Selamat dalam Kecelakaan Maut, Alya Lihat Sosok Ini Duduk di Atas Mobil Sebelum Terjun ke Jurang
Sempat tak sadarkan diri, Alya masih mengingat detik-detik kecelakaan itu menimpa ia dan rekan-rekannya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wajah Alya Melinda tampak pucat seraya terduduk di atas ranjang Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Peristiwa nahas yang baru saja dialami siswi SMK Karya Utama Karawang itu tak lantas hilang dari ingatannya.
Terlebih pada Jumat (11/2/2022), Alya nyaris meregang nyawa.
Mobil Elf yang ditumpangi Alya dan rombongan siswa lainnya mengalami kecelakaan saat hendak menuju Camping Ground di Kawasan Wisata Mekarbuana, Kabupaten Karawang.
Akibat kejadian itu, mobil berpelat T 9756 DA yang menaungi Alya dan belasan siswa itu terjun ke jurang.
Kendati sempat terlempar bersama mobil yang jatuh ke jurang kedalaman 3 meter, Alya berhasil selamat.
Sempat tak sadarkan diri, Alya masih mengingat detik-detik kecelakaan itu menimpa ia dan rekan-rekannya.
Alya bercerita mereka hendak berangkat camping dalam rangka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di lokasi Camping Ground Cigolosor kaki Gunung Sanggabuana.
Baca juga: Sempat Pingsan saat Jadi Korban Tabrak Lari, Machicha Mochtar Ungkap Kronologi Kecelakaan Tragis
Ia menjelaskan, saat itu mobil sudah hampir sampai ke ujung tanjakan.
Namun, tiba-tiba mesin mobil mati, saat mesin mobil mati tiba-tiba mobil mundur dan tak sempat di rem.
"Udah mau sampe ujung tanjakan, seinget saya mobilnya mati, terus mundur lalu miring ke kiri kita teriak di dalam," kata Alya.
Alya mengungkap, kondisinya saat terperosok ke dalam jurang bersama mobil Elf itu sudah tak karuan.
"Di dalam sudah acak-acakan, muka dada saya juga engap ketindihan sama temen," imbuh Alya.
Lebih lanjut ia menjelaskan saat itu dia tak ingat apa-apa. Sebab kondisi di sekelilingnya sudah gelap.

Sadar dirinya terlibat kecelakaan, Alya mengaku sempat menangis ketika melihat pecahan kaca mobil menumpuk di kakinya.
"Saya inget nya pas udah diangkut keluar ada di sini (Puskesmas), setelah itu memang saya gak sadar," ungkap Alya.
Sebelum mobil tersebut jatuh ke jurang, Alya masih hafal jumlah penumpang.
Diungkap Alya, mobil tersebut diisi 15 orang siswa termasuk dirinya.
Baca juga: Matanya Berkaca-kaca, Gubernur Kaltara Usap Mobil yang Ditumpangi AKP Novandi saat Kecelakaan Maut
Namun dua orang lainnya tidak duduk di dalam bus melainkan duduk di atas mobil.
"Yang 2 orang itu duduk di atap, sebenarnya muat sih kalo duduk bisa disamping. Tapi mereka malah diatas," cerita Alya.
Dijelaskan lebih lanjut, acara tersebut jadi dilaksanakan, seharusnya mereka pulang pada hari Sabtu sore esok hari.
Acara itu kata Alya sudah direncanakan pihak sekolah sekitar sebulan lalu.

Kesaksian Warga
Salah seorang warga, Aep (22), mengatakan, kecelakaan itu terjadi karena minibus tidak kuat menanjak.
"Setahu saya enggak kuat nanjak, mobil itu enggak ketahan, mungkin enggak sempat rem akhirnya banting ke arah kiri," ungkap Aep.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Karawang AKP La Ode Habibi Ade Jama menjelaskan, mobil Elf yang disopiri Ace Baehak itu melaju dari arah Pangkalan menuju arah Curug Cigentis, Tegalwaru.
Baca juga: Pengakuan Sopir Odong-odong Sebelum Terjadi Kecelakaan Maut, Stir Tak Berfungsi: 2 Penumpang Tewas
Tatkala menanjak, sopir diduga hilang kendali.
"Kemudian kendaraan mundur kembali dan terguling ke kiri jalan," beber AKP La Ode Habibi Ade Jama dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Kecelakaan mobil Elf di Karawang ini mengakibatkan M. Rayhan Putra (17), warga Kampung Jebug, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, meninggal dunia.

Pemakaman Rayhan
M Rayhan Putra (17) menjadi korban meninggal insiden mobil Elf nomor polisi T 9756 DA yang masuk jurang di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang dimakamkan di TPU Sadamalun hari ini, Sabtu (12/2/2022).
Dalam proses pemakaman, isak tangis dari ibu Rayhan serta teman-teman sekolahnya ketika jasad Rayhan dimasukan ke dalam pusara tak terbendung lagi.
"Saya berterimakasih kepada semua yang datang dan berbelasungkawa. Saya minta agar segala kesalahan yang disengaja mau tidak yang dilakukan anak saya untuk dimaafkan," kata ayah Rayhan, Yana Mulyana (44) dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Jeritan Penumpang Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Bantul, Saksi Ngeri Lihat 2 Korban Terpental
Ayahnya mengenal Rayhan sebagai pribadi yang baik dan penurut.
Ia mengaku tidak memiliki firasat apapun kepergian anaknya.
Bagi Yana, Rayhan merupakan anak yang membanggakan untuk orang tuanya.
Kepergian Rayhan untuk selamanya adalah jalan terbaik dari tuhan.
"Ini mungkin adalah yang terbaik dari tuhan untuk Rayhan," kata Yana Mulyana.