Pengakuan Tahanan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Sebelum Tewas, 3 Hari Dipukuli Dalam Rutan

Korban FNS meninggal dunia diduga sempat mendapatkan penganiayaan selama 3 hari berturut-turut.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Tribunnews.com/Ilustrasi
Tewas Ilustrasi 

"Sorenya jam 16.00 WIB dia (FNS). masih sempat ketemu aku. Ini pengakuan dia ya. Aku juga melihat itu luka di kaki, kulitnya pecah jadi menimbulkan bercak darah banyak. Kemudian bagian paha," kata B saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

ILUSTRASI - wartawan TV nasional dianiaya oleh pengendara sepeda motor
ILUSTRASI -penganiayaan

Sebelum meninggal dunia, B menyebut FNS sempat bercerita tentang pengalamannya selama berada di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Kepada B, FNS mengaku kerap menjadi korban penganiayaan saat di dalam rutan.

"Jadi tanggal 7 Januari dipukuli, tanggal 8 Januari dipukuli, tanggal 9 Januari dipukuli lagi, dan tanggal 10 dia masuk ke rumah sakit," ungkap dia.

FNS pun mendapat perawatan di RS Polri pada Senin (10/1/2022), namun tidak dirawat inap atau langsung dipulangkan di hari yang sama.

Pada Rabu (12/1/2022), lanjut B, kondisi korban kembali memburuk hingga harus dibawa ke RS Polri.

"Dia merasa down mentalnya, sakit lah dia. Ngedrop lagi. Tadinya sudah mendingan, sudah bisa ngobrol," ucap dia.

Sementara itu, rekan korban lainnya bernama Singgih mengatakan, FNS ditangkap polisi di kawasan Canggu, Bali, pertengahan Desember 2021 lalu.

"Almarhum mengabarkan kalau kena Pasalnya itu dua yaitu Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 111 dengan barang bukti lebih dari 800 gram ganja," kata Singgih.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Di sisi lain, Singgih mengungkapkan bahwa FNS memiliki riwayat penyakit jantung dan telah dipasangi 3 ring.

"Ringnya sudah 3, ring jantungnya. Orang jantungnya dipasang ring, dipukuli, pasti gagal jantung," tutur dia.

Saat ini, Singgih masih menunggu kedatangan keluarga korban dari Medan, Sumatera Utara yang diperkirakan tiba di Jakarta malam ini.

Penjelasan Polisi

Polisi menyebut korban tidak nafsu makan hingga akhirnya meninggal dunia.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, FNS meninggal dunia karena sakit.

"Bukan (meninggal) di tahanan, tapi di RS Polri karena sakit. Dia merasa demam dan nggak nafsu makan," kata Budhi saat dikonfirmasi, Minggu (16/1/2022).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved