Fenomena Langit Bulan November, Akan Terjadi Gerhana Bulan Sebagian dan Hujan Meteor

Selain itu, pada tanggal 29 November terjadi Nadir Ka'bah, yakni fenomena astronomis ketika Matahari tepat di bawah Ka'bah.

Editor: Tsaniyah Faidah
Warta Kota/Alex Suban
Fenomena langit gehana bulan sebagian dan hujan meteor bakal tejadi bi bulan November 2021 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Melalui situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), ada beberapa Fenomena Langit yang terjadi berdasarkan kalender astronomi bulan November 2021.

Pada tanggal 19 November, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami fenomena Gerhana Bulan Sebagian.

Selain itu, pada tanggal 29 November terjadi Nadir Ka'bah, yakni fenomena astronomis ketika Matahari tepat di bawah Ka'bah.

Fenomena Nadir Ka'bah ini berlangsung dua kali dalam setahun.

Simak inilah beberapa fenomena astronomi di bulan November 2021, dikutip dari lapan.go.id:

Baca juga: Misteri Sosok Banpol U, Menghilang Pasca Suruh Danu Bersihkan TKP, Gelagatnya Dibongkar Ponakan Tuti

Puncak Hujan Meteor Andromedid (9-10 November)

Andromedid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat konstelasi Andromeda dan bersumber dari sisa debu komet 3D/Biela.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 6 Desember mendatang dan intensitas maksimumnya terjadi pada 9 November pukul 08.45 WIB/09.45 WITA/10.45 WIT.

Puncak Hujan Meteor Taurid Utara (12-13 November)

Hujan Meteor Taurid Utara adalah hujan meteor yang titik radiannya (titik asal muncul meteor-nya) berada di konstelasi Taurus bagian utara dekat gugus Pleiades.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 25 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 13 November pukul 07.25 WIB/08.25 WITA/09.25 WIT.

Puncak Hujan Meteor Leonid (18-19 November)

Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet 55P/Temple-Tuttle yang mengorbit Matahari dengan periode 33,3 tahun dan merupakan salah satu di antara beberapa hujan meteor lain yang dinantikan setiap tahun, selain Geminid, Lyrid, Perseid, dan Orionid.

Leonid dapat disaksikan sejak pukul 00.30 waktu setempat hingga akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbit Matahari) dari arah timur-timur laut hingga utara-timur laut.

Intensitas maksimum hujan meteor ini berkisar 11-14 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.

Baca juga: 26 Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Cuaca Buruk Dua Hari Ini, Warga Diminta Siaga

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved