Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tahanan Polsek Lubuklinggau Utara Tewas dengan Luka Lebam, Keluarga Pulangkan Uang Santunan Polisi

Istri Hermanto (45), mulai mencari keadilan, usai sang suami yang merupakan tahanan Polsek Lubuklinggau Utara tewas dengan luka lebam.

Editor: Yudistira Wanne
kolase ilustrasi/TribunPontianak
Ilustrasi - penjara 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Istri Hermanto (45), mulai mencari keadilan, usai sang suami yang merupakan tahanan Polsek Lubuklinggau Utara tewas dengan luka lebam.

Istri dan anak Hermanto itu mendatangi Polsek Lubuklinggau Utara untuk meminta keterangan secara detail.

Mereka juga menyatakan meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar kasus tersebut bisa diusut tuntas.

Bahkan keluarga Hermanto mengembalikan bantuan santunan beras dan uang tunai yang sebelumnya diberikan pihak kepolisian.

Baca juga: Temuan Sejumlah Alat yang Diduga untuk Menyiksa Tahanan di Kerangkeng Bupati Langkat, Ada Selang Air

Dewi Kartika anak Hermanto menyampaikan mereka mengembalikan bantuan beras dan uang tunai tersebut sebagai bentuk protes.

Dewi masih tidak tenang lantaran ayahnya meninggal dengan cara tidak wajar.

"Kami tidak terima cara mereka (polisi) memberikan bantuan, beras itu tiba-tiba ada di depan rumah bersamaan dengan ayah kami diantar ke rumah," ungkap Dewi saat berada di Polsek Lubuklinggau Utara, Rabu (16/2/2022).

Awalnya keluarga mengira beras itu merupakan pemberian pelayat yang datang ke rumah, karena beras itu ditemukan berada di pinggir jalan kemudian dibawa masuk oleh pihak keluarga.

"Setelah kami tanya-tanya katanya itu bantuan dari Polsek Utara, itulah kami kembalikan karena kami tidak terima," ujarnya.

Selain mengembalikan bantuan beras, Kartika datang bersama ibu tirinya Iin Darmawanti dan keluarganya untuk memastikan proses hukum para pelaku penganiaya suaminya tetap jalan.

Baca juga: Bocorkan Dugaan Jual Beli Kamar Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan, Saksi: Seminggu Rp 5 Ribu

"Kami minta para polisi yang melakukan penganiayaan itu dihukum setimpal supaya sama merasakan, kami minta para penganiayaan itu dihukum seadil-adilnya," ungkapnya.

Sementara Iin Darmawanti istri Hermanto meminta semua pihak yang bisa membantu proses hukum ini untuk ikut terlibat, menurutnya mereka hanya orang susah yang butuh keadilan.

"Siapa pun yang bisa bantu kami minta bantu, Pak Jokowi tolong dibantu suami saya Pak, tolong Pak dituntaskan, Pak. Negara ini negara hukum mereka harus dihukum," ujarnya.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Sudarno membenarkan bila pihak keluarga telah mengembalikan bantuan yang diberikan oleh pihak Polsek Lubuklinggau Utara.

"Mereka tadi (keluarga) sudah bertemu kami dan sudah mengobrol, kami juga sudah menjelaskan bahwa proses telah berjalan pihak keluarga juga sudah menerima penjelasan kami," ungkapnya.

Kemudian ada pihak keluarga yang mempertanyakan proses hukum, pihaknya menegaskan bila proses hukum tetap jalan dan saat ini anggota yang melakukan penyidikan kemarin sedang dilakukan pemeriksaan oleh pihak propam.

"Kami pastikan proses hukumnya jalan, anggota sekarang sedang dalam pemeriksaan pihak Propam Polres Lubuklinggau," tambahnya.

Tewas dengan Luka Lebam

Seorang tahanan Polsek Lubuklinggau Utara, Sumatera Selatan, dikabarkan tewas dengan kondisi lebam di bagian tubuh, Senin (14/2/2022), malam.

Seorang tahanan yang dikabarkan tewas dengan luka lebam itu diketahui bernama Hermanto (45).

Hermanto merupakan warga RT 04, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

Dia tewas setelah diamankan anggota Polsek Lubuklinggau Utara.

