Ini Sosok yang Bakal Diusung Partai Golkar pada Pilgub DKI 2024, Bukan Anies Baswedan

Anies Baswedan juga memiliki peluang untuk memimpin DKI dua periode dengan mencalonkan diri kembali pada Pilgub, 2024 mendatang.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020). 

Sekadar informasi, nama Anies Baswedan konsisten berada di 3 besar dalam berbagai survei elektabilitas tokoh menuju Pilpres 2024.

Elektabilitas Anies Baswedan bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Dilansir dari Kompas TV, potensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diusung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 terbuka cukup besar.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Sebut Anies Avatar Pengendali Air, Roasting Kiky Saputri Dikomentari Yunarto Wijaya : Hayoo Fokus !

Baca juga: Respon Anies Setelah Diroasting Bawa Nama Ahok hingga Formula E, Kiky : Banyak yang Ngatain Cebong

“Saya melihat potensi (diusung oleh Nasdem dan Golkar) itu ada, besar,” ucapnya.

Analisis Gun Gun tersebut bukan tanpa alasan.

Gun Gun menilai sejak awal sudah ada komunikasi yang terbuka antara Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Tepatnya sejak pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, beberapa waktu lalu.

Analisis selanjutnya adalah kedekatan antara Partai Nasdem dan Anies Baswedan, yang dinilainya akan menjadi jangkar dari kedua partai.

“Ya, itu jangkar itu akan saling ketemu,” jelasnya.

Dia juga berpendapat, nama Anies Baswedan sama halnya dengan nama Ganjar Pranowo, telah menjadi magnet elektoral, yang tentu akan dihitung mempunyai potensi untuk dimajukan.

Meski demikian, pada akhirnya akan melibatkan faktor yang sangat penting dan krusial, antara lain adalah keputusan yang sifatnya aksi reaksi di partai politik.

“Seperti misalnya sekarang kenapa Anies Baswedan menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, Partai Nasdem, bahkan dengan partai lain seperti PKS.”

Menurutnya, ini juga merupakan konteks untuk menjadikan semacam pintu bagi probabilitas perolehan suara yang ada pada diri Anies Baswedan.

Hal itu kemudian dipertimbangkan oleh kekuatan real politics, antara lain adalah Partai Golkar.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved