Fakta di Balik Polemik Hasil Autopsi Tuti dan Amalia, Kades Bongkar Kondisi di TKP: Yoris Tak Kuat
Di tengah penyelidikan yang tengah didalami pihak kepolisian, muncul isu terkait pembunuhan Tuti dan Amalia.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zainal turut memberikan klarifikasi terkait beberapa simpang siur yang beredar dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sebagai keluarga sekaligus Kepala Desa, Indra Zainal merasa perlu meluruskan beberapa isu miring perihal kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Termasuk soal adanya dugaan miring soal proses autopsi pada jasad Tuti dan Amalia yang sampai dilakukan kepolisian hingga dua kali.
Diwartakan sebelumnya, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 jadi atensi nasional.
Hingga hari ke-67, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia masih dalam penyelidikan Polres Subang dan tim Bareskrim Mabes Polri.
Di tengah penyelidikan yang tengah didalami pihak kepolisian, muncul isu terkait pembunuhan Tuti dan Amalia.

Yakni tentang proses autopsi jasad Tuti dan Amalia yang dilakukan hingga dua kali.
Seperti diketahui, jasad Tuti dan Amalia diautopsi dua kali yaitu pada tanggal 18 Agustus 2021 dan 2 Oktober 2021.
Usai autopsi kedua dilakukan, beredar simpang siur mengenai waktu autopsi pertama yang dinilai sangat sebentar.
Baca juga: Satpam Perempuan di Tasikmalaya Ternyata Tewas Ditembak Kekasih, Pelaku Juga Akhiri Hidup
Meluruskan isu miring tersebut, Kepala Desa Jalan Cagak Indra Zainal Alim pun mengurai fakta sebenarnya.
Kepada Tribunnews.com, Indra Zainal bercerita soal proses autopsi jasad Tuti dan Amalia yang pertama.
"Autopsi pertama itu, setelah diidentifikasi di TKP, mayat keduanya itu tadinya mau dibawa ke Indramayu autopsinya. Tapi akhirnya dibawa ke RS Sartika Asih," ungkap Indra Zainal dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Tribunnews pada Senin (25/10/2021).
Kala itu, Indra Zainal sempat ingin mengantar jasad Tuti dan Amalia untuk autopsi di rumah sakit.
Namun Indra Zainal yang merupakan keluarga dekat Tuti dan Amalia dilarang oleh aparat desa untuk ikut ke rumah sakit.
Alhasil, Indra Zainal mengutus anak buahnya untuk memantau jalannya autopsi jasad ibu dan anak tersebut.

"Waktu itu ambulans cuma satu, Saya memutuskan untuk pakai ambulans desa, Saya yang akan membawa mayat itu, yang Saya bawa waktu itu mayat Amel,"
"Kemudian sama aparat desa, Saya dilarang 'Bapak di sini aja. Biar Saya yang ke sana'. Jadi selama proses autopsi di sana, anak buah Saya melaporkan apa yang terjadi. Tapi beliau tidak masuk ke dalam," ungkap Indra Zainal.
Selama proses autopsi tersebut, keluarga almarhumah Tuti dan Amalia mengutus seorang pria untuk mewakili keluarga dalam melihat proses autopsi.
Sosok tersebut adalah ponakan sekaligus sepupu korban bernama Arif.
Baca juga: Misteri 2 Orang Saat Malam Pembunuhan Tuti dan Amalia, Pak Kades Tertawa Dengar Pengakuan Danu
"Yang masuk ke dalam (RS saat autopsi Tuti dan Amel) itu saudara Arif. Arif ini diutus oleh pihak keluarga. Arif ini adalah anak Pak Mul. Pak Mulyana adiknya Pak Yosef," ungkap Indra Zainal.
Dalam penjelasannya, Indra Zainal juga membantah isu bahwa Arif menghalang-halangi proses autopsi Tuti dan Amalia.
Justru diakui Indra Zainal, Arif adalah utusan keluarga Tuti dan Amalia.
Terlebih saat itu, anak sekaligus kakak korban pembunuhan yakni Yoris tak bisa mengikuti proses autopsi karena masih tak kuat menerima kenyataan pahit keluarganya tewas dibunuh.
"Jadi tidak ada Arif menghalang-halangi proses autopsi. Autopsi berjalan dari setelah maghrib sampai jam 12 malam. Justru Arif diutus oleh pihak keluarga. Aa Yoris tidak mau karena tidak kuat," ujar Indra Zainal.
Tak ada kejanggalan atau keanehan, Indra Zainal menyebut proses autopsi Tuti dan Amalia berjalan lancar sesuai prosedur.
Bahkan waktu autopsi pertama dan kedua adalah hampir sama.
"Saya pengin senyum-senyum aja kalau di channel lain, Saya ada di sana. Sampai sore hari Saya tidak beranjak di TKP," kata Indra Zainal.
"Arif ini yang anggota kepolisian ?" tanya reporter Tribunnews.
"Iya betul. Arif diutus oleh uak Lilis (kakak almarhumah Tuti). Karena Kita pihak keluarga tidak ada yang kuat. Keluarga memutuskan untuk menunjuk Arif. Proses autopsi normal, dua mayat lima jam. Tidak ada itu proses autopsi terlalu cepat," ungkap Indra Zainal.
Baca juga: Inilah Tamu yang Datang Sebelum Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sempat Ngobrol dengan Yosef
Autopsi Kedua
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu polisi kembali melakukan autopsi terhadap jenazah Tuti dan Amalia yang telah dimakamkan sejak 19 Agustus 2021.
Autopsi yang dilakukan pada 2 Oktober 2021 itu adalah autopsi kedua yang dilakukan penyidik kepolisian.
Terkait dengan autopsi tersebut, polisi mengaku sudah menerima hasilnya.
Namun polisi belum bisa mengungkap hasil autopsi jasad Tuti dan Amalia kepada khalayak.

