Tubuh Lebam Usai Ambil Rapot, Kematian Siswi SD Diduga Janggal, Dokter Bersuara Usai Bongkar Makam
Kasus tersebut bermula saat SM mengeluh sakit usai menerima rapot di sekolahnya, pada 18 Desember 2021.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pujiyanto tak pernah menyangka, putri sulungnya akan pergi untuk selama-lamanya dengan cara tragis.
Warga Dusun Pondok, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Grobogan itu pun terus mencari cara agar mendiang putrinya, SM bisa mendapatkan keadilan.
Pasalnya, kematian bocah berusia 12 tahun itu dinilai janggal.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, siswi Sekolah Dasar (SD) itu sempat meninggalkan pesan terakhir kepada sang Ayah.
Berlandaskan pesan tersebut, Pujiyanto pun tak gentar memperjuangkan hak sang putri yang telah tiada.
Kasus tersebut bermula saat SM mengeluh sakit usai menerima rapot di sekolahnya, pada 18 Desember 2021.
Kala itu sang ayah, Pujiyanto tidak menaruh curiga sama sekali.
Tak lantas berdiam diri di rumah, SM pun keesokan harinya pergi keluar.
Sang bocah izin untuk datang ke acara ulang tahun temannya di Desa Sumberjatipohon pada19 Desember 2021.
Baca juga: Gadis 15 Tahun di Sragen Jadi Korban Rayuan Maut Guru Silat, 5 Kali Ajarkan Jurus di Kamar Hotel
Pulang dari acara tersebut, SM mendadak jatuh sakit.
Sang ayah yang semula tak menaruh pikiran buruk tiba-tiba kalut.
Betapa tidak, Pujiyanto harus melihat tubuh sang anak dipenuhi luka lebam.
"Pulangnya jatuh sakit hingga akhirnya diperiksakan ke bidan desa," kata Pujiyanto kepada wartawan Tribun Jateng, Selasa (28/12/2021).
Kondisinya tak kunjung membaik, SM bergegas dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun nyawa SM tak lagi bisa tertolong, sebab kondisinya kain memburuk.
