Ciri-ciri Penabrak Sejoli di Nagreg, Lalu Buang Jasad ke Banyumas, Berakting Ini saat Ditanya Warga
Setelah menabrak korban, pengemudi minibus yang berjumlah 3 orang ini ternyata sempat dipergoki oleh warga.
Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sepasang kekasih, Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) yang merupakan korban kecelakaan di Nagreg sempat dinyatakan hilang selama 3 hari.
Tak disangka, jasad keduanya ditemukan di aliran sungai Banyumas, Jawa Tengah.
Korban Handi Harisaputra dan Salsabila diketahui ditabrak oleh sebuah minibus warna hitam di daerah Nagreg, perbatasan antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021).
Setelah menabrak korban, pengemudi minibus yang berjumlah 3 orang ini ternyata sempat dipergoki oleh warga.
Hal itu terlihat di laman Instagram @forumwartawanpolri.
Ketika itu, warga sempat menghampiri pelaku yang langsung mengevakuasi korban ke dalam mobil berplat B 300 Q tersebut.
Ketika ditanya warga, para pelaku ini pura-pura akan langsung bawa korban ke puskesmas atau ke Rumah Sakit.
Namun ternyata pengemudi itu malah membawa pergi jasad Handi dan Salsabila sejauh 200 km ke arah Banyumas.
Setelah tiba di dekat sungai, pelaku kemudian menghanyutkan jasad Handi dan Salsabila Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Jasad Handi dan Salsabila ditemukan pada Sabtu (11/12/2021).
Pelaku Sempat Dipergoki Warga
Kejadian ini bermula saat Salsabila dijemput pacarnya, Handi Harisaputra dari rumahnya di Kabupaten Bandung, Rabu siang.
Keduanya pun pergi menggunakan satu unit sepeda motor.
Sekitar 10 menit kemudian atau pukul 15.49 WIB, keluarga mendengar bila keduanya mengalami kecelakaan di depan POM Ciaro, Nagreg/
"Awalnya Salsabila sedang tidur di rumah, lalu dijemput oleh teman laki-lakinya. Selang beberapa menit, ada warga yang memberitahu, mereka kecelakaan," kata paman Salsabila, Deden Sutisna (41) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunjabar.id, Selasa (14/12/2021).
Mendengar kabar tersebut, Deden dan warga lainnya yang berada di dekat rumah korban berlari bergegas ke jalan raya.
"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya kan cuma 10 menit," kata Deden.
Baca juga: Gara-gara Knalpot Bising, Petarung MMA Hajar Warga Depok Sampai Ambruk, Kini Terancam Penjara
Kata Deden, pelaku penabrakan tersebut sempat dipergoki warga.
Namun, pelaku penabrakan langsung memasukkan korban ke dalam mobilnya.
Ketika ditanya warga, pelaku penabrakan itu pura-pura mengaku akan bertanggung jawab untuk membawa korban ke Rumah Sakit.
Deden Sutisna mengungkapkan, saat warga ada yang mau ikut, ada pelarangan dari yang berada di mobil tersebut.
"Ada indikasi gak usah ikut kata si punya mobil," kata Deden.
FOLLOW:
Deden mengatakan, menurut warga yang ada di sana, dalam mobil yang menabrak ada tiga orang.
"Dalam mobil itu ad tiga orang, korban pada saat itu dalam keadaan tak sadarkan diri," ucapnya.
Deden mengaku ia lalu pulang ke rumah dan membawa sepeda motor untuk menyusul keberadaan keponakannya.
Ia menggunakan motor langsung menuju Puskesmas, yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat di daerah tersebut.
Semua Rumah Sakit dan puskesmas terdekat menyebut tidak ada korban kecelakaan atas nama Handi dan Salsabila.
"Pikiran saya langsung ke Puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.
"Tapi setelah beberapa Rumah Sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," tambahnya.

Baca juga: 9 Nama Kapolres di Jabodetabek Dimutasi Kapolri, Kapolres Bogor AKBP Harun Digantikan Sosok Ini
Kemudian, Deden pun balik lagi ke lokasi kejadian untuk mencari informasi dari warga yang membantu keponakannya saat terjadi kecelakaan.
Saat dia tiba di jalan raya, mobil yang membawa korban sudah kabur, diduga baru berjalan sekitar 500 meter.
Namun saat Deden berusaha mengejar pelaku, tapi tidak terkejar.
"Saya pakai motor, tapi tak terkejar karena saya fokus langsung ke Puskesmas dan Rumah Sakit," kata Deden.

Jasad Korban Ditemukan
Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry, kedua korban sudah meninggal saat ditemukan di aliran Sungai Serayu pada Sabtu (11/12/2021).
Saat itu keduanya ditemukan tanpa identitas.
"Yang laki-laki ditemukan di Sungai Serayu wilayah Banyumas dan yang perempuan di Cilacap," ujar Berry pada Sabtu (18/12/2021), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ayah dan Anak Keroyok Tetangga Sampai Tewas, Korban dan Pelaku Sempat Saling Menantang
Menurut Berry, Handi ditemukan tewas di Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Pada hari yang sama, Salsabila juga ditemukan tewas di muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, tim gabungan dari Polres Cilacap dan Banyumas melakukan scientific indetifikasi dan menyusuri jejak lokasi kejadian.
"Kami juga menggali informasi pada database pelaporan orang hilang dengan ciri-ciri korban. Tim mendapati kesimpulan bahwa mayat laki-laki dan perempuan di aliran Sungai Serayu, sama dengan ciri-ciri korban tabrak lari di wilayah Polresta Bandung," ujar Iqbal, Sabtu (18/12/2021).

Iqbal mengungkapkan, saat ditemukan jasad yang diduga Salsabila itu memakai kaos biru dongker bergambar tangan yang mengacungkan dua jari bertuliskan 'bentar sebat dulu'.
"Lalu pada saat bersamaan Polresta Banyumas mengeluarkan surat penemuan mayat tanpa identitas dan didapatkan info bahwa ada kesesuaian baju yang dikenakan jenazah yang ditemukan Kecamatan Adipala," jelasnya.
Baca juga: Hidup Tanpa Kaum Pria, Terjawab Cara Suku Wanita Amazon Bisa Hamil dan Punya Anak
Keterangan keluarga korban mengonfirmasi bahwa kedua jasad merupakan pasangan yang hilang setelah mengalami kecelakaan di Bandung.
"Setelah penyidik menunjukkan foto gigi, pakaian dan barang-barang yang dikenakan, orangtua korban mengakui atau meyakini mayat yang ditemukan di Sungai Serayu merupakan anaknya (Handi Harisaputra)," imbuhnya.

Ciri-ciri Pelaku
SI (25) seorang saksi mengatakan dirinya melihat secara langsung proses evakuasi korban, saat itu ia sepulang dari Bandung dan mengisi bensin di pom dekat lokasi.
Menurutnya di dalam mobil hitam tersebut terdapat tiga orang yang terlihat panik saat mobilnya menabrak kedua korban.
"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Minggu (19/12/2021).
Tiga orang tersebut menurutnya mempunyai peran berbeda saat proses evakuasi kedua korban.
Dua orang mengevakuasi korban kemudian satu orang lain hanya berdiri memberikan perintah agar korban segera dibawa ke Rumah Sakit.
"Kata orang yang berdiri itu bilang ayo cepat masukan ke mobil, bawa ke Rumah Sakit, bawa ke Rumah Sakit," ungkap SI menirukan.
Menurutnya, benturan dari kecelakaan tersebut terdengar jelas sehingga mengagetkannya saat sedang mengisi bensin.
Setelah selesai ia pun menghampiri lokasi kejadian, saat itu kondisi warga sekitar histeris lantaran melihat salah seorang korban yang diketahui Salsabila tengah tak sadarkan diri di dalam kolong mobil.
"Ada ibu-ibu, teriak-teriak sambil nangis, itu Bila (Salsabila) anaknya itu. Kalo posisi Handi itu kolong depan," ujarnya.
Setelah dievakuasi dari kolong mobil, korban Handi, menurutnya dimasukan ke dalam bagasi belakang, sementara Salsabila di simpang di jok tengah.
"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," ungkapnya.
Kondisi kedua korban menurutnya saat itu tidak sadarkan diri namun ia melihat Handi masih bergerak, sementara Salsabila sudah dalam keadaan tidak bernyawa. (*)
(TribunBogor/TribunJabar)