Sebab, penyidik masih terus mendalami hasil autopsi tersebut.
"Sudah didapatkan (hasil autopsi), namun tidak bisa Kita sampaikan. Karena ini masih dalam ranah penyelidikan dan ini konsumsi penyidik," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago dilansir dari tayangan Kompas TV, Jumat (8/10/2021).
Usai mendapatkan hasil autopsi, penyidik kini fokus untuk mencari tersangka.
Baca juga: Bocoran Pak Kades soal Polemik Danu Masuk TKP Pembunuhan Tuti dan Amalia, Awalnya Disuruh Yoris
Kombes Pol Erdi A Chaniago berharap dalam waktu dekat polisi bisa mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Dari sini, penyidik akan fokus mencari tersangka. Mudah-mudahan dalam waktu dekat," imbuh Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Belum mengumumkan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi mengaku butuh beberapa bukti yang kuat.
Polisi enggak gegabah menetukan tersangka pada kasus kematian Tuti dan Amalia.
"Karena memang Kita harus sedetail mungkin, seprofesional mungkin. Karena ketika Kita menentukan tersangka, ini sudah harus benar-benar siap alat bukti, petunjuk, saksi, dan sebagainya. Karena ini menyangkut masalah kematian dua orang," ungkap Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Terkait autopsi ulang yang dilakukan beberapa hari lalu, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengurai alasannya.
Rupanya, polisi melakukan autopsi ulang lantaran baru mendapat keterangan atau petunjuk dari saksi.
Petunjuk tersebut yang akhirnya bakal dicocokkan dengan hasil autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
Baca juga: Misteri 2 Orang Saat Malam Pembunuhan Tuti dan Amalia, Pak Kades Tertawa Dengar Pengakuan Danu
"Kenapa Kita melaksanakan autopsi ulang dua kali ? Karena ada keterangan tambahan dari saksi-saksi, petunjuk yang kita dapatkan, sehingga Kita menyandingkan atau menyesuaikan dengan akibat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban," pungkas Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Diungkap penyidik, polisi kini telah mendapatkan saksi baru.
Saksi tersebut berasal dari keluarga dekat korban pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Ketika ada petunjuk atau saksi lain tentu harus kita dalami dengan menggunakan autopsi lagi. Ada saksi tambahan dari lingkungan, keluarga," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Sebentar Lagi Terungkap
Dua bulan lebih berlalu, pembunuh Tuti dan Amalia belum juga diungkap polisi.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, para penyidik hingga saat ini masih bekerja melakukan pendalaman.
Meski begitu, polisi mengungkap bahwa penyelidikan kasus pembunuhan itu sebentar lagi bakal tuntas.
Baca juga: Terkuak Sosok Tamu yang Datang Sebelum Pembunuhan Tuti dan Amalia, Yosef Buka Suara : Sempat Ngobrol
"Mereka (penyidik) lagi fokus dulu. Mudah-mudahan sebentar lagi," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).
Terkait hasil autopsi kedua, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan saat ini sudah dikantongi penyidik dan masih dilakukan pendalaman.
Karenanya, Kombes Pol Erdi A Chaniago meminta publik untuk bersabar.

"Belum. Tunggu sebentar lah," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni juga turut mengurai hasil penyelidikan sementara kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
AKBP Sumarni mengatakan hingga kini anggotanya masih bekerja mengungkap kasus tersebut.
Baca juga: Amalia Korban Pembunuhan di Subang Beri Isyarat Lewat Mimpi, Istri Yoris: Usia Pelaku Masih Muda
"Saat ini kita masih mengumpulkan data, informasi, keterangan dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini," ujar AKBP Sumarni, Selasa (12/10/2021).
Dalam upaya pengumpulan bahan keterangan dan membuktikan kasus tersebut, pihak penyidik sudah memanggil puluhan saksi terkait meninggalnya anak dan ibu di kasus Subang itu.
"Sejauh ini upaya menemukan titik terang kasusnya, ada 54 saksi yang kita periksa," tutur AKBP Sumarni.(*)
(TribunnewsBogor, Tribun Jabar)