Depresi di-PHK, Koki Bule di Bali Akhiri Hidupnya Sendiri, Sempat Dikira Korban Pembunuhan

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi memastikan bule tersebut meninggal karena bunuh diri, bukan akibat pembunuhan.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
net
Ilustrasi tewas 

Berdasarkan hasil itu, petugas menyebutkan, luka tersebut akibat senjata tajam jenis pisau dapur dengan lebar 3 cm dan panjang 15 cm.

Jansen juga mengatakan, luka tusuk pada garis pertemuan depan dan perut kanan bawah Harper, diduga senjata diayunkan lalu menusuk tubuh.

Sedangkan pada perut kanan bawah ditusuk secara tegak lurus.

"Dilihat dari pola dan gambaran luka benda tajam, bahwa luka-luka tersebut berlokasi pada bagian tubuh yang bisa dijangkau dan ada organ vital di bagian tersebut hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Jansen.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Anak Ahok, Ayu Thalia Batal Diperiksa, Ini Penyebabnya

Di bagian leher Harper juga ditemukan luka iris yang tidak terlalu dalam, tepatnya di samping kiri leher dan samping kanan leher.

Hasil pemeriksaan Harper mencoba melakukan tindakan tersebut dengan ragu-ragu.

Petugas juga memastikan, kejadian ini bukan karena pembunuhan.

Hasil pemeriksaan pada pakaian korban juga tidak terlihat ada robekan akibat benda tajam.

penjelasan polisi soal hasil autopsi koki bule di Bali
penjelasan polisi soal hasil autopsi koki bule di Bali (TribunBali)

"Dipastikan luka-luka tersebut dilakukan sendiri oleh korban. Luka tusuk pada perut kanan bawah memotong pembuluh nadi usus utama bagian kanan yang mengakibatkan pendarahan," lanjutnya.

Volume darah dari luka yang ditusuk ke arah perutnya sendiri, membuat darah tertimbun dalam rongga perut diperkirakan hingga 950 milimeter.

Jansen menjelaskan, volume darah itu sudah bisa mengakibatkan kematian karena melebihi dari satu pertiga darah yang mengalir dalam tubuhnya.

"Penyebab meninggalnya korban karena luka tusuk pada perut kanan bawah yang mengenai pembuluh darah besar atau alteri yang dilakukan oleh korban sendiri," pungkasnya.

Catatan : Artikel ini ditulis bukan bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri.

Namun, bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(riz)

Artikel ini tayang di TribunBali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved