Prediksi dr Hastry Soal Kasus Subang, Yakin Pembunuh Tuti dan Amalia Terungkap: Ini Sudah Lewat

Sudah lebih dari 3 bulan kasus ini bergulir, polisi masih belum membuka sosok pelaku pembunuhan yang menelan 2 nyawa sekaligus.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram hastry_forensik/Kompas TV
Olah TKP Pembunuhan Ibu Anak di Subang, dr Hastry selidiki kamar tempat Tuti dan Amalia dibunuh 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan Subang masih menjadi teka-teki di masyarakat terkait sosok pelaku yang menghabisi nyawa Tuti dan Amalia Msutika Ratu.

Sudah lebih dari 3 bulan kasus ini bergulir, polisi masih belum membuka sosok pelaku pembunuhan yang menelan 2 nyawa sekaligus.

Namun, ada yang menarik diungkapkan oleh ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti terkait kasus pembunuhan di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat..

Polwan yang kerap disapa dr Hastry ini juga yang melakukan autopsi ulang jasad Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Ia melakukan otopsi kedua jasad korban pembunuhan tersebut untuk melengkapi data yang didapat tim penyidik.

Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti yakin, kasus Subang pasti terungkap. 

ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti dan Denny Darko
ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti dan Denny Darko (Tangkapan layar Youtube Denny Darko)

Rupanya, dr Hastry sudah memiliki prediksinya sendiri terkait penanganan kasus tersebut.

Sebagai petugas yang terlibat menangani kasus Subang, prediksi dr Hastry kasus Subang bisa diungkap sebelum 100 hari.

“Saya prediksinya kan selalu kalau enggak tanggal 8, tanggal 18 (November, red), ini udah lewat,” ungkap dr Hasry saat berbincang dengan Denny Darko di kanal Youtube-nya dengan judul 'Akhirnya Bertatap Muka Langsung Dengan dr. Hastry Forensik Bahas Kasus Subang'.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan tersebut, Denny Darko pun mengaku memiliki prediksi yang hampir sama dengan polwan berpangkat melati tiga itu.

Ia mengaku sempat meramal dengan menggunakan kartu tarotnya seminggu yang lalu soal kasus subang ini.

Menurutnya, kasus Subang seharusnya sudah bisa diungkap seminggu kemarin.

Ia pun menjelaskan tak ada korelasi atau saling kerja sama antara dirinya dengan ahli forensik tersebut.

Hanya saja Denny Darko menjelaskan, prediksi dr Hastry berdasarkan segi kasus yang dipecahkan.

Ia pun mengingatkan kembali bahwa tebakannya seminggu lalu.

"Bahwa dalam seminggu akan terjadi satu hal yang penting. mungkin ini belum saatnya dibagikan ke kita semua," kata Denny Darco.

Dalam kesempatan itu, penonton Denny Darko dipersilakan memberikan pertanyaan kepada dr Hastry.

Hingga akhirnya ada penonton yang menanyakan berapa jumlah pelaku rajapati dalam kasus Subang.

Alih-alih meminta dr Hastry tak usah menjawabnya, Denny Darko menebaknya.

Ia meminta dr Hastry hanya tersenyum bila tebakannya benar.

Denny Darko pun langsung melontarkan tebakannya bahwa pelaku rajapati Tuti dan Amali itu lebih dari satu orang.

Ahli forensik itu pun tersenyum dan akhirnya tegas membenarkannya.

“Betul,” ujar dr Hastry sembari tersenyum.

Video Lengkapnya Lihat di Sini 

Hasil Pengembangan Penyelidikan

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, ada peningkatan dalam pengembangan penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Baca juga: Tergoda Rayuan Maut Pak Guru, Siswi SMK Kena Jebakan, Pasrah Diajak ke Kamar untuk Kerjakan Tugas

Ia melanjutkan, saat ini sudah 55 orang saksi yang diperiksa termasuk saksi kunci dalam kasus tersebut.

"Hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan oleh Polres Subang, sementara ini sudah ada peningkatan dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sekarang sudah berjumlah 55 orang saksi yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat ditemui TribunJabar.id di Mako Brimob Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, Minggu (14/11/2021).

Erdi meminta masyarakat bersabar menunggu hasil gelar perkara penetapan tersangka kasus tersebut.

"Terkait penentuan siapa pelakunya, kami mohon masyarakat bersabar, karena betul-betul perlu kehati-hatian dan ini menyangkut nyawa orang dan hak asasi manusia," tuturnya.

"Percayakan kepada penyidik yang melakukan pemeriksaan, baik di olah TKP, maupun pengumpulan bukti-bukti dan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, " kata Erdi, menambahkan.

Erdi mengatakan, hingga kini kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut masih dalam konsumsi penyidikan.

"Kita tidak bisa menyampaikan semuanya, karena penyidik sedang fokus untuk mengungkap semua ini. Nanti hasil gelar dua mingguan, dan prioritas saksi yang dimintai keterangannya pasti akan kami sampaikan," kata dia.

Ia melanjutkan, penyidik akan menganalisa keterangan saksi dan bukti yang diduga mengarah kepada tersangka kasus pembunuhan tersebut.

"Intinya, kita sudah mencoba untuk menemukan beberapa hal yanng menyangkut keterangan-keterangan yang sekiranya akan mengarah kepada tersangka dengan dikaitkan dengan petunjuk dan bukti bukti lainnya," ucapnya.

Baca juga: Rayuan Maut Sang Guru Bikin Siswi SMK Luluh, Korban Pasrah Diajak Kerjakan Tugas di Kamar

Misteri Banpol

Sosok Banpol yang dikait-kaitkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih jadi misteri.

Bahkan keberadaan Banpol tersebut hingga kini tak diketahui.

