Paksa Masuk ke TKP Kasus Subang, Yosef Tunjukkan Gelagat Aneh, Diam-diam Titipkan Benda Ini ke Yoris

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pihak Yoris dan keluarga Tuti mengurai kecurigaan kepada Yosef.

Hal itu terjadi setelah Yosef memaksa masuk ke tempat kejadian perkara ( TKP ) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kuasa hukum Yoris dan Danu, Achmad Taufan menjabarkan kronologi Yosef dan adiknya, Mulyana, saat masuk ke TKP pembunuhan berdasar versi kliennya.

Dari pengakuan Yoris, kata Taufan, ada satu barang yang diambil Yosef dari dalam TKP.

Dalam pengakuannya, Yoris mengaku diminta datang ke Polsek Jalancagak pada Kamis (19/8/2021) untuk dimintai keterangan.

Saat itu Yoris selesai dimintai keterangan sekitar pukul 16.00 WIB.

Taufan mengatakan Yoris kemudian diminta untuk ikut bersama Yosef dan Mulyana ke TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca juga: Gelagat Tak Biasa Yosef Usai dari TKP Pembunuhan Disorot, Yoris Sebut Ayahnya Seperti Orang Kesambet

"Untuk ambil mobil Yaris yang katanya tidak dikunci," kata Achmad Taufan seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci.

Tak hanya Yoris, Yosef dan Mulyana menurut Taufan, ada juga Arif keponakan Yosef.

"Ada Arif keponakan pak Yosef yang konon katanya Polisi juga di Polres Subang. Sesampainya di TKP, ada Rizwan polisi di Polsek, Kanit Taryono dari Polres Subang," kata Taufan.

Di TKP, Yoris diminta mengamankan paket milik Amalia Mustika Ratu yang ada di garasi.

Setelah itu, kata Taufan, Yoris duduk di kursi garasi bersama Arif.

"Pak Yosef mau masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang, pak Mul menghentikannya. 'a jangan masuk kita tunggu di luar saja'.
tapi pak Yosef maksa masuk seperti ingin mengambil suatu barang di dalam TKP. Yoris melihat dan sangat yakin pak Yosef dan pak Mul masuk ke dalam rumah TKP," jelas Achmad Taufan.

Tak berselang lama Yosef keluar dari pintu belakang, berbarengan dengan petugas yang keluar dari pintu depan.

Baca juga: Kisah Playboy Kampung Perdaya 3 Gadis Desa Hingga Hamil, Pelaku: Sudah Lahiran Semua

Petugas membawa kucing milik Amalia yang kemudian diberikan pada sopir Mulyana.