Tubuh Lebam Usai Ambil Rapot, Kematian Siswi SD Diduga Janggal, Dokter Bersuara Usai Bongkar Makam
Kasus tersebut bermula saat SM mengeluh sakit usai menerima rapot di sekolahnya, pada 18 Desember 2021.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Aktivitas tersebut dilakukan selama 2,5 jam, yakni dari pukul 11.30 WIB hingga 14.00 WIB.
Baca juga: Bela Shin Tae-yong, La Grande Indonesia Bikin Pamflet Haruna Out
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, kegiatan bongkar makam SM merupakan tindak lanjut pelaporan keluarga yang janggal dengan kematian bocah SD tersebut.
Adapun kegiatan bongkar makam putri sulung pasangan Pujiyanto dan Sri Martini dipimpin langsung Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.
"Untuk otopsi sudah ada persetujuan dari keluarga dari korban. Otopsi untuk mengetahui apakah ada unsur kekerasan seperti yang dilaporkan. Sebelumnya kami juga sudah memeriksa sejumlah saksi untuk menindaklanjuti laporan," kata AKP Andryansyah Rithas Hasibuan.
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan pemeriksaan jasad tidak terkendala meski SM telah dimakamkan selama 24 hari.
Tim Biddokkes Polda Jateng telah tuntas mengambil sampel-sampel jaringan tubuh SM untuk diketahui penyebab kematian.
Baca juga: Hamil Tua,Tangis Istri Anggota TNI Pecah Ditinggal Suami ke Papua, Jenderal Dudung: Ini Tugas Negara
"Untuk penyebab kematian masih akan ada tahap pemeriksaan lebih lanjut, dan ada 9 sampel yang diambil," terang dr Hastry.
Hastry pun mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan tindak pidana yang berhubungan dengan tubuh manusia segera laporkan kepada pihak kepolisian untuk dilaksanakan pemeriksaan fisik baik luar dan dalam.
"Semakin cepat diperiksa semakin bagus dan lengkap sehingga penyebab cepat terungkap," kata dr Hastry.