Meski telah didapat nama hingga fotonya, sosok Banpol yang dihubung-hubungkan dengan kasus Subang itu tetap jadi teka-teki.

Sosok Banpol belakangan jadi sorotan lantaran disebut sempat menyuruh saksi kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yakni Danu untuk masuk ke TKP pembunuhan.

Hal tersebut diungkap sendiri oleh Danu.

Keponakan korban pembunuhan itu mengaku terpaksa masuk ke TKP pembunuhan karena disuruh oleh seorang pria yang merupakan oknum Banpol.

Tak cuma masuk, Danu juga mengaku sempat diminta untuk membersihkan bak mandi di TKP pembunuhan.

Gara-gara aksi Danu tersebut, TKP pembunuhan ibu dan anak itu diduga tercemar oleh orang lain di luar penyidik kepolisian.

Cerita soal Banpol itu tak cuma diurai oleh Danu.

Baca juga: Foto Sosok Banpol yang Ajak Danu ke TKP Pembunuhan Subang Tersebar, Pengacara Sebut Bukan Fiktif

Ini dia sosok oknum banpol yang perintahkan Danu bersihkan TKP kasus Subang.
Ini dia sosok oknum banpol yang perintahkan Danu bersihkan TKP kasus Subang. (Tribun jabar/Dokumentasi Danu)

Anak tertua korban pembunuhan, Yoris juga mengungkap hal yang sama.

Bahkan Yoris sempat membongkar siapa nama oknum Banpol yang menyuruh Danu masuk dan membersihkan TKP.

Hal itu diungkap sebab Yoris mengaku sering melihat sosok Banpol itu berada di Polsek Subang

"Anda bisa mengatakan ini Banpol dari mana ?" tanya presenter TV One dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (9/11/2021).

"Saya suka melihat dia di Polsek juga. Saya kira ini polisi. Tapi sekarang-sekarang (baru tahu) ini Banpol," ujar Yoris.

"Anda tahu siapa namanya ?" tanya presenter lagi.

"Kalau sekarang tahu, (nama oknum Banpol) Uci, katanya Banpol," ungkap Yoris.

Jika Yoris mengaku sering melihat dan tahu sosok Banpol tersebut, pengakuan mengejutkan justru didapat dari warga dan petugas di Polsek Jalan Cagak

Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelusuran tim Tribun Jabar (grup Tribunnews).

Baca juga: Terungkap Barang yang Dibawa Yosef dari TKP Kasus Subang, Baru Dibeli Belum Sempat Dibuka Amalia

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, wartawan Tribun Jabar pada Senin (8/11/2021) melakukan penelusuran terhadap keberadaan oknum Banpol yang disebut-sebut Danu dan Yoris.

Namun saat dilakukan penelusuran, keberadaan sang oknum Banpol itu tidak didapat.

Sejumlah warga yang berada di sekitar Polsek Jalan Cagak, baik itu pedagang maupun warga yang berada di mushala Polsek mengaku tidak kenal siapa Banpol berinisial U itu.

"Tidak kenal (Banpol U)," kata pedagang di dekat Polsek Jalan Cagak, yang sehari-hari berjualan di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, wartawan Tribun Jabar juga sempat mampir ke mushala Polsek Jalan Cagak.

Di sana, Tribun berusaha untuk menanyai sejumlah orang dan petugas di mushala kantor polisi itu.

Namun semuanya mengaku tidak kenal dengan sosok Banpol tersebut.

Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim bersama Yoris bicara soal sewa pengacara dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang
Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim bersama Yoris bicara soal sewa pengacara dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang (Youtube Indra Zainal)

Berbeda dengan warga dan petugas di Polsek Jalan Cagak, Kepala Desa Indra Zainal mengurai hal lain.

Indra Zainal menyebut bahwa oknum Banpol itu sosoknya memang benar-benar ada.

Kendati demikian, Indra Zainal enggan berkomentar lebih banyak terkait hal tersebut.

Tribun pun sempat mendapati nomor telpon oknum Banpol itu.

Tapi saat ditelepon, pemilik nomor tersebut tidak merespon panggilan meskipun ponselnya dalam keadaan aktif.

Polisi Angkat Bicara soal Banpol

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menanggapi pengakuan Danu soal sosok Banpol.

Beberapa waktu lalu, Danu mengaku sempat masuk ke TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.

Tak cuma masuk, Danu juga berujar sempat membersihkan bak mandi di lokasi Tuti dan Amalia terbunuh.

Baca juga: Babak Baru Kasus Subang, Penyelidikan Dirunut dari Awal, Terungkap Alasan Pelaku Belum Ditangkap

Hal tersebut dilakukan Danu karena disuruh oleh oknum Banpol bernama Uci.

Atas pengakuan Danu tersebut, polisi akhirnya buka suara.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021)
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dilansir dari Tribun Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago membantah pernyataan Danu tersebut.

Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, setiap informasi terkait penyelidikan kasus di Subang harus dapat dipertanggungjawabkan.

Pihaknya menegaskan, lokasi kejadian merupakan ranah penyidik.

Kebijakan membuka atau menutup area pun, merupakan kewenangan dari penyidik.

"Nggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada. Kami tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Pihaknya menegaskan akan tetap berpedoman pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Subang berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, saksi, olah TKP hingga hasil autopsi

"Jadi, tidak usah mendengar hal lain dari Banpol atau yang lain, itu keterangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ucap Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Lebih lanjut, Kombes Pol Erdi A Chaniago pun menyinggung soal sosok yang panik atas perkembangan penyelidikan kasus Subang.

Sosok tersebut seolah merujuk pada Danu lantaran memberikan pengakuan terbaru soal Banpol.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago di Bandung, Selasa (9/11/2021).

(TribunnewsBogor.com, TribunJabar.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved