kepada korban dan juga orangtuanya," tutup Wahyu Sri Bintoro.
Kondisi Korban
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @suryoprabowo2011 tampak Faris didampingi anggota polisi berpangkat AKBP.
Mereka berada di sebuah ruangan dengan latar bertuliskan Media Centre.
Sementara Faris mengenakan kemeja berwarna biru tua.
Laki-laki berambut panjang itu mengabarkan kondisinya saat ini.
"Nama saya Faris. Saya nggak mati, masih hidup," kata Faris.

Faris pun menegaskan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Dalam keadaan biasa-biasa saja. Cuma sedikit pegel-pegel," katanya singkat.
(TribunnewsBogor.com/TribunTangerang.com