Pengakuan Adik Korban

Adik korban, Herman Jaya (40) membeberkan, sehari sebelumnya, kakaknya ditangkap aparat kepolisian atas tuduhan melakukan aksi pencurian dengan pemberatan (Curat).

Kemudian, selepas Magrib pihak keluarga mendapat kabar jika Hermanto sudah meninggal dunia di rumah sakit.

Saat mereka menemuinya di kamar mayat melihat kematian kakaknya penuh kejanggalan.

"Menurut saya kematian kak Herman tidak wajar, saat ditangkap, kakak kami dalam kondisi sehat," ujar Herman Jaya dikutip dari TribunSumsel.com, Selasa (15/2/2022).

Kemudian setelah sehari diamankan, kata Herman Jaya, kakaknya sudah meninggal dengan kondisi banyak bekas luka dan penuh kejanggalan.

Herman Jaya pun ingin keadilan setelah berembuk akhirnya jasadnya ke Rumah Sakit Dr Sobirin Lubuklinggau untuk divisum.

"Hasilnya badannya penuh luka lebam kami ingin keadilan," ungkapnya.

Hingga sejauh ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kematian Hermanto tersebut.

Sementara, pihak Polsek Lubuklinggau Utara yang coba dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan.

Penganiayaan Oknum Kepolisian

Kasus serupa pernah terjadi di Aceh.

Sempat koma, seorang tahanan bernama Saifullah (46) akhirnya meninggal dunia di Aceh Utara, pada Jumat (3/12/2021) yang lalu.

Penyebab meninggalnya korban diduga disebabkan oleh aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi.

Kasus penganiayaan itupun kini tengah ditangani oleh Polda Aceh.

Tahanan lapas Kelas 1 Cipinang diduga tidur di Kardus (Istimewa)
Dikutip dari Serambinews.com, awalnya Saifullah dibekuk polisi pada 22 November 2021 lalu.

Ia ditangkap di di SPBU Diski KM 16 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang terkait kasus dugaan penadahan SPBU.

Sementara ini diketahui pelaku merupakan oknum anggota Polres Bener Meriah.

Korban awalnya sempat dirawat di RSUD Muyang Kute Bener Meriah lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh hingga akhirnya meninggal dunia.

Sebelum korban meninggal, beberapa hari sebelumnya yakni pada 26 November 2021, istri korban yakni NL sempat pergi ke Polres Bener Meriah untuk izin menemui sang suami.

Namun dirinya mendapat kabar bahwa korban justru tengah berada dalam kondisi koma di RSUD Muyang Kute bener Meriah.

NL saat itu langsung bergegas mengecek kondisi suaminya yang ternyata telah terbaring lemah di ruang ICU.

Ia melihat wajah suaminya babak belur penuh luka.

Seorang saksi bahkan mengaku melihat Saifullah dihajar ketika ditangkap oleh polisi.

Kala itu saksi melihat Saifullah dipukuli di depan sang anak.

Sikap Polisi

Saat ini Propam Polda Aceh tengah memeriksa oknum dari Polres Bener Meriah tersebut.

"Bahwa benar ada laporan masyarakat ke Polda Aceh tentang terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Bener Meriah," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK MSi yang dikonfirmasi Serambi.

Kombes Winardy memastikan kasus ini akan diusut secara serius oleh Polda Aceh.

Ia juga menegaskan pihak kepolisian akan memberikan sanksi jika oknum tersebut terbukti melakukan pelanggaran.

Di sisi lain, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, mendesak Polda Aceh mengusut dan menindak tegas oknum polisi yang terlibat penganiayaan tersebut.

"Kami mendesak agar Kapolda Aceh mengusut dan menindak tegas oknum yang terlibat dalam kasus penganiyaan sampai meninggalnya orang yang ditangkap," kata Safaruddin.

"Kasus ini juga sudah saya laporkan ke Kapolri dan Komisi III melalui akun Twitter Kapolri dan Ustaz Nasir Jamil," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul BREAKING NEWS: Keluarga Tahanan Tewas Penuh Lebam di Polsek Lubuklinggau Utara Minta Bantuan Jokowi

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved