Sempat Diragukan, Terungkap Alasan Tili Nekat Bebaskan Buaya Berkalung Ban : Saya Mau Buktikan
Penuh perjuangan, Tili nyatanya telah memasang perangkap selama tiga minggu guna menangkap buaya berkalung ban.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Pria berkulit sawo matang itu lantas mengambil gergaji dan memotong ban yang melingkar di leher sang buaya selama bertahun-tahun.
Proses pelepasan ban di leher buaya itu sempat jadi tontonan warga sekitar.
Bahkan arus lalu litnas di sekitar Jembatan II Palu sempat macet total.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Diterkam Buaya di Depan Kakak Seusai Mandi, Jasad Adik Ditemukan di Mulut Buaya
Alasan Selamatkan Buaya Berkalung Ban
Baru empat bulan tinggal di Palu, Tili nyatanya punya cita-cita untuk melepaskan ban dari leher buaya legendaris di Palu itu.
Karenanya sejak Januari 2022, Tili sudah memasang perangkap untuk menaklukan sang buaya.
Bukan tanpa alasan Tili ingin sekali menaklukan buaya berkalung ban tersebut.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Palu, Tili mengaku iba dan tak tega melihat buaya tersebut terjerat ban.
Sebagai pecinta satwa, Tili tidak suka melihat ada hewan diikat.
"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kasih lepas. Ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," kata Tili dikutip pada Selasa (8/2/2022).
Tili pun mengatakan bahwa buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.
"Ini buaya saya anggap seperti teman," tandas Tili.

Sempat Alami Hal Apes
Berhasil melepaskan jerat ban dari leher buaya, Tili mengaku menggunakan biaya pribadi.
Bukan uang sedikit, Tili bahkan menghabiskan biaya sebanyak Rp 4 juta demi menangkap buaya tersebut.