Diklaim Lebih Mematikan, Virus Baru NeoCoV Belum Terbukti Dapat Menular ke Manusia

Meski demikian, NeoCov yang sekarang bermutasi berpotensi mungkin dapat menimbulkan masalah pada manusia.

Editor: Tsaniyah Faidah
Google images
Ilustrasi virus - NeoCov adalah virus yang berasal dari jenis virus corona yang berbeda yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV). 

Dalam laporan tersebut, mengutip sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal online, BioRxiv, pada awal pekan ini, yang diterbitkan para peneliti China dan belum ditinjau sejawat.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Liestiadi Larang Pemain Persikabo 1973 Keluar Hotel

Lantas, Apa Itu NeoCov?

Ilmuwan China temukan virus NeoCov, berdasarkan sebuah laporan studi baru yang belum ditinjau sejawat.

Namun, virus NeoCov sebenarnya bukan varian baru dari virus corona yang menjadi penyebab pandemi global saat ini.

Sebaliknya, NeoCov adalah virus yang berasal dari jenis virus corona yang berbeda yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV).

Sejauh ini, asal-usul Mers-CoV sendiri tidak sepenuhnya dapat dipahami.

MERS-CoV, selama ini dikenal sebagai virus corona yang ditularkan ke manusia dari unta dromedari (Arab) yang terinfeksi.

NeoCov adalah kerabat dekat virus penyebab infeksi saluran pernapasan Timur Tengah, MERS-CoV dan beredar di antara kelelawar.

Baca juga: IPB University Sebut Ekstrak Tanaman Indonesia Bisa Menghambat Masuknya Virus, Begini Cara Kerjanya

Virus tersebut bersifat zoonosis, artinya, virus corona itu ditularkan antara hewan dan manusia, serta dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.

Dalam penelitian yang diterbitkan pada minggu ini, para ilmuwan Wuhan memperingatkan kan bahwa NeoCov atau Neo Covid dapat menyebabkan masalah, jika ditularkan dari kelelawar ke manusia.

Virus corona tersebut, tampaknya tidak dinetralisir oleh antibodi manusia yang dilatih untuk menargetkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, maupun MERS-CoV.

Baca juga: Tak Ingin Ada Stigma Negatif, Nama Varian Covid-19 Diganti WHO Jadi Seperti Ini

Studi para ilmuwan China yang mengidentifikasi virus ini sebagai Neo Covid menunjukkan, ada potensi ancaman NeoCov coronavirus menginfeksi manusia, tetapi sejauh ini tidak ada bukti ada indikasi seberapa menular atau fatalnya virus tersebut.

Tes laboratorium juga menunjukkan bahwa kemampuan virus NeoCoV untuk menginfeksi sel manusia buruk.

"Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas," kata Profesor Lawrence Young, ahli virus di Universitas Warwick, mengatakan kepada The Independent.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Beda Gejala Varian Delta dengan Varian Baru Virus Corona Omicron

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved