Anies Sebut Pindah Ibu Kota Tak Berefek pada Kemacetan Jakarta, Pengamat: Check Sound Emang Ngefek?

Bahkan menurut Direktur Charta Politika tersebut, hal yang dilakukan Anies juga tidak akan mengatasi kemacetan di DKI Jakarta.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Tribunnews/Irwan Rismawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Selasa (21/9/2021). Anies Baswedan diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019 dengan tersangka Yorry Corneles Pinontoan. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan) 

Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan saat ini belum waktunya mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI 2024.

Ia saat ini masih fokus mengurus Ibu Kota Jakarta di sisa masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2022.

"Begini, saya jawab. Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara azan," tutur Anies Baswedan
menganalogikan menjawab pertanyaan soal capres.

Ia mengatakan, bilamana suara azan lebih awal diperdengarkan dan belum masuk waktunya, orang akan mempertanyakan ada apa gerangan.

"Artinya, coba diperhatikan, kalau dengar azan jam 10 pagi apa yang kita lakukan, semua pasti mengatakan apa ini? Betul kan. Ini belum masuk waktu azan, jadi jangan azan dulu, begitu kira-kira," tuturnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku masih melihat perkembangan.

Ia kembali mengibaratkan, sebelum suara azan dikumandangkan, lebih baik dilaksanakan tahrim (tuntunan syarat shalat) lebih dulu.

"Kalau tahrim boleh, orang ambil wudu, datang ke masjid bahwa nanti akan ada azan. Tapi sebelum masuk, jangan azan dulu, semua muazin tahu prinsip itu," ulas Anies Baswedan.

(TribunnewsBogor.com/Wartakotalive